Kamis, 01 Juni 2006

Speak What You Seek

Beritahulah dan kemukakanlah alasanmu … (Yesaya 45:21)

Jika anda ingin hidup berkemenangan, anda harus memperkatakan perkataan iman yang positif dan mendeklarasikan apa yang Tuhan katakan mengenai keadaanmu. Filipi 4:13 mengatakan bahwa kita dapat melakukan apa saya didalam Kristus yang menguatkan kita. Tidak peduli apakah anda merasa tidak berkualitas dan tidak sesuai, teatpi Yesus berjanji untuk menguatkan dan memampukan diri anda.
Ketika masalah datang, apa yang anda katakan mengenai keadaanmu? Apakah anda mendeklarasikan bahwa anda adalah pemenang didalam Kristus?
Semua orang bisa berpikir dan bersikap positif jika segala sesuatu dalam keadaan baik-baik saja. Akan tetapi respon anda terhadap masalah tersebut itulah yang akan membentuk atau menghancurkan diri anda. Apa yang ada katakan disaat dalam tekanan dan masalah akan berdampak langsung pada hasilnya. Jangan melihat keadaanmu dengan mata jasmani. Lihatlah dan berpeganglah pada kebenaran firman Tuhan. Deklarasikan kebeneranNya kepada masalahmu, dan terus lakukan sampai fakta yang ada menjadi sejalur dengan firman Tuhan. Buatlah keputusan hari ini bahwa anda akan melampaui segala masalah yang saat ini sedang anda hadapi – sekarang waktunya!!

Make A Plan

Serahkanlah perbuatanmu kepada Tuhan, maka terlaksanalah segala rencanamu (Amsal 16:3)

Agar dapat memenuhi tujuan Ilahi dalam hidup anda, anda harus membuat rencana yang sesuai dengan tujuan Allah dan tetap fokus untuk melakukan rencana yang ada. Bangun setiap hari dengan mengetahui kemana anda mengarah, arah mana yang anda ambil dan apa yang ingin anda capai – kemudian bertahanlah didalamnya. Jangan ijinkan hambatan dan kesibukan anda membawa anda keluar dari dari jalur. Tanyakan pada diri anda, apakah yang saya lakukan membawa saya maju mengarah kepada tujuan ilahi? Apakah yang saya lakukan ini adalah rencana Allah yang sebenarnya bagi saya? Ataukah saya hanya terkesan sibuk akan tetapi tidak melakukan halyang berguna?
Amsal 4:25 berkata, “Biarlah matamu memandang terus kedepan dan tatapan matamu tetap ke muka. Tempuhlah jalan yang rata dan hendaklah tetap segala jalanmu. Janganlah menyimpang kekanan dan kekiri, jauhkan kakimu dari kejahatan.”
Jangan biarkan dirimu hilang fokus dan menghabiskan waktu dan tenagamu pada hal-hal yang tidak membantumu mencapai tujuan Ilahi dalam hidupmu.
Ingatlah bahwa Rencana Allah diberkati, dan ketika anda berjalan dalam rancanganNya dalam hidupmu, maka anda akan mengalami kelimpahan dalam segala hal yang dikerjakan tanganmu.

Original

Kalau ada tiruan yang bisa diterima cuma ada satu yaitu waktu Tuhan menciptakan manusia serupa dan segambar dengan diriNya sendiri (Kej 1:26). Kalau ada yang lain mungkin tiruan terhadap sesuatu yang baik, seperti meniru sikap yang baik atau meneladani sesuatu yang mulia. Selain dari peristiwa di atas semua bentuk menjiplak atau meniru adalah merupakan sesuatu yang tidak pantas dilakukan. Mulai dari sesuatu yang terlihat sederhana seperti meniru pernyataan seseorang yang diakui sebagai miliknya. Atau menulis kembali tulisan yang pernah dikerjakan orang lain. Sampai kepada sesuatu yang parah seperti menjiplak hasil karya seseorang. Atau memproduksi ulang hak intelektual orang lain dalam bentuk apapun.

Jujur saja memang meniru jauh lebih gampang daripada melahirkan sendiri karya asli dari diri kita. Sebab meniru tidak membutuhkan pemikiran yang mendalam seperti “mencipta.” Meniru juga tidak membutuhkan harga yang mahal baik dari segi uang, tenaga maupun waktu. Alkitab menulis dalam Amsal 9:17, “Air curian manis, dan roti yang dimakan dengan sembunyi-sembunyi lezat rasanya.” Perhatikan apa yang firman katakan mencuri (baca:meniru) itu sesuatu yang menyenangkan. Tidak heran ada banyak orang senang bahkan sangat menikmati saat menjiplak karya orang lain. Kita semua mengerti saat membeli karya imitasi, kita merasakan sensasi tersendiri dalam diri kita.

Meskipun meniru adalah sesuatu yang sangat menyenangkan, kita juga tahu perilaku ini dapat mempermalukan kita saat semuanya terungkap. Dan sejujurnya kalau bisa mendapatkan yang asli, tentu saja kita akan lebih senang dan bangga. Karena itu meskipun kita diciptakan segambar dan serupa dengan Tuhan, kita tetap dilahirkan secara orijinal. Tidak ada seorangpun manusia di atas muka bumi ini yang memiliki kemiripan dalam skala seratus persen. Saya tidak tahu bagaimana nantinya kalau teknologi kloning berhasil dengan uji coba manusia. Tetapi meskipun demikian saya tetap yakin akan keaslian masing-masing individu manusia. Paling tidak adanya perbedaan dalam hal karakter, kepribadian, tindak-tanduk dan sikap kita.

Melihat kebenaran di atas, kita harus mulai belajar untuk fokus kepada orijinalitas dan bukan pada perilaku meniru. Saat kita masih “anak-anak” mungkin kita banyak meniru karena memang kita masih belajar. Tetapi saat kita mulai dewasa maka kita akan mulai menjadi diri kita sendiri. Orang yang paling malang nasibnya adalah mereka yang seumur hidupnya selalu mencoba meniru. Meniru gaya orang lain misalnya (dipaksakan/“gak nyambung”) adalah sesuatu yang melelahkan dan kita tampak aneh, karena kita tidak didesain untuk bergaya seperti itu. Saat kita kembali kepada orijinalitas yang kita miliki, kita jadi lebih rileks karena memang seperti itulah kita. Semuanya akan mengalir secara natural, tidak ada unsure yang dipaksakan sedikitpun.

Kenyataan lainnya adalah karena kita mirip/seperti Tuhan yang adalah “Kreator,” maka kepada kita juga diberikan kemampuan mencipta. Ada suatu kekuatan dalam DNA kita yang “diturunkan” (Bhs Inggris: Origin), yang kalau kita manifestasikan akan menghasilkan banyak hal-hal yang luar biasa. Lihat saja apa yang ada disekitar kita, gedung-gedung besar, bangunan-bangunan bersejarah, mobil-mobil, alat-alat komunikasi, dan sebagainya. Jujur dari mana semuanya itu dating kalau bukan dari kreatifitas yang ada dalam diri manusia. Semuanya itu diawali oleh sebuah ide original hasil “mimpi” seseorang yang memiliki angan-angan yang besar. Orang tersebut kemudian mau membayar harga agar ide “gila” tersebut itu tercipta dan …. Apa yang sekarang kita lihat tercipta.

Saya percaya ada begitu banyak hal yang Tuhan sudah taruh di dalam diri kita sejak kita dilahirkan. Tinggal apakah kita mau membawanya keluar dari diri kita dan membuat itu menjadi nyata. Jangan takut untuk mimpi dan memiliki angan-angan yang besar. Jangan takut untuk dilecehkan bahkan dianggap gila untuk sesuatu yang besar. Jngan biarkan ketakutan kita tentang apa kata orang menghalangi kreatifitas yang Tuhan taruh dalam diri kita. Jangan biarkan anda mati dengan membawa semua kreatifitas itu tanpa ada satupun yang jadi kenyataan. Minggu yang baru saya berdoa sesuatu yang baru Tuhan mulai kerjakan, sesuatu yang sebelumnya belum pernah anda lakukan. Feel it……and….do it, let it happen.

Shavuot Pentecost

Kisah 1: 5-8
Kisah 2: 1-4, 12-18; 32-33


Apakah itu Pentakosta?
Kata Pentakosta berasal dari kata Penta yang berarti 50. Dalam tradisi orang Yahudi, mereka merayakan hari raya Shavuot, yang dirayakan 2 hari setelah Pesach (Paskah), yaitu pada hari ke enam bulan Shivan; dan berlangsung salama 7 minggu (49hari). Pada hari yang ke 50 mereka merayakan Shavuot atau dikenal juga dengan nama Pesta Tuaian, atau hari raya buah sulung, Di hari ini, orang Israel merayakan bagaimana Tuhan telah memberkati mereka, dan bagaimana mereka melihat apa yan gmereka tanam berbuah, dan ap ayang mereka lakukan berhasil. Dan pada saat perayaan itu berlangsung, di Sinagoga, kitab Rut dibacakan untuk mengingat masa-masa tuaian. Dan ketika mereka pulang kerumah, mereka akan makan kue keju dan kue madu untuk mengingatkan mereka bagaimana Tuhan membawa mereka dari perbudakan masuk ke tanah yang berlimpah susu dan madu. Sebelum dikusi Torah, madu di oleskan ke mulut bayi dan anak-anak untuk menyatakan belajar Torah itu manis. Juga untuk mengingat bagaimana Musa menerima 10 Perintah Allah di Sinai.
Perjanjian lama menekankan atau berfokus pada Firman, akan tetapi dalam perjanjian baru, ketika 120 pengikut Yesus dilawat oleh Roh kudus, perjanjian baru menekankan pada kehidupan Roh. Firman dan Roh berjalan bersama dan harus ada keseimbangan. Kita harus selalu bersiap sedia, sebab seringkali Tuhan melawat kita di saat yang tidak terduga!! Sama juga dengan kedatanganNya yang kedua kali, tidak ada yang tahu, oleh sebab itu kita harus bersiap sedia dan menjaga hati agar ketika IA datang kita didapatiNya setia.

3 tempat utama Yesus:
• Betlehem berarti Allah Bersama kita. (Yesus lahir)
• Calvary berarti Allah bagi kita. (Yesus mati)
• Pentecost berarti Allah di dalam kita. (Yesus naik ke sorga)

Kisah 19:2  tidak tahukah kamu bahwa kamu adalah bait Roh Kudus? Diri kita adalah bait Roh Kudus, oleh karena itu kita harus menjaga hati dan diri kita, dan juga tinggal di dalam DIA.

I. Janji Pentakosta
- Apa janji Pentakosta? – “Diperlengkapi dengan kekuasaan dari tempat tinggi” (Lukas 24:29)
Janji Pentakosta. Dalam kotbah Petrus – “Janji akan Roh Kudus diperuntukkan kepada semua orang yang menerima panggilan dan pertobatan. “(Kisah 2:38-39)

II. Tujuan dari Pentakosta
Tujuan dari Pentakosta adalah – PENUAIAN --
(SHAVOUT – The Feast of Harvest/ Perayaan Penuaian)
Tuaian jiwa-jiwa adalah Hati dari Pentakosta (Yoel 2:23-27).
Dua hal yang penting untuk penuaian:
1. Hujan awal, mempersiapkan tanah untuk menaburkan benih.
2. Hujan akhir, mempersiapkan tanaman untuk menjadi matang dan siap dituai.

Yoel 3:9
Hujan Roh Kudus mempersiapkan buah di dunia ini untuk siap dituai. Sekarang waktunya semakin sempit, begitu banyak tuaian yang harus dituai!! Tujuan Pentakosta tidak lain, tetapi tuaian jiwa-jiwa. Jika kita dipenuhi Roh kudus, dan kuasaNya ada didalam kita, maka kita akan memanifestasikan kuasanya dan menjadi saksi bagi dunia.

III. Kekuatan Pentakosta
(Kisah 1:8)  Kamu akan menerima kuasa
ay. 4,5 → dibaptis Roh Kudus

POWER : Dunamis / Dunamos
1. Dinamis (lawan Statis  membosankan & membuat tidur)
2. Dinamit (ledakan & kekuatan untuk menghancurkan) – jika Roh kudus ada di dalam kita, maka segala area kehidupan kita yang keras dan tidak benar akan dihancurkan; dijadikanNya baru, dan berbuah)
3. Dinamo (memproduksi arus listrik  menyalakan lampu) – Jika Roh kudus ada didalam kita maka ada arus listrik dalam hidup kita, tidak perlu lagi untuk dipompa untuk menyala; karena sekali menyala, akan terus menyala!!
(Kisah 2: 17-18 ; Yoel 2:28-29)

Kita harus memiliki kuasa Roh Kudus hari ini!! Banyak gereja masa kini yang kehilangan kuasa Roh Kudus. Gereja menjadi agamawi dan tidak rohani. Kerohanian bukanlah Agama!!
Religion/Agama : orang yang tidak kenal Tuhan berbicara dengan orang lain yang juga tidak kenal Tuhan tentang orang yang mengenal Tuhan. Yesus datang bukan membawa Agama, tetapi Yesus datang membawa Roh Kudus; sehingga menjadikan kita Rohani dan bukan Agamawi.

Hakim 16:18-21 – Simson adalah seorang yang diurapi Tuhan, akan tetapi ia kenakan-kanaknan (tidak bertumbuh). Orang yang diurapi Tuhan tidak memiliki rasa takut akan apapun, karena perlindungan Tuhan ada atasnya. Akan tetapi jika ia tidak dewasa dan tidak mau bertumbuh maka Roh Tuhan dapat pergi meninggalkan dia, sebab Roh Kudus adalah Pribadi. Dan ini yang terjadi pada Simson, Roh kudus meninggalkan dirinya. Simson terbujuk oleh Delilah untuk tidur dipangkuannya, dan kemudian rambutnya dicukur, sehingga Simson kehilangan kekuatannya dan ia:

1. Ditundukkan oleh bujuk rayu musuh (ay.19)
2. Terjebak rutinitas (“seperti yg sudah-sudah”) (ay.20a)
3. Tidak menyadari akan hadirat Tuhan (ay.20b)
4. Tertawan musuh (ay.21)
5. Tidak memiliki Visi (matanya dicungkil) (ay.21)
6. Hidup dan tinggal dalam daerah kekuasaan musuh (ay.21)
7. Mengalami perbudakan (ay.21)
8. Bekerja untuk musuh (ay.21)  Tidak ada masa depan

Akan tetapi hari ini adalah saat Tuhan melakukan Restorasi!! Tuhan memulihkan kuasa Roh Kudus bagi gerejaNya.

IV. Mempraktekkan pengalaman Pentakosta
Kisah 2: 41-47
Apa yang mereka alami setelah Roh Kudus tinggal di dalam hidup kita:
Ay. 41 (Repentance) -- mereka memberi diri untuk dibatis dan bertobat sungguh-sungguh.

Bersedia dan mau untuk menerima dan merubah hidup kita.
Ay. 42 (Worship) -- mereka berkumpul bersekutu dan berdoa dan menyembah
Ay. 43 \(Sign & wonder) – karunia-karunia Roh Kudus akan dimanifestasikan dalam hidup kita
Ay. 44,45 (Generous Living) – hidup dengan kemurahan hati, menjadi berkat bagi orang lain
Ay. 46,47a (Harmonious Living) – hidup dengan tekun dan sehati
Ay. 47b (Witnessing) – hidup sebagai saksi Kristus