Jumat, 15 Agustus 2008

Key For A Relationship

Kunci Untuk Sebuah Hubungan

Hari hari ini topik tentang hubungan banyak dibicarakan dan sangat penting, dan bulan ini adalah bulan “new relationship” (hubungan yang baru), dan kalau kita sadar, iblis justru banyak menyerang “relationship”(hubungan). Karena pada prinsipnya Tuhan kita adalah “The Lord Of The Community” ( Tuhan dari sebuah komunitas ) dan ada sebuah kata dalam bahasa Inggris yang menyebutkan secara tepat untuk menggambarkan hal itu yaitu “Trinity” ( Allah Bapa, Putra, dan Roh Kudus ). Bapa Putra dan Roh kudus ini saling mengasihi dan berhubungan dalam konteks penebusan, ( misalnya : Bapa merencanakan, Yesus yang melaksanakan, Roh Kudus membuat dunia sadar akan hal itu ). Bahkan para hamba Tuhan meyakini tidak mungkin seorang Kristen mengalami pertumbuhan rohani dalam kehidupannya tanpa berada dalam komunitas. Karena komunitas yang membentuk kita, menumbuhkan kita dan memanusiakan kita.

Dalam kejadian 1:26 “Berfirmanlah Allah : “Baiklah Kita menjadikan manusia menurut gambar dan rupa Kita,…. ” disebutkan bahwa kita diciptakan sesuai dengan gambar dan rupa Allah yang merupakan sebuah komunitas. Karena Dia menciptakan kita dengan pola ‘Kita’ itu, Tuhan adalah Tuhan yang membangun komunitas. Betapa berbahayanya orang yang tidak membangun hubungan dengan orang lain dan mengisolasi dirinya (menyendiri) dan ini tidak sesuai dengan pola Tuhan. Bahkan kalau kita perhatikan saat Tuhan menciptakan semesta ini, dari hari pertama hingga hari terakhir, Tuhan mengatakan bahwa semua itu baik, hanya satu yang “tidak baik” , : “ Tidak baik manusia itu seorang diri saja. . . “

Beberapa hal dalam alkitab yang mendukung fakta bahwa manusia harus mempunyai relationship supaya bertumbuh rohaninya :

• Kejadian 2:18 “Tidak baik manusia itu seorang diri saja. . .” (Jika kita sendirian, kita tidak mendapatkan pertumbuhan rohani. Padahal komunitas dapat menolong dirinya untuk bertumbuh secara rohani.)
• Amsal 18:1 “Orang yang menyendiri mencari keinginannya , amarahnya meledak terhadap semua pertimbangan” (orang yang menyendiri, dia semaunya sendiri dan apabila di beri pertimbangan yang baik, dia marah) menyendiri artinya tidak mau berhubungan dengan orang lain, jikapun ada hubungan dengan orang lain, hubungan itu tidak bersifat hubungan yang benar benar akrab.
• Matius 18:19-20 (kesepakatan/bersetuju/kompak karena hubungan) Hanya butuh dua orang untuk menciptakan hubungan, dan kesepakatan dua orang ini akan dikabulkan. Dijelaskan juga di ayat 20 bahwa “ . . . dimana dua atau tiga orang berkumpul dalam nama-Ku, disitu Aku ada di tengah tengah mereka. “. Kata ‘sepakat’ ini dalam bahasa asli nya adalah ‘Sumphoneo’ yang berkaitan dengan kata simfoni, dan pada akhirnya melahirkan harmoni yang indah. Waktu kita hidup secara harmoni, pribadi Tuhan itu menjadi nyata.


Kunci kunci utama yang menunjang terciptanya sebuah hubungan yang baik:

1. Kolose 3:13-14 (kesabaran, pengampunan, kasih sebagai pengikat yang mempersatukan dan menyempurnakan)
Di ayat 14, yang merupakan kunci utama, (dalam bahasa Inggris “put on love”) dikatakan kita harus mengenakan kasih seolah olah kasih itu merupakan pakaian kita, dan kita tentunya dalam keadaan sadar saat mengenakan pakaian tersebut. Maksudnya adalah bahwa tentunya dalam keadaan sadar kita mengambil keputusan saat mengenakan pakaian tersebut termasuk dalam memilih warna, ukuran dan sebagainya. Kasih bukan merupakan semata mata perasaan saja, tapi kasih adalah sebuah ‘keputusan’ untuk memberikan kasih dan tidak ada jaminan bahwa kita akan dikasihi kembali oleh orang yang kita beri kasih. Seperti saat Yesus mengasihi kita, apakah ada jaminan kita akan mengasihi dia? Tidak ada jaminan tersebut, dan saat Yesus mengorbankan dirinya, apakah ada jaminan bahwa dunia akan menerima Dia? Tidak ada juga jaminan tersebut. Tetapi, Dia tetap mengasihi kita meski tanpa mendapat jaminan jaminan tersebut. Karena Tuhan itulah kasih yang sebenarnya. Kasih hanya bisa diekspresikan kepada orang lain atau hanya kalau ada pribadi yang lain. Dengan kata lain anda membutuhkan orang lain untuk hidup dalam kasih tersebut.

2. 2 Korintus 1:12 (Ketulusan/sincerity)
Ketulusan adalah merupakan salah satu kunci dalam relationship. Contoh yang sederhana tokoh alkitab yang mempunyai ketulusan adalah Raja Daud, Daud begitu manusiawi, mempunyai kelemahan, bahkan sempat jatuh ke dalam dosa, dan sebagainya tetapi Tuhan tetap mencintai dia dan berkenan kepadaNya. Daud memiliki ketulusan yang murni, dan orang yang tulus seringkali dianggap sebagai orang bodoh oleh dunia, tetapi Tuhan merubah semuanya menjadi kebaikan, Yusuf berkata: “ engkau merancangkan kejahatan, Tuhan merubahnya menjadi kebaikan “

3. I Petrus 5:5-6 (Humility/kerendahan hati)
Kerendahan hati banyak memulihkan hubungan. Kenapa kita sulit untuk meminta maaf? Karena kita merasa mempunyai hak dan tidak mau menyerahkan hak kita. Kita lupa bahwa kita juga bisa bersalah dan Bapa tetap mengampuni kita. Pengampunan seperti kasih adalah sebuah keputusan, abaikan perasaan anda dan ambil keputusan. Mengampuni adalah kualitas kerendahan hati, orang yang tidak bisa mengampuni adalah orang yang terpenjara oleh kebencian dalam dirinya sendiri. Terkadang kesombongan pribadi menjadikan orang orang kristen bahkan tidak bisa menangkap inti sebuah kotbah untuk diri nya sendiri, tetapi justru cenderung mencari cari kesalahan orang lain. Jika kita tidak pernah mendoakan orang orang lain, jangan pernah menggosipkan orang orang tersebut.

4. “Study People” (Pelajari Orang Lain)
Yesus adalah Tuhan yang tahu dan mengenal orang. Dengan mempelajari orang lain, kita dapat mengetahui lebih dalam keadaan seseorang dan tidak terjadi kesalah pahaman dalam sebuah relationship. Ketika kita mempelajari orang, hidup kita menjadi berkat bagi orang lain. Dengan kepekaan tersebut kita bisa mengerti, memahami, sehingga kita bisa menjadi berkat bagi orang lain.

Sabtu, 02 Agustus 2008

Minggu, 01 Juni 2008

Gairah/Semangat Dalam Kerajaan

ZEALl IN THE KINGDOM

Roma 12:11 “Janganlah hendaknya kerajinanmu kendor, biarlah rohmu menyala-nyala dan layanilah Tuhan” (“Never lack in zeal and in earnest endeavor; be aglow and burning with the Spirit, serving the Lord”). Di dalam terjemahan King James kata menyala-nyala/semangat dipakai kata “Fervent” / “Zeal” (terj.Amplified). Zeal dalam bahasa Grika “zeo” adalah memasak dengan api yang menyala-nyala. Saya berharap kalau kita mendengar kotbah maka Firman itu tidak hanya menjadi logos (Firman yang tertulis) saja tetapi dari “good idea” (ide yang baik) menjadi God’s idea (ide yang dari Tuhan) karena setiap orang yang dijamah Tuhan maka dia tidak akan sama lagi seperti sebelumnya. Dia menjadi manusia yang berbeda karena ketika jamahan Tuhan ada di dalam kehidupan kita maka kehidupan kita akan menggairahkan. Orang yang menyala-nyala buat Tuhan akan kelihatan dari gairahnya.

Roma 12:12 “Bersukacitalah dalam pengharapan, sabarlah dalam kesesakan, dan bertekunlah dalam doa!” Firman Tuhan ini adalah jalan keluar bagi setiap pergumulan kita. Kalau kita tetap bersemangat, tetap bergairah, tetap berapi-api maka pergumulan apa pun yang kita hadapi pada saat ini, saya percaya kita pasti akan keluar sebagai pemenang. Masalah dalam keuangan/ekonomi kita atau dalam kehidupan keluarga kita tidak boleh memadamkan semangat kita di dalam Tuhan. Yesus adalah pribadi yang penuh dengan “zeal” (semangat menyala) sehingga Dia berkata “CintaKu akan rumahMu menghanguskan Aku”.

Ada sebuah kisah seorang penginjil di China namanya Yun. Diceritakan setelah Yun bertemu dengan Tuhan Yesus, dia ingin untuk dapat melihat Alkitab. Lalu dia mendengar bahwa ada seorang penginjil yang mempunyai Alkitab tetapi penginjil tersebut tinggal di tempat yang sangat jauh. Yun tidak putus asa demi melihat Alkitab, dia berjalan berhari-hari menuju ke rumah penginjil tersebut. Setelah tiba di depan rumah penginjil tersebut ternyata apa yang diimpikan tidak menjadi kenyataan karena penginjil itu tidak berani menunjukkan Alkitabnya kepada Yun karena pada jaman itu kalau ketahuan seseorang mempunyai Alkitab maka dia akan dihukum. Penginjil itu hanya mengatakan agar dia berdoa supaya Tuhan memberikan Alkitab kepada dia. Akhirnya Yun pulang dengan tangan hampa. Sesampainya di rumah, Yun berdoa meminta Alkitab kepada Tuhan. Malam harinya, Yun bermimpi dia berjalan di sebuah bukit dan ketika dia sedang kelelahan, dia bertemu dengan seorang tua dengan 2 orang yang lain yang membawa segerobak roti hangat dan menyuruh dia untuk makan. Dia makan roti yang masih hangat itu sampai puas lalu dia terbangun. Lalu dia mendengar ada ketukan di pintu rumahnya, ketika dia membuka pintu dilihatnya ada 2 orang yang dia lihat di mimpinya datang membawakan sebuah bungkusan untuk dia. 2 orang tersebut berkata bahwa mereka diutus oleh seorang penginjil untuk memberikan Alkitab itu kepada dia. Penginjil ini yang disuruh Tuhan untuk memberikan Alkitabnya kepada dia. Dan penginjil itu adalah orangtua yang menyuruh dia untuk makan roti.

Memang mujizat itu adalah sebuah misteri. Sering kita melihat orang yang disembuhkan Tuhan tetapi ada juga orang yang sudah berdoa tetapi penyakitnya tidak sembuh-sembuh juga. Salah satu kunci untuk mengalami mujizat Tuhan adalah “zeal”nya kita.

Orang-orang yang mempunyai “zeal” di dalam Tuhan:
• “Zeal” dalam Pujian Penyembahan.
II Sam 6:12-16 contoh orang yang punya “zeal” khususnya dalam hal pujian dan penyembahan. Disini kita lihat bagaimana orang yang mempunyai “zeal” kepada Tuhan, dikatakan dia menari-nari dan melompat-lompat tetapi dalam terjemahan lain dikatakan dia melompat-lompat dan berputar-putar. Daud tidak lagi menjaga penampilan (jaim=jaga image) tetapi dia begitu bersemangat menari dihadapan Tuhan sampai-sampai orang yang melihat mengira dia gila.

• “Zeal” dalam Doa. Daniel 6:7-13 Daniel tanpa peduli dengan larangan raja tetap melakukan ibadah kepada Tuhannya. Dia tidak malu/takut dalam mengekspresikan Tuhannya dalam kehidupannya meskipun pada saat itu ada ancaman yang dapat membuat dia dihukum mati bahkan sampai masuk ke dalam gua singa. Daniel mempunyai “zeal” di dalam doanya.

• “Zeal” dalam Firman. Ezra 7:10 “Sebab Ezra telah bertekad untuk meneliti Taurat TUHAN dan melakukannya serta mengajar ketetapan dan peraturan di antara orang Israel”. Kalau kita rindu untuk hidup di dalam iman, kuncinya adalah “sebab iman timbul dari pendengaran, pendengaran akan Firman Tuhan”. Ezra bertekad untuk membaca dan merenungkan serta melakukan Firman Tuhan, kunci yang lain mengatakan “Berbahagialah orang yang tidak berjalan menurut nasihat orang fasik, yang tidak berdiri di jalan orang berdosa, dan yang tidak duduk dalam kumpulan pencemooh, tetapi yang kesukaannya ialah Taurat TUHAN, dan yang merenungkan Taurat itu siang dan malam. Ia seperti pohon, yang ditanam di tepi aliran air, yang menghasilkan buahnya pada musimnya, dan yang tidak layu daunnya; apa saja yang diperbuatnya berhasil” (Mzm 1:1-3).

• “Zeal” dalam Melayani. Mrk 14:3-9 Surga dan bumi mengingat apa yang dilakukan oleh perempuan ini kepada Tuhan Yesus. Perempuan ini tidak hitung-hitungan dengan Tuhan, dia mencurahkan semua tenaga dan uang untuk melayani Tuhan.

“Zeal” dalam Pertobatan. Luk 19:8; Yoh 4:39 menceritakan gairah dari wanita Samaria yang bertobat dan dengan kegairahnya dia memberi kesaksian dan banyak orang yang diselamatkan.

• “Zeal” dalam Bekerja. II Tes 3:7-10 “Sebab kamu sendiri tahu, bagaimana kamu harus mengikuti teladan kami, karena kami tidak lalai bekerja di antara kamu, dan tidak makan roti orang dengan percuma, tetapi kami berusaha dan berjerih payah siang malam, supaya jangan menjadi beban bagi siapa pun di antara kamu. Bukan karena kami tidak berhak untuk itu, melainkan karena kami mau menjadikan diri kami teladan bagi kamu, supaya kamu ikuti. Sebab, juga waktu kami berada di antara kamu, kami memberi peringatan ini kepada kamu: jika seorang tidak mau bekerja, janganlah ia makan”.

Gairah Akan Tuhan

ZEAL TO THE LORD

“Love”/Cinta itu selalu menimbulkan gairah (“passion”). Tuhan Yesus berkata “CintaKu akan RumahMu menghanguskan Aku”, karena cintanya Tuhan Yesus kepada BapaNya, Dia mau memberikan nyawaNya menjadi tebusan bagi manusia. Gambaran yang paling baik untuk melukiskan “zeal” adalah “love”. Disini kita akan melihat bagaimana cinta (“zeal”) dapat mengeluarkan kita dari krisis.

Mzm 63:1-6
“Mazmur Daud, ketika ia ada di padang gurun Yehuda. Ya Allah, Engkaulah Allahku, aku mencari Engkau, jiwaku haus kepada-Mu, tubuhku rindu kepada-Mu, seperti tanah yang kering dan tandus, tiada berair. Demikianlah aku memandang kepada-Mu di tempat kudus, sambil melihat (‘to see’) kekuatan-Mu dan kemuliaan-Mu. Sebab kasih setia-Mu lebih baik dari pada hidup; bibirku akan memegahkan Engkau. Demikianlah aku mau memuji Engkau seumur hidupku dan menaikkan tanganku demi nama-Mu. Seperti dengan lemak dan sumsum jiwaku dikenyangkan, dan dengan bibir yang bersorak-sorai mulutku memuji-muji”.

Padang gurun adalah gambaran tempat yang tidak ada apa-apanya/kering dan tidak ada orang yang bermimpi untuk berbulan madu di padang gurun. Padang gurun selaluberbicara mengenai kesukaran, pergumulan ataupun krisis. Tetapi Firman Tuhan berkata sewaktu Daud berada di padang gurun, dia malah mengucapkan Mazmur (pujian) kepada Tuhan. Karakter/kekristenan kita yang sesungguhnya tidak akan kelihatan pada waktu kita ada di tempat yang nyaman tetapi apabila kita masuk dalam tekanan maka disitulah akan ketahuan bagaimana karakter kita sesungguhnya. Raja Daud adalah contoh seorang yang mempunyai “zeal” (roh yang menyala-nyala) kepada Tuhan.

Daud keluar dari kota raja karena Absalom memburu dia, itulah yang melatar-belakangi Daud berada di padang gurun Yehuda. Kalau kita dikhianati oleh seseorang mungkin kita masih bisa memakluminya tetapi kalau yang mengkhianati itu adalah orang yang dekat, hal itu sangatlah menyakitkan. Tetapi di dalam Mazmur ini juga dikatakan bagaimana Daud malah memuji-muji Tuhan di tengah padang gurun. Daud ini mengenal siapa Tuhannya sehingga dia dapat berseru kepada Tuhannya dengan mantap. Tekanan tidak membuat Daud kecewa kepada Tuhan, sebaliknya dia makin mendekat kepada Tuhan.

Padang gurun menunjukkan “zeal” (gairah) Daud akan Tuhan:
1. Daud memanggil nama Tuhan. “Ya Allah, Engkaulah Allahku …”

Daud mempunyai pasukan khusus yaitu triwira. Salah satu Perwira dari Daud dapat membunuh 300 orang hanya dengan satu pedang ditangan, sedangkan kedua perwira lain juga tidak kalah dahsyatnya dengan perwira pertama. Meskipun begitu, Daud tidak memanggil salah satu dari mereka tetapi dia memanggil nama Tuhan karena dia kenal dengan Tuhannya. Saat-saat ini adalah saat yang paling tepat untuk lebih mengenal dia karena keadaan masa-masa ini tidak akan bertambah baik tetapi penuh tantangan-tantangan yang berat.

2. Daud mencari Tuhan (“early will I seek you”) “aku mencari Engkau, …”
Dikatakan mulai dari pagi hari (“early”) sebelum dia memulai segala kegiatan pada hari itu, Daud mulai mencari wajah Tuhan. Itu bukti bahwa Tuhan adalah prioritas nomor satu dalam kehidupan Daud. Waktu kita menjadikan Tuhan sebagai prioritas nomor satu maka kehidupan kita akan berbeda.
Daud pernah melakukan kesalahan yang menyebabkan Uza mati yaitu ketika dia membawa tabut Allah dari Yerusalem ke kota raja. Daud mulai mencari bagaimana sebenarnya yang Tuhan mau untuk membawa tabut Allah itu dan ketika dia mengetahuinya dia mulai melakukannya. Daud membawa tabut itu dengan pujian dan persembahan. Cara Daud membawa tabut ini menunjukkan bagaimana kegairahan (“zeal”) Daud kepada Tuhan dan bagaimana Tuhan merupakan prioritas dalam hidupnya.

3. Hidup ketergantungan dengan Tuhan. “jiwaku haus kepada-Mu, tubuhku rindu kepada-Mu, seperti tanah yang kering dan tandus, tiada berair”
Daud hidup bergantung kepada Tuhan dan itulah yang menjadi kunci setiap kemenangannya. Setiap kali menghadapi peperangan, Daud selalu bertanya kepada Tuhan.

4. Hidup intim dengan Tuhan. “Demikianlah aku memandang kepada-Mu di tempat kudus, sambil melihat (‘to see’) kekuatan-Mu dan kemuliaan-Mu”
Daud bergaul intim dengan Tuhan. Dia mencari Tuhan di tempat kudusNya. Karena itu di dalam kitab Ibrani 10:25 dikatakan “Janganlah kita menjauhkan diri dari pertemuan-pertemuan ibadah kita …” Kita tidak akan bisa bertumbuh tanpa komunitas.

5. Daud memberkati Tuhan. “Sebab kasih setia-Mu lebih baik dari pada hidup; bibirku akan memegahkan Engkau. Demikianlah aku mau memuji Engkau seumur hidupku dan menaikkan tanganku demi nama-Mu. Seperti dengan lemak dan sumsum jiwaku dikenyangkan, dan dengan bibir yang bersorak-sorai mulutku memuji-muji”.
Setiap kita dapat memberkati Tuhan dengan pujian dan penyembahan lewat kita memuji dan menyembah juga akan ada dampak yang luar biasa yang akan terjadi. Pujian itu dalam membangkitkan semangat kita. Waktu Paulus dan Silas di sesah dan dimasukkan ke dalam penjara, saat tengah malam mereka menaikkan pujian dengan suara yang keras sampai seluruh penjara mendengarnya dan terjadi sesuatu yang dahsyat. Pujilah Tuhan senantiasa meskipun keadaannya tidak baik sekalipun.

Kamis, 01 Mei 2008

Dampak Urapan

Kisah 1:1-11 Tuhan Yesus berkata bahwa Bapa akan memberikan apa Dia janjikan atau seringkali disebut dengan “the Father’s blessing” yaitu Roh Kudus. Ketika Tuhan Yesus berkata kepada murid-muridNya bahwa Dia akan naik ke Surga maka murid-murid melarang Tuhan Yesus untuk pergi. Itu semua disebabkan mereka melihat bagaimana Yesus di masa hidupnya melakukan mujizat serta perbuatan-perbuatan yang besar dan para murid ingin selalu bersama-sama Dia. Tetapi Yesus menolak karena akan lebih baik kalau Dia kembali kepada Bapa sehingga tubuhNya yaitu gerejaNya bisa bergerak bersama-sama bahkan Tuhan juga berkata bahwa kita akan melakukan pekerjaan-pekerjaan yang Yesus lakukan bahkan lebih besar. Kita sebagai putra-putri Kerajaan tidak boleh ada yang menganggur karena ada banyak pekerjaan Tuhan yang masih harus dikerjakan.

Gereja Tuhan secara nyata dilahirkan saat pencurahan Roh Kudus yaitu Pentakosta. Pentakosta ini juga berbicara mengenai Shavuot yaitu perayaan pada waktu Musa menerima 10 perintah Allah. 10 perintah Allah ini mewakili Firman Tuhan. Jadi Pentakosta ini bukan hanya merayakan turunnya Roh Kudus tetapi juga merayakan turunnya Firman Tuhan. Firman Tuhan dan Roh Kudus itu berjalan bersama-sama. Untuk kehidupan yang berhasil kita memerlukan Firman Tuhan. Kalau kita hidup sesuai dengan Firman Tuhan dan dipenuhi dengan Roh Kudus (diurapi) maka kehidupan kita bukan menjadi kehidupan yang biasa-biasa saja tetapi menjadi kehidupan yang luar biasa.

Mzm 92:11-16 Tetapi Kautinggikan tandukku seperti tanduk banteng, aku dituangi dengan minyak baru; mataku memandangi seteruku, telingaku mendengar perihal orang-orang jahat yang bangkit melawan aku. Orang benar akan bertunas seperti pohon korma, akan tumbuh subur seperti pohon aras di Libanon; mereka yang ditanam di bait TUHAN akan bertunas di pelataran Allah kita. Pada masa tua pun mereka masih berbuah, menjadi gemuk dan segar, untuk memberitakan, bahwa TUHAN itu benar, bahwa Ia gunung batuku dan tidak ada kecurangan pada-Nya. Ada perbedaan antara pengurapan di perjanjian lama dan di perjanjian baru yaitu
• Perjanjian Lama : hanya untuk orang-orang tertentu saja yaitu imam, nabi, raja. Mereka ini diurapi untuk dapat menjalankan fungsi yang dipercayakan kepada mereka. Jadi tidak semua orang diurapi di dalam konteks Perjanjian Lama.
• Perjanjian Baru : setiap kita yang percaya, yang mengharapkan, yang minta akan dibaptis dan dipenuhi dengan Roh Kudus. Karena Tuhan tidak ingin hanya satu kelompok saja yang diurapi tetapi Dia ingin setiap dari kita menerima pengurapan Roh Kudus. Dia ingin setiap kita untuk melayani Dia karena Tuhan sedang mempersiapkan pekerjaNya untuk tuaian akhir zaman.

Yang akan terjadi pada waktu kita diurapi:
1. Mzm 92:12
mataku memandangi seteruku, telingaku mendengar perihal orang-orang jahat yang bangkit melawan aku.
Tuhan akan memberi kemenangan kepada kita. Kita menjadi hebat karena kita diurapi tetapi kalau urapan itu diambil kembali maka kita tidak menjadi apa-apa. Karena itu kita jangan bermain-main dengan urapan. Samson adalah salah satu orang yang bermain-main dengan urapan. Dia tahu dan sadar kalau dia diurapi dan bahkan boleh dikatakan “sakti” tetapi dia main-main dengan hal itu. Pada waktu urapan itu diambil daripada dia, dia tidak bisa apa-apa. Yesus berkata “Di luar Aku, kamu tidak dapat berbuat apa-apa”. Saat-saat ini kita sedang menghadapi 3 musuh besar yaitu dosa, kedagingan, dan Iblis tapi Tuhan berjanji waktu urapan itu datang Dia akan memberikan kemenangan kepada kita.

2. Mzm 92:13 Orang benar akan bertunas seperti pohon korma, akan tumbuh subur seperti pohon aras di Libanon; mereka yang ditanam di bait TUHAN akan bertunas di pelataran Allah kita
Dikatakan bahwa orang benar akan bertunas, akan bertumbuh. Pengurapan itu akan memampukan kita untuk bertumbuh (“progress”) di dalam Tuhan. Tuhan mengharapkan untuk setiap kita itu maju karena pengurapan itu menunjukkan kemajuan. Dalam Kisah 1:8 dikatakan “…kamu akan menjadi saksiKu di Jerusalem, Yudea, Samaria dan sampai ke ujung bumi”. Tuhan mengilustrasikan seperti pohon korma itu ada alasannya. Pohan korma adalah tanaman yang unik karena untuk menanamnya kita harus menanam bibit itu dikedalaman 1 meter lalu ditindih dengan batu seberat kira-kira 25 kg lalu ditutup. Kalau kita merasa hidup kita sepertinya ada beban, kita bisa melihat cara Tuhan “menanam kita” adalah seperti pohon korma tadi. Bibit korma tadi akan mengeluarkan akar kemudian akarnya akan menembusi bumi sampai menemukan kantong-kantong air dan setelah itu mulai tumbuh keatas dan menembus batu yang menindih dia. Oleh karena itu pertumbuhan kekristenan itu bukan dari luar ke dalam tetapi dari dalam ke luar.

3. Mzm 92:14-15 mereka yang ditanam di bait TUHAN akan bertunas di pelataran Allah kita. Pada masa tua pun mereka masih berbuah, menjadi gemuk dan segar
Mereka ditanam dengan satu tujuan. Kalau kita tidak ditanam maka tidak mungkin kita bisa bertumbuh dan kalau tidak bertumbuh mana mungkin bisa berkembang sebab itu kita harus mempunyai mentalitas yang seperti ini. Tuhan mau kita betul-betul tertanam dalam Firman Tuhan dan persekutuan dengan dirinya dan orang-orang percaya (Komsel). Pada ayat ke 15 dikatakan bahwa pada masa tua pun, mereka terus mengalami perkembangan, dan mengalami pertambahan. Semuanya ini dimulai dari hal-hal yang rohani.

3. Mzm 92:16, untuk memberitakan, bahwa TUHAN itu benar, bahwa Ia gunung batuku dan tidak ada kecurangan pada-Nya. Orang yang diurapi adalah orang yang bisa mengerti. Dia bukan hanya memuliakan Tuhan tetapi dia kenal siapa Tuhannya, dia tahu siapa Tuhannya, dan bahkan dia punya pengalaman dengan Tuhan. Saya berpesan supaya kita bukan hanya kenal Tuhan karena diluar sana banyak orang yang cuma kenal Tuhan, tetapi kita harus mempunyai pengalaman dengan Tuhan. Salah satu sarana untuk kita bisa punya pengalaman dengan Tuhan yaitu dengan masalah. Bapak Gembala kita mengajarkan kepada kita untuk memberi nama atas setiap masalah yang kita hadapi, contoh: sekolah ketaatan, sekolah bayar harga dll. Allah memberi nama kegelapan (“darkness”) itu dengan malam (“night”). Perbedaannya yaitu kegelapan itu kekal sedangkan malam itu hanya 12 jam.

Hidup dalam urapanNya membawa dampak yang luar biasa dalam hidup kita. Satu lagi yang terpenting adalah mengerti bahwa hidup dalam urapan berarti kita menaruh diri kita di bawah arahan dan pimpinan Roh Kudus sendiri. Saat kita berjalan bersama Roh Sang Raja maka manifestasi kuasaNya jadi nyata. Tuhan memberkati.

Selasa, 01 April 2008

Yesus Mengubahkan Hidupku

“PIMP MY RIDE” JESUS CHANGE MY LIFE

II Korintus 5:17
“Pimp my ride” adalah salah satu acara di MTV. Acara ini tentang bagaimana seseorang menyerahkan mobilnya yang sudah sangat jelek ke tim dari “pimp my ride” untuk dibuat bagus kembali. Setelah tim ini menyelesaikan mobil tersebut biasanya pemilik mobil tadi menjadi terkagum-kagum. Bulan ini kita memasuki bulan “new creature” (ciptaan yang baru). Tetapi apa yang dilakukan oleh Tuhan lebih dahsyat daripada apa yang dilakukan oleh “pimp my ride”. Tuhan menjadikan setiap kita menjadi ciptaan yang baru, dan bahkan apa yang dilakukan oleh Tuhan tidak dapat kita bayangkan.

Kalau seorang suami ingin memberikan hadiah kepada istrinya maka dia akan memberikan sesuai dengan kemampuannya tetapi kalau seorang konglomerat ingin memberikan hadiah kepada seseorang maka dia akan memberikan sesuai dengan kemampuan yang ebih hebat dan sesuai dengan seleranya. Tuhan kita adalah Tuhan yang melebihi ribuan konglomerat sehingga kalau Dia memberikan kepada kita sesuatu, Dia akan memberikan sesuai dengan standarNya.

Dalam II Kor 5:17 dikatakan yang lama sudah berlalu, yang baru sudah datang. Mungkin kemarin kita merasa dikhianati atau mengalami kegagalan tetapi kita saat ini tidak hidup dimasa yang lalu karena yang baru sudah datang. Kita minta Yesus untuk mengubahkan hidup kita, maka jangan lagi kita hidup dibawah pengaruh masa lalu yang telah lewat. Wah 21:5 Tuhan berkata Ia yang duduk di atas takhta itu berkata: "Lihatlah, Aku menjadikan segala sesuatu baru!" Dan firman-Nya: "Tuliskanlah, karena segala perkataan ini adalah tepat dan benar."


Agar mobilnya bisa diubahkan, peserta “pimp my ride” harus melakukan:
1. Harus meminta/memohon
Roma 10:13 Sebab, barangsiapa yang berseru kepada nama Tuhan, akan diselamatkan. Seseorang yang ingin mobilnya diperbaiki harus memohon dengan mengisi suatu formulir dan juga memenuhi persyaratan-persyaratannya. Mungkin orang mengatakan kita ini orang Kristen tapi koq kehidupan kita seperti mobil lama yang jelek. Hal itu tidak jadi masalah kalau Tuhan berkenan maka Ia akan mengubahkan kita menjadi sesuatu yang baru. Kalau mungkin kru dari pimp my ride hanya dapat memperbaiki satu mobil dalam satu waktu sehingga tidak semua aplikasi akan diterima tetapi Tuhan kita adalah Tuhan yang tidak terbatas, Dia sanggup mengubahkan setiap kita yang meminta kepadaNya tanpa ada batasnya.

2. Mereka harus menyerahkan kendali.
Roma 8:8-9
Ketika pemilik mobil yang meminta untuk mobilnya diperbaiki, maka ia akan menyerahkan kunci mobil sepenuhnya kepada kru dari “pimp my ride”. Setelah itu dia tidak mempunyai hak apa-apa untuk ikut mengatur. Begitu pula kalau kita telah menyerahkan hidup kita kepada Tuhan, maka Tuhan mempunyai hak 100% untuk mengubahkan dan mempunyai kendali atas kita sesuai dengan kehendakNya.

3. Perubahan yang terjadi bukan seperti yang kita inginkan.
Matius 26:39
Perubahan yang dilakukan bukan sesuai dengan kehendak pemilik mobil tetapi sesuai dengan kehendak dari mekanik mobil karena dia sudah menyerahkan seutuhnya. Demikian juga dengan kita perubahan yang akan terjadi bukan sesuai dengan kehendak kita tetapi sesuai dengan kehendak Tuhan. Seringkali kita datang pada Tuhan dan meminta untuk dirubah seperti A atau seperti B dan bukan seperti kehendak Tuhan. Contoh di dalam Alkitab yang dapat kita lihat yaitu pada Kejadian 1 ketika Tuhan menciptakan Hawa, yang dilakukan oleh Adam adalah tidur (dibuat tidur). Ini semua karena Tuhan tidak mau Adam ikut campur dalam penciptaan Hawa.

4. Tetapi hasilnya akan selalu lebih baik dari yang kita inginkan.
I Kor 2:9
Maksud dari ayat tersebut diatas yaitu kalau kita menyerahkan semuanya kepada Tuhan, hasilnya akan lebih bagus daripada kalau kita ikut dalam mengatur Tuhan karena apa yang dirancangkan Tuhan jauh daripada pemikiran kita. Kalau “pimp my ride” merenovasi mobil lama menjadi mobil baru, tetapi Tuhan Yesus membuat manusia lama menjadi benar-benar manusia baru dan ini dampaknya lebih dahsyat. Karena itu dalam Roma 12:2 kata yang dipakai untuk perubahan itu adalah “metamorphosa”. “Metamorphosa” adalah perubahan bentuk dari ulat menjadi kepompong dan kemudian menjadi kupu-kupu. Orang Kristen seringkali berpikir bahwa dia sudah berubah tetapi sebenarnya perubahan itu dari ulat kecil menjadi ulat besar. Meta itu artinya tidak kelihatan. Untuk menjadi kupu-kupu, kita harus masuk dalam fase kepompong yaitu dimana kita tidak kelihatan karena berada didalam kepompong dan ketika tiba waktunya dia akan keluar dan menjadi kupu-kupu yang cantik. Inilah yang Tuhan ingin kerjakan dalam setiap kehidupan kita.

5. Ucapan syukur.
Roma 7:24-25
Sebenarnya dalam ayat-ayat sebelumnya Paulus menceritakan bagaimana dia hidup dibawah hukum dan ketika dia mengenal Kristus, dia sungguh mengucap syukur karena dia tidak perlu lagi hidup dibawah hukum. Dulu sebelum kita mengenal Tuhan, hidup kita juga berada dibawah hukum tetapi setelah kita mengenal Tuhan hidup kita berada di bawah anugerah.

Apa beda hidup dibawah hukum dan dibawah anugerah?
Hidup dibawah hukum itu perubahan berasal dari luar yaitu dengan mentaati hukum-hukum yang sudah ditetapkan dan harus ditaati. Tetapi kalau hidup dibawah anugerah itu perubahan berasal dari dalam yaitu kita mengasihi Tuhan karena Tuhan lebih dahulu mengasihi kita.

6. Tetapi masih butuh perawatan.
I Kor 9:27
Meskipun mobil yang jelek tadi sudah dirubah menjadi bagus tetapi tetap saja mobil tersebut memerlukan perawatan. Masalahnya seringkali orang Kristen mengalami “eforia” (jamahan Tuhan) sesaat. Kita tidak pernah merawat hidup kita didalam Tuhan. Paulus mengatakan “aku melatih/mendisiplin tubuhku”. Disiplin rohani sangat diperlukan misalnya dengan saat teduh, renungkan Firman Tuhan, berdoa.


Efesus 5:15-17
Karena itu, perhatikanlah dengan saksama, bagaimana kamu hidup, janganlah seperti orang bebal, tetapi seperti orang arif, dan pergunakanlah waktu yang ada, karena hari-hari ini adalah jahat. Sebab itu janganlah kamu bodoh, tetapi usahakanlah supaya kamu mengerti kehendak Tuhan.

Manusia Baru

NEW CREATURE

Pada minggu yang lalu, kita sudah membahas tentang bagaimana menjadi manusia baru (sebagai ciptaan baru). Kekristenan kita harus menjadi kekristenan yang otentik jadi bukan hanya sekedar label kristen saja. Biarlah setiap orang disekeliling kita dapat merasakan dampak dari kekristenan kita. Untuk dapat berdampak, kita harus rela untuk mengalami perubahan dalam kehidupan kita. Kita harus tahu bahwa segala bentuk talenta yang sudah Tuhan taruh didalam kehidupan kita, itu adalah salah satu bentuk investasi Tuhan atas kita. Kita harus upayakan pengembangannya sehingga mendapatkan suatu hasil yang nyata khususnya untuk memberkati orang lain. Saya percaya bahwa Tuhan memberikan talenta kepada setiap orang dimana nanti pada saatnya, Dia akan meminta pertanggungjawaban atas talenta yang sudah Dia berikan kepada kita. Demi agar talenta itu dapat berkembang, kita harus merelakan diri kita untuk masuk dalam perubahan demi perubahan. Kita sering mendengar satu-satunya di dalam dunia ini yang tidak berubah adalah perubahan itu sendiri. Kalau kita tidak mau berubah maka kita akan ketinggalan dan juga akan sendirian.

Ketika Tuhan Yesus berada di kolam Bethesda (Yoh 5), Dia bertemu dengan seorang lumpuh yang 38 tahun duduk disitu untuk mendapat mujizat. Yesus mengetahui akan hal tersebut tetapi Dia malah bertanya “Maukah engkau sembuh?” Pertanyaan ini sebenarnya ganjil karena orang tersebut sedang menunggu ada mujizat yang datang kepadanya. Tetapi kalau kita melihat jawaban yang diberikan oleh pengemis tersebut, sebenarnya bukanlah jawaban tetapi malah pengemis itu mengutarakan keluhan-keluhannya. Dia sama sekali tidak menjawab pertanyaan yang diberikan Tuhan kepadanya. Sebenarnya Tuhan mempunyai alasan kuat mengapa Dia bertanya seperti itu, yaitu kalau kita lihat latar belakangnya. Pada jaman itu seseorang pengemis harus mempunyai jubah pengemis (seperti surat ijin untuk mengemis) dan dia sudah bertahun-tahun memakai jubah seperti itu sehingga mungkin itu malah menjadi “zona nyaman” buat dia. Karena itu Yesus tidak mendoakan atau tumpang tangan atas orang tersebut tetapi Dia menyuruh orang tersebut untuk berdiri dan mengangkat tilamnya. Kalau orang itu tidak mau meninggalkan zona nyamannya maka dia tidak akan mendapatkan kesembuhan yang dia inginkan. Kalau kita betul-betul mau berubah maka kita harus merubah semua kebiasaan kita, gaya hidup dan juga yang paling sulit yaitu paradigma kita. Yang paling nyata bagaimana keadaan kita sebelum bertemu dengan Tuhan dan setelah pertemuan tersebut, seharusnya ada perbedaan yang kelihatan. Tetapi ternyata perubahan itu tidak cukup hanya pada saat itu saja karena perubahan itu juga berlangsung dari waktu ke waktu.

Kolose 3:5-11, judul perikop dari ayat ini adalah manusia baru. Surat ini ditulis oleh Paulus dan ditujukan kepada orang Kristen yaitu jemaat di Kolose. jadi ayat-ayat tersebut ini ditulis bukan untuk orang kafir tetapi untuk kita, jemaat Tuhan. Ada 3 perubahan yang harus terjadi dalam diri kita:

1. Perubahan Arah Kehidupan
Ay 5-7 Karena itu matikanlah dalam dirimu segala sesuatu yang duniawi, yaitu percabulan, kenajisan, hawa nafsu, nafsu jahat dan juga keserakahan, yang sama dengan penyembahan berhala, semuanya itu mendatangkan murka Allah [atas orang-orang durhaka]. Dahulu kamu juga melakukan hal-hal itu ketika kamu hidup di dalamnya. Kalau kita lihat akar dari semua perbuatan duniawi itu adalah keserakahan. Orang serakah itu adalah orang yang tidak pernah merasa cukup. Seringkali kita tidak sadar kita mengejar sesuatu untuk naik dan pada waktu kita masuk ke dalam gelanggang pertandingan yang lebih tinggi maka kita juga masuk dalam persyaratan yang juga lebih tinggi. yang berikutnya adalah penyembahan berhala. Kita tidak perlu meletakkan patung untuk memiliki berhala, gaya hidup juga bisa menjadi berhala yang tidak kelihatan. Kalau kita mau menjadi manusia baru, Alkitab mengatakan bahwa Arah kehidupan kita harus dirubah dari duniawi menjadi surgawi.

2. Perubahan Sikap.
Ay 8 Tetapi sekarang, buanglah semuanya ini, yaitu marah, geram, kejahatan, fitnah dan kata-kata kotor yang keluar dari mulutmu. Kelakuan yang sudah kita lakukan selama ini harus dibuang/ditanggalkan. Seringkali orang Kristen mengatakan bahwa saya sudah berubah tapi sebenarnya bukan berubah tetapi hanya suatu renovasi karena perubahannya hanya ada pada kulitnya saja dan tidak secara menyeluruh. Kalau dikatakan menjadi baru maka itu dibangun mulai dari awal yaitu dari pondasinya sampai kepada seluruh bagian yang lain. Dan bukan bangunan/tampilan atasnya saja.

3. Perubahan Tujuan/Goal.
Ay 9-10 Jangan lagi kamu saling mendustai, karena kamu telah menanggalkan manusia lama serta kelakuannya, dan telah mengenakan manusia baru yang terus-menerus diperbaharui untuk memperoleh pengetahuan yang benar menurut gambar Khaliknya. Tujuan hidup orang Kristen hanya satu yaitu menjadi serupa dengan Kristus. Pertanyaannya bagaimana keadaan kita hari ini? bagaimana karakter dan gaya hidup kita? Apakah terdapat keserupaan dengan Kristus?


Hari ke sehari kita HARUS makin serupa dengan Dia. Itu sebabnya ini adalah merupakan proses seumur hidup, poses yang terus menerus di kerjakan Tuhan dalam hidup kita. Saat kita membuka diri dan merelakan Tuhan membentuk kita lewat berbagai hal, hidup kita pasti mengalami perubahan yang radikal.