Selasa, 01 Januari 2008

Jagalah Hatimu

(GUARDING YOUR HEART)

Tahun ini adalah the year of new beginning. Memang angka 7 adalah angka yang sempurna dan angka 8 adalah angka suatu awal yang baru. Saya percaya bahwa ada level yang baru, tingkatan yang baru, dimensi yang baru yang Tuhan mau kerjakan dalam kehidupan kita. Pada tahun yang lalu kita banyak bicara mengenai menakhlukkan, mengenai dominion, mengenai Kingly authority (otoritas Kerajaan). Kita sadar bahwa setiap daripada kita diberi kuasa dan musuh yang paling besar yang hadir kita hadapi adalah diri kita sendiri. Ketika Musa mati dan Yosua menggantikan untuk memasuki tanah yang Tuhan janjikan – tanah Kanaan. Yosua adalah generasi yang baru tetapi masih merasakan akan generasi yang lama sehingga dia adalah orang yang cukup mengerti bagaimana sifat Israel yang akan dibawanya untuk memasuki tanah Kanaan sesuai dengan perintah Tuhan kepadanya. Kata yang dipakai untuk mengambil-alih adalah possess the land. Untuk mencapai tanah itu ada bagian yang juga harus kita kerjakan, dan bagian itu adalah percaya. Untuk menikmati tanah perjanjian, Yosua harus mengalami berbagai-bagai rintangan dan halangan. Dalam Yosua 1, beberapa kali Tuhan mengatakan untuk tidak berkecil hati, jangan takut. Musuh terbesar kita adalah diri kita sendiri karena itu tema bulan ini adalah new heart.

Yeremia 17:9 Betapa liciknya hati lebih licik dari segala sesuatu. Tahun yang lalu kita tutup dengan menyembah Allah yang benar supaya kita tidak hidup dalam penipuan. Hati itu lebih licik dari segala sesuatu, hatinya sudah membatu siapakah yang dapat mengetahuinya, itulah keadaan hati manusia menurut Firman Allah. Seringkali didalam konseling terutama konseling keluarga, si istri bercerita saya kira saya kenal suami saya ternyata saya tidak kenal suami saya, saya tidak menyangka dia melakukan itu. Karena itu hati kita perlu diperbaharui senantiasa, kita perlu memelihara hati kita. Di dalam Firman Tuhan dikatakan bagaimana pentingnya kita untuk memelihara atau memperhatikan hati kita.

Mat 15:19 Karena dari hati timbul segala pikiran jahat, pembunuhan, perzinahan, percabulan, pencurian, sumpah palsu dan hujat. Tuhan itu tidak pernah berubah dan Dia mengubahkan kita dari dalam ke luar (from inside out). Kita tidak akan pernah bisa berubah kalau dari luar ke dalam. Perjanjian Lama itu adalah hukum dan hukum itu berusaha mengubahkan manusia dari luar ke dalam. Peraturan itu baik tapi kalau hati tidak diubahkan maka akan tetap ada yang namanya pelanggaran. Ada seorang istri yang berkata kepada saya, “saya harus menjaga suami saya pak kalau tidak dia bisa hilang, yah mau bagaimana lagi kita kan sudah menikah”. Hal ini bukan sesuatu yang mudah, bahkan Alkitab mengatakan ini adalah usaha menjaring angin, usaha yang sia-sia dan sangat melelahkan. Tetapi begitu suaminya dijamah Tuhan dan hidup dalam pertobatan, semuanya diubahkan.

Saya akan tunjukkan betapa pentingnya memiliki hati yang baru. Kemarin saya diminta oleh ROCK Mojokerto untuk berbicara mengenai Kingdom Paradigm (paradigma kerajaan). Paradigma kerajaan ini sangat berhubungan dengan hati. Paradigma adalah cara pandang kita terhadap segala sesuatu, cara kita memandang rekan kita, cara kita memandang keluarga kita, cara kita memandang suami/istri dan anak-anak kita, cara kita memandang pelayanan yang Tuhan percayakan kepada kita, cara kita memandang relationship/hubungan kita dengan siapa pun, cara kita memandang keuangan/ekonomi kita, cara kita memandang Tuhan dan hubungannya dengan hidup kita, cara kita memandang setiap aspek dalam kehidupan kita, itu akan menentukan apakah kita akan menang atau kalah. Paradigma yang diubahkan dimulai dari perubahan hati, sebab kalau hati kita diubahkan maka seluruh aspek kehidupan kita akan diubahkan. Waktu hati kita diubahkan, maka cara bicara kita menjadi lain.

Lukas 6:45 Orang yang baik mengeluarkan barang yang baik, dari perbendaharaan hatinya yang baik. Orang yang jahat akan mengeluarkan harta yang jahat. Karena yang keluar dari mulutnya keluar dari hatinya. Tuhan hanya membedakan manusia yaitu yang baik dan yang jahat. Perkataan itu penting, perkataan itu punya kuasa untuk mengubah karena itu perhatikan apa yang keluar dari mulutmu.

Amsal mengatakan Jagalah hatimu dengan segala kewaspadaan (Guard your heart). Kita harus selalu memperhatikan keadaan hati kita oleh karena apa yang ditulis dalam Yeremia tadi. Amsal mengatakan kita harus menjaga dengan segala kewaspadaan terutama pada setiap ucapan, bahasa, kalimat yang kita keluarkan. Orang yang sedang marah tidak bisa berbicara lemah lembut tetapi orang yang bisa menguasai diri, dia masih bisa menjaga hatinya dan menahan perkataannya. Jaga hati itu tidak mudah terutama bagi yang temperamental. Karena sebagaimana hati kita seperti itu juga hidup kita, dunia medis sudah membuktikan bahwa hati yang gembira adalah obat.

Hati yang baru itu adalah karya Tuhan karena Dia yang menciptakannya.

Amsal 15:13 Hati yang gembira membuat muka yang berseri-seri. ‘Muka’ disini maksudnya adalah warna wajah dan warna wajah itu yang menunjukkan bagaimana hati kita.

Menyembah Allah Yang Benar

Salah satu tantangan yang akan kita hadapi pada akhir zaman ini adalah penyesatan. Dalam Matius 24 Tuhan Yesus menceritakan kepada murid-muridNya peristiwa-peristiwa yang akan terjadi menjelang kedatanganNya yang kedua kali. Ada hamba Tuhan yang mengatakan bahwa kita bukan berada di akhir zaman tetapi ada di penghujung dari akhir zaman, jadi kedatanganNya sudah sangat dekat.

Mengapa harus ada penyesatan? Yaitu untuk membedakan antara yang asli dan yang palsu. Penyesatan itu adalah sepertinya asli tapi palsu dan manusia itu pada dasarnya tidak suka yang aspal. Contohnya kalau kita disodorkan untuk memilih antara berlian yang asli dengan berlian sirkon maka kita akan memilih berlian yang asli walaupun untuk sehari-hari mungkin ibu-ibu lebih banyak memilih berlian sirkon untuk segi keamanan dan juga tidak terlalu kelihatan bedanya kalau dipakai. Kita sebenarnya tidak suka dengan yang palsu baik itu sikap yang palsu, cinta yang palsu, omongan yang palsu atau info yang palsu, tetapi kadang-kadang kita mengijinkan hal itu terjadi

Pada akhir zaman ini mulai banyak pengajaran-pengajaran yang palsu yang mulai disebarkan, untuk itu kita harus hati-hati. Ada sebuah buku berjudul “the Secret”, buku ini kecil tetapi berisikan cara-cara menjadi sukses yang sebenarnya rahasia sukses itu adalah di dalam Firman Tuhan. Buku tersebut menonjolkan “man power” (kekuatan manusia).

Jadi kalau kita mau sukses, mau hidup enak, mau segalanya berhasil, semuanya itu tergantung dari cara berpikir kita “the way of thinking”.

Cara berpikir kita harus positif dan melihat hal-hal yang baik saja, bahkan salah satu penyumbang mengatakan bahwa dia tidak mau melihat berita lagi karena isinya adalah hal-hal yang buruk yang terjadi di dalam dunia. Karena kalau kita melihat hal-hal yang buruk itu maka hal-hal yang buruk itu nantinya dapat terjadi dalam kehidupanmu.

Apakah buku itu benar? TIDAK. Karena buku itu mengajarkan sukses tanpa Tuhan, istilah yang dipakai di situ adalah semesta. Idenya mungkin betul tetapi arahnya salah, karena Yesus berkata “without Me, you can do nothing” (tanpa Aku, engkau tidak dapat melakukan apa-apa) maksudnya tanpa Tuhan apapun yang kita lakukan tidak ada artinya apa-apa dihadapan Tuhan. Asaf didalam Mazmur mengatakan orang-orang yang diluar Tuhan kelihatannya lebih enak lebih makmur sampai dia melihat bahwa Tuhan menempatkan mereka ditempat-tempat yang sliperry (tempat yang licin sehingga orang mudah jatuh) tetapi Tuhan mengatakan bahwa dia akan hilang seperti sekam yang ditiup angin.

Alkitab mengatakan ada 2 macam sukses yaitu sukses yang baik (good success) dan sukses yang jelek (bad success).

Yos 1:8 Janganlah engkau lupa memperkatakan kitab Taurat ini, tetapi renungkanlah itu siang dan malam, supaya engkau bertindak hati-hati sesuai dengan segala yang tertulis di dalamnya, sebab dengan demikian perjalananmu akan berhasil dan engkau akan beruntung (KJV - This book of the law shall not depart out of thy mouth; but thou shalt meditate therein day and night, that thou mayest observe to do according to all that is written therein: for then thou shalt make thy way prosperous, and then thou shalt have good succes).

Bahasa Gerika dari meditasi adalah mengunyah jadi seperti memamahbiak. Misalnya domba yang memakan rumput, dia akan makan lalu ditelan nanti dia akan keluarkan lagi makanan itu dan dia kunyah lagi. Yang diambil yaitu sari-sari makanan tersebut sehingga setelah sari-sari makanan itu habis baru sisa makanan itu dibuang.

Demikian juga kalau kita merenungkan Firman Tuhan, kita tidak sekedar membaca tetapi apa yang sudah kita baca itu kita simpan dalam hati kita lalu pada saat-saat tertentu Firman itu kita kunyah kembali sehingga benar-benar intisari dari Firman itu merasuk dalam kehidupan kita. Tetapi seringkali kita setelah membaca lalu lupa apa yang sudah kita baca.

Belajar untuk merenungkan Firman, menghafalkan dan berdoa itu tidak mudah karena ini adalah membentuk suatu kebiasaan yang baru. Kita harus mengisi pikiran kita dengan Firman Tuhan sehingga kalau ada beban yang menghimpit kehidupan kita, maka yang keluar yaitu Firman dan bukan emosi atau pun hal-hal yang negative. Seperti dikatakan dalam Yosua 1 kalau engkau bertindak hati-hati dan melakukan semua yang dikatakan oleh Firman maka jaminannya adalah engkau akan prosperous/sukses.


Siapakah Tuhan kita?

Yang Kudus dan Yang Benar

Wahyu 6:10 Dan mereka berseru dengan suara nyaring katanya berapa lama lagi ya penguasa yang kudus dan benar (holy and true).
Kekudusan dan kebenaran itu adalah satu. Tidak ada kepalsuan di dalam Dia karena itu Dia mengajarkan ya di atas ya dan tidak di atas tidak. Kebanyakan orang Surabaya sulit melakukan ini karena ada budaya sungkan, sehingga ya itu belum tentu ya dan tidak belum tentu tidak.

Tuhan Yesus ketika bertemu dengan orang-orang Farisi, Dia tidak mengatakan dengan lemah lembut tetapi mengatakan dengan keras dan apa adanya tetapi ketika Dia bertemu dengan orang kusta yang minta kesembuhan, Dia mengatakan dengan lembut Ya Aku mau mentahirkan engkau. Dia sentuh orang kusta itu dan dia menjadi sembuh.

Yang Adil dan Yang Benar
Wahyu 15:3 dan mereka menyanyikan Musa hamba Allah dan nyanyian Anak Domba bunyinya besar dan ajaib segala pekerjaanMu ya Tuhan Allah yang maha kuasa. Adil dan benar segala jalanMu ya Raja segala bangsa.
Nama Tuhan bukan hanya kudus dan benar tetapi juga adil dan benar. Nama itu menunjukkan siapa kita sebenarnya. Kalau kita mengingat-ingat pada waktu masih kecil seringkali kita mempunyai julukan sesuai dengan apa yang kita pernah lakukan atau kondisi dari tubuh kita. Misalnya tiangli (tiang listrik karena anaknya tinggi dan kurus).

I Yohanes 5:20
Akan tetapi kita tahu, bahwa Anak Allah telah datang dan telah mengaruniakan pengertian kepada kita, supaya kita mengenal Yang Benar; dan kita ada di dalam Yang Benar, di dalam Anak-Nya Yesus Kristus. Dia adalah Allah yang benar dan hidup yang kekal.
Tuhan Yesus tidak pernah menyembunyikan identitasnya bahkan Dia mau untuk dilahirkan di Nazareth yang mempunyai cap “tidak ada nabi yang keluar dari Nazaret” Sehingga ketika orang-orang tahu bahwa Yesus yang dari Nazaret itu adalah Mesias, mereka menjadi kecewa karena mereka mengetahui Yesus sebagai tukang kayu. Tetapi Yesus tidak pernah menyembunyikan identitasnya kalau Dia dilahirkan di kota kecil Nazareth di sebuah kandang dan bahkan tempat tidurnya adalah tempat makan binatang yang kotor.

Kita percaya bahwa Alkitab itu mengatakan dengan jujur, karena Dia adalah Yang Benar. Didalam Alkitab, hal-hal yang baik atau hal-hal yang buruk semuanya ditulis dengan apa adanya.
Masa lalu kita tidak menentukan masa depan kita. Tidak jadi masalah bagaimana latar belakang kita tetapi yang penting bagaimana kita saat ini dan yang akan datang.

Terang yang Benar
Yohanes 1:9
Terang yang sesungguhnya, yang menerangi setiap orang, sedang datang ke dalam dunia.
Kenapa terang itu penting? Dan mengapa Dia mengatakan bahwa Dia adalah terang? Karena manusia itu diciptakan untuk tempat yang terang. Kita tidak suka kalau masuk ke tempat yang suram atau ke tempat yang gelap. Sebuah penelitian memasukkan ke kamar gelap maka yang terjadi pada Minggu I, orang tersebut mengalami disorientasi (tulalit) – kehilangan arah. Minggu berikutnya – fungsi-fungsi syarat melemah dan kalau diteruskan dapat menjadi gila.
Di dalam terang kita mempunyai daya pembeda.

Roti yang benar turun dari Surga
Yohanes 6:32 Maka kata Yesus kepada mereka: "Aku berkata kepadamu, sesungguhnya bukan Musa yang memberikan kamu roti dari sorga, melainkan Bapa-Ku yang memberikan kamu roti yang benar dari sorga.

Roti itu perlu untuk mengenyangkan. Didalam dunia ini banyak orang yang lapar bukan saja lapar secara jasmani tetapi secara rohani juga. Ada yang karena lapar penghargaan, lapar cinta kasih, lapar perhatian dan lain sebagainya. Kalau seseorang tidak mendapatkan sesuatu untuk mengenyangkan kelaparannya maka ia akan mencari sampai dia mendapatkan entah bagaimana caranya. Anak-anak yang tidak mendapat perhatian di dalam keluarganya akan mempunyai efek yang sangat besar, tetapi ada satu pribadi yang dapat memuaskan kita, memuaskan orang-orang yang lapar yaitu pribadi dari Tuhan Yesus.