Jumat, 16 Desember 2005

Karunia dan Buah Roh

Saat ini kita memasuki era kegerakan apostolic, dimana setiap umat Nya adalah orang kudus yang sudah ditebus dan dibenarkan. Kepada setiap kita telah diberikan karunia dan talenta yang berbeda-beda, dan masing-masing harus menggunakannya untuk melayani orang-orang yang membutuhkan dan untuk kemuliaan nama Tuhan.

Karunia-karunia yang telah dinyatakan atau diberikan haruslah dilatih terus menerus sehingga kita menjadi mahir dalam menggunakannya. Tiap karunia adalah senjata yang diberikan Tuhan untuk berperang melawan kegelapan, dan memenangkan jiwa-jiwa.

Karunia-karunia yang kita miliki dapat mengangkat kita semakin hari semakin tinggi; dan untuk dapat tetap bertahan diatas kita harus memiliki buah Roh yang adalah gambaran karakter Kristus. Tanpa buah Roh kita dapat tetap naik namun tidak akan bertahan lama. Banyak hamba Tuhan yang dipakai dengan begitu dahsyat tapi dalam selang waktu yang tidak lama, mereka jatuh. Hal ini disebabkan karena mereka kuat dalam karunia-karunia tetapi tidak memiliki karakter yang kuat.

Oleh karena itu mari kita pelajari buah Roh yang adalah karakter Kristus, agar kita dapat menjadi kuat dan teguh sehingga dapat selalu bertahan.
Galatia 5:22, “ Tetapi buah Roh ialah: Kasih, Sukacita, Damai Sejahtera, Kesabaran, Kemurahan, Kebaikan, Kesetiaan, Kelemah lembutan, Penguasaan diri.”
Galatia 5:22 menyebutkan 9 karakter Kristus, yang jika diteliti dan disimpulkan menjadi satu yaitu, Kasih!!
Mungkin anda bertanya kok bisa? Mari kita lihat di dalam 1 Korintus 13, pasal ini menjabarkan definisi kasih yang sesungguhnya, dan jika benar-benar dipahami kita pasti dapat melihat ada buah Roh di dalamnya.

“Kasih tidak bersukacita karena ketidakadilan, tetapi bersukacita karena kebenaran.” Kasih tidak pernah bersuka diatas kesalahan, tetapi ia bersuka di dalam kebenaran. Tuhan menciptakan manusia berpasangan untuk saling menguatkan, memulihkan, mengasihi bukan untuk saling menjatuhkan.
Hal ini jelas berbicara bahwa didalam kasih ada kebenaran yang mendatangkan sukacita sejati dalam diri setiap kita.

“Kasih tidak pernah gagal.” Kasih tidak pernah hancur, tidak pernah pudar, tidak pernah sirna. Selama Roh Allah memengang kendali dalam kehidupan kita, Roh itu akan terus memberikan kasih dan kita akan terus menunjukan dan menyalurkannya. Jika kita berhenti memberikan kasih, maka kita tahu bahwa roh Allah sudah tidak lagi memegang kendali dalam kehidupan kita, karena kasih Allah tidak pernah berhenti.

“Kasih percaya segala sesuatu.” Kasih sejati menghilangkan kecurigaan, ketidak percayaan dan keraguan. Kasih sejati percaya segala sesuatu.
Walaupun mungkin tidak ada dasar untuk percaya tapi anda dapat mempercayai Tuhan. Melalui kasih yang anda miliki terhadap sesama. Dengan kepercayaan dan kasih yang anda miliki, anda dapat mengubah dunia.

Kedua hal diatas berbicara mengenai Damai sejahtera. Karena hanya orang yang mempunyai damai sejahtera sejati yang dapat terus bertahan dan percaya segala sesuatu walaupun mungkin tidak ada dasar untuk percaya. Ketika kita percaya bahwa Kasih tidak pernah gagal dan tidak berkesudahan maka kita memiliki damai sejahtera itu di dalam hati kita, yang memampukan kita untuk bertahan dalam segala sesuatu.

“Kasih itu panjang sabar.” Kasih itu sabar dan tidak cepat marah, lambat untuk menuduh, lambat untuk mendendam. Kasih yang sejati memampukan kita untuk menjadi sangat sabar dengan orang yang kita kasihi pada saat mereka melakukan kesalahan terhadap kita. Lambat untuk mementingkan diri sendiri, atau membalas dendam dengan pembelaan diri.
definisi kasih ini jelas sekali menyatakan bahwa kesabaran adalah karakter kasih. Dengan kesabaran kita mampu melakukan banyak hal diluar kemampuan daging kita, mampu menahan segala rasa sakit yang ada.

“Kasih itu Murah Hati.” Ini adalah sisi positif dari prinsip yang pertama. Sabar adalah menahan diri dari provokasi, sementara kebaikan berusaha menemukan jalan untuk membangun kebaikan untuk orang yang dikasihi tidak perduli kesalahan atau kekurangan apapun yang telah mereka lakukan. Kebaikan adalah menunjukan penghargaan. Kebaikan adalah menolong.
Hal ini berbicara mengenai kemurahan dan kebaikan. Dan kedua hal ini masih sangat berkaitan dengan kesabaran.

“Kasih bertahan dalam segala sesuatu.” Tidak perduli seberapa dahsyat badai yang datang, seberapa sering goncangan dan cobaan menghadang, tetapi kasih tetap terus bertahan. Kasih selalu memberikan yang terbaik, walau kadang seakan-akan tidak ada dasar untuk bertahan, kasih tetap bertahan.
Ini menggambarkan dan menjelaskan buah roh mengenai Kesetiaan.

“Kasih menanggung segala sesuatu.” Kata menanggung disini berarti “melindungi”, “menjaga”. Kasih tidak membeberkan kesalahan, kekurangan dan kejelekkan pasangannya kepada orang lain. Kasih menanggung dan menyimpan segala sesuatu.
Melindungi dan menjaga identik dengan mengasuh atau merawat, dan untuk merawat atau mengasuh diperlukan kelemah lembutan. Dan kelemah lembutan bukan berarti kelemahan, atau tidak kuat, melainkan merupakan suatu kekuatan tersembunyi yang perlahan-lahan menghancurkan tembok - tembok pertahanan musuh.

“Kasih tidak mudah tersinggung, tidak mudah marah.”. Karena kasih telah menyerahkan seluruh haknya kepada orang yang dikasihinya, maka tidak ada suatu alasan pun untuk bersedih. Kasih tidak mudah marah, tidak mudah untuk bertempramen tinggi.
“Kasih tidak menyimpan kesalahan.” Kasih tidak mengingat kesalahan sesama. Kasih juga tidak memperbesar masalah yang ada. Kasih selalu memafkan dan melupakan; kasih tidak pernah menyimpan dendam dan sakiti hati.!

Kedua hal ini berbicara mengenai penguasaan diri. Orang yang mampu memaafkan dan melupakan kesalahan orang lain terhadapnya adalah orang yang mempunyai penguasaan diri, karena ia mampu menguasai dirinya dari segala dendam ketika rasa kecewa datang. Karena ia telah menyerahkan segala rasa sakitnya kepada Allah, sehingga ia akan dikuatkan dan dipulihkan.
Allah kita adalah Alfa dan Omega, dia tahu segala sesuatu. Ia tahu bahwa manusia pada jaman ini mempunyai definisi kasih yang salah. Oleh karena itu di dalam Galatia 5:22 yang inti sebenarnya hanyalah kasih, tetapi dijabarkan menajdi 9 karakter Kristus yang harus juga kita miliki. Inti dari kehidupan kekristenan adalah Mengasihi dan Melayani. Tanpa kasih kita tidak akan bisa melayani orang yang membutuhkan dan tidak dapat memuliakan nama Tuhan.
Paulus, hamba Tuhan yang dipakai Tuhan dengan dahsyat berkata: “ Sekalipun aku dapat berkata-kata dengan semua bahasa manusia dan bahasa malaikat, tetapi jika aku tidak mempunyai kasih, aku sama dengan Gong yang berkumandang dan canang yang bergemerincing. Sekalipun aku mempunyai karunia untuk bernubuat dan aku mengetahui segala rahasia dan memiliki iman yang sempurna untuk memindahkan gunung, tetapi jika aku tidak mempuyani kasih, aku sama sekali tidak berguna. Dan sekalipun aku membagi-bagikan segal sesuatu yang ada padaku bahkan menyerahkan tubuhku untuk dibakar, tetapi jika aku tidak mempunyai kasih, sedikitpun tidak ada faedahnya bagiku.”

Banyak dari kita mengaku orang percaya, bahkan hamba Tuhan namun tidak mengerti akan arti kasih yang sebenarnya, bahkan tidak memilikinya. Inti dari pengajaran Kristus adalah kasih, tanpa kasih apakah yang kita lakukan? Apakah yang kita beritakan pada dunia? Pengajaran apa yang kita ajarkan? Nubuat akan berakhir, bahasa roh akan berhenti, pengetahuan akan lenyap tetapi Iman, Pengharapan dan Kasih tinggal tetap. Dan yang terbesar diantaranya adalah Kasih.

Selasa, 12 Juli 2005

Becoming A More Loving Person

1 Korintus 13:13 “… dan yang paling besar di antaranya adalah kasih.”
Dengan Iman dan Pengharapan saja kita dapat melakukan perkara-perkara yang besar, tetapi dengan Kasih kita dapat melakukan hal-hal yang terbesar / terpenting.

Yang menjadi masalah adalah Kasih sudah kehilangan arti yang sesungguhnya. Anak-anak muda jaman sekarang menyamakan kasih dengan nafsu berahi, sehingga terjadi banyak seks pranikah.
Ada 2 konsep yang salah mengenai kasih; yang pertama, kebanyakan orang berpikir bahwa kasih adalah perasaan, sehingga manusia mudah dipengaruhi dengan emosi-emosi baik melalui lagu-lagu maupun hal-hal lain yang berhubungan dengan cinta. Yang kedua, manusia merasa bahwa cinta / kasih adalah sesuatu yang tidak dapat dikendalikan. “Saya tidak dapat menahan diri saya, saya benar-benar mencintai nya” , sering terdengar ucapan seperti ini ketika seseorang sedang jatuh cinta.

Yang sebenarnya kasih itu adalah mengenai 2 hal:

1. Kasih adalah Pilihan (Kolose 3:14)
“Dan di atas semuanya itu: kenakanlah kasih, sebagai pengikat yang mempersatukan dan menyempurnakan.” Kata kenakan di sini merupakan suatu pilihan, kita boleh mengenakan dan boleh juga tidak. Kita boleh memilih untuk mengasihi atau tidak mengasihi. Tapi ingatlah ada satu perintah tertinggi dari Allah, yakni “kasihilah musuh-musuhmu …”

2. Kasih adalah Tindakan (1 Yohanes 3:18)
“Anak-anakku, marilah kita mengasihi bukan dengan perkataan atau dengan lidah, tetapi dengan perbuatan dan dalam kebenaran.”

Ada 4 kata dalam bahasa Yunani yang membedakan jenis kasih:

• Storge - Kasih / Afeksi yang natural, biasanya diberikan kepada keluarga (orang tua – anak,- saudara-saudara)

• Philia - Kasih persaudaraan dan persahabatan, biasanya diberikan kepada saudara seiman atau sahabat.


• Eros - Ketertarikan seksual, adanya unsur berahi, khusus bagi pasangan suami-istri.

• Agape - Kasih tanpa syarat, kasih yang berkorban, kasih yang memberi.

Agape adalah bahasa yang dipakai alkitab untuk menjelaskan kasih, dan merupakan jenis kasih yang Tuhan inginkan kita untuk memiliki dan memberikannya kepada Tuhan dan sesama. Agape adalah kasih yang punya komitmen. Tuhan tidak pernah meminta kita untuk memberikan afeksi yang hangat kepada siapa saja, tapi Tuhan meminta kita untuk mengasihi sesama kita. Memang tidak gampang untuk mengasihi sesama dengan kasih agape yang berkorban, memberi dan tanpa syarat.

Ada 5 langkah untuk dapat hidup dalam kasih agape:

1. Sebelum kita mengasihi sesama, kita harus merasakan, mengenal dan mengerti seberapa dalam Allah mengasihi kita (Efesus 3:17-19).

“sehingga oleh imanmu Kristus diam di dalam hatimu dan kamu berakar serta berdasar di dalam kasih. Aku berdoa, supaya kamu bersama-sama dengan segala orang kudus dapat memahami, betapa lebarnya dan panjangnya dan tingginya dan dalamnya kasih Kristus, dan dapat mengenal kasih itu, sekalipun ia melampaui seluruh kepenuhan Allah.”

Tuhan ingin kita merasakan Kasih Nya (1 Yohanes 4:19) “Orang yang tidak merasa dicintai adalah orang yang tidak bisa mencintai”. Tidak mungkin kita bisa mengasihi orang lain jika kita tidak mengerti bahwa kita telah di kasih oleh Allah.

Ini adalah Perintah dari Allah - Yohanes 15:12

2. Mengampuni mereka yang telah menyakiti kita (Kolose 3:13).

“Sabarlah kamu seorang terhadap yang lain, dan ampunilah seorang akan yang lain, apabila yang seorang menaruh dendam terhadap yang lain, sama seperti Tuhan telah mengampuni kamu, kamu perbuatlah jugalah demikian.”

Seringkali sulit bagi kita untuk mengampuni orang yang bersalah kepada kita, karena kita merasa bahwa kita adalah korban. Hal ini terjadi karena kita tidak mengerti bahwa kita telah diampuni dan telah menerima kasih Allah.

Kenyataannya adalah orang lain menyakiti kita hanya sekali, tetapi kitalah yang menyakiti diri kita sendiri dengan memikirkan / mengingat secara berulang - ulang perbuatan orang lain terhadap kita.

Orang yang menyakiti orang lain adalah orang yang juga terluka. Oleh karena itu kasihilah dan ampunilah mereka, karena mreka adalah orang yang terluka.


3. Memikirkan pikiran tentang Kasih (Filipi 2:4,5)
“.. dan janganlah tiap-tiap orang hanya memperhatikan kepentingannya sendiri, tetapi kepentingna orang lain juga.”

Belajarlah untuk fokus bukan hanya pada diri sendiri tetapi juga akan kebutuhan orang lain (masalah, kesulitan, keinginan dan tujuan orang lain).

Pikiran menentukan emosi, oleh karena itu jagalah pikiran mu dengan memikirkan hal-hal yang baik dan positif.
Ketika kita merubah pikiran atau penilaina kita mengenai seseorang maka perlahan-lahan kita perasaan kita terhadap oragn tersebut berubah.

4. Act in a loving way (Lukas 6:27,28)
“Tetapi kepadamu, yang mendengarkan Aku, Aku berkata: Kasihilah musuhmu, berbuatlah baik kepada orang yang membenci kamu; mintalah berkat bagi orang yang mengutuk kamu; berdoalah bagi orang yang mencaci kamu.”

5 hal yang diajarkan Yesus dalam Lukas:

1. Kasihilah musuhmu (Efesus 4:2)
2. Berbuatlah baik.
3. Berkatilah orang yang mengutuk engkau.
4. Berdoalah bagi mereka yang mencaci dan berbuat yang tidak sepantasnya terhadapmu.

Kasih adalah tindakan (1 korintus 13:4-8 - semua mengenai tindakan)

5. Harapkan yang terbaik bagi mereka (1 Korintus 13:7)
“Ia menutupi segala sesuatu, percaya segala sesuatu, mengharapkan segala sesuatu, sabar menanggung sagala sesuatu.”

Apa yang anda inginkan orang lain lakukan kepadamu, lakukan juga kepada mereka. Anda ingin diberkati, berkatilah orang lain, anda ingin di kasihi, kasihilah orang lain, anda ingin di ampuni, ampunilah orang lain.

Ini adalah cara terbaik untuk merubah orang lain , karena tidak ada orang yang tidak dapat berubah.

Anda dapat memberi tanpa mengasihi; tapi anda tidak dapat mengasihi tanpa memberi”