Jumat, 15 Agustus 2008

Key For A Relationship

Kunci Untuk Sebuah Hubungan

Hari hari ini topik tentang hubungan banyak dibicarakan dan sangat penting, dan bulan ini adalah bulan “new relationship” (hubungan yang baru), dan kalau kita sadar, iblis justru banyak menyerang “relationship”(hubungan). Karena pada prinsipnya Tuhan kita adalah “The Lord Of The Community” ( Tuhan dari sebuah komunitas ) dan ada sebuah kata dalam bahasa Inggris yang menyebutkan secara tepat untuk menggambarkan hal itu yaitu “Trinity” ( Allah Bapa, Putra, dan Roh Kudus ). Bapa Putra dan Roh kudus ini saling mengasihi dan berhubungan dalam konteks penebusan, ( misalnya : Bapa merencanakan, Yesus yang melaksanakan, Roh Kudus membuat dunia sadar akan hal itu ). Bahkan para hamba Tuhan meyakini tidak mungkin seorang Kristen mengalami pertumbuhan rohani dalam kehidupannya tanpa berada dalam komunitas. Karena komunitas yang membentuk kita, menumbuhkan kita dan memanusiakan kita.

Dalam kejadian 1:26 “Berfirmanlah Allah : “Baiklah Kita menjadikan manusia menurut gambar dan rupa Kita,…. ” disebutkan bahwa kita diciptakan sesuai dengan gambar dan rupa Allah yang merupakan sebuah komunitas. Karena Dia menciptakan kita dengan pola ‘Kita’ itu, Tuhan adalah Tuhan yang membangun komunitas. Betapa berbahayanya orang yang tidak membangun hubungan dengan orang lain dan mengisolasi dirinya (menyendiri) dan ini tidak sesuai dengan pola Tuhan. Bahkan kalau kita perhatikan saat Tuhan menciptakan semesta ini, dari hari pertama hingga hari terakhir, Tuhan mengatakan bahwa semua itu baik, hanya satu yang “tidak baik” , : “ Tidak baik manusia itu seorang diri saja. . . “

Beberapa hal dalam alkitab yang mendukung fakta bahwa manusia harus mempunyai relationship supaya bertumbuh rohaninya :

• Kejadian 2:18 “Tidak baik manusia itu seorang diri saja. . .” (Jika kita sendirian, kita tidak mendapatkan pertumbuhan rohani. Padahal komunitas dapat menolong dirinya untuk bertumbuh secara rohani.)
• Amsal 18:1 “Orang yang menyendiri mencari keinginannya , amarahnya meledak terhadap semua pertimbangan” (orang yang menyendiri, dia semaunya sendiri dan apabila di beri pertimbangan yang baik, dia marah) menyendiri artinya tidak mau berhubungan dengan orang lain, jikapun ada hubungan dengan orang lain, hubungan itu tidak bersifat hubungan yang benar benar akrab.
• Matius 18:19-20 (kesepakatan/bersetuju/kompak karena hubungan) Hanya butuh dua orang untuk menciptakan hubungan, dan kesepakatan dua orang ini akan dikabulkan. Dijelaskan juga di ayat 20 bahwa “ . . . dimana dua atau tiga orang berkumpul dalam nama-Ku, disitu Aku ada di tengah tengah mereka. “. Kata ‘sepakat’ ini dalam bahasa asli nya adalah ‘Sumphoneo’ yang berkaitan dengan kata simfoni, dan pada akhirnya melahirkan harmoni yang indah. Waktu kita hidup secara harmoni, pribadi Tuhan itu menjadi nyata.


Kunci kunci utama yang menunjang terciptanya sebuah hubungan yang baik:

1. Kolose 3:13-14 (kesabaran, pengampunan, kasih sebagai pengikat yang mempersatukan dan menyempurnakan)
Di ayat 14, yang merupakan kunci utama, (dalam bahasa Inggris “put on love”) dikatakan kita harus mengenakan kasih seolah olah kasih itu merupakan pakaian kita, dan kita tentunya dalam keadaan sadar saat mengenakan pakaian tersebut. Maksudnya adalah bahwa tentunya dalam keadaan sadar kita mengambil keputusan saat mengenakan pakaian tersebut termasuk dalam memilih warna, ukuran dan sebagainya. Kasih bukan merupakan semata mata perasaan saja, tapi kasih adalah sebuah ‘keputusan’ untuk memberikan kasih dan tidak ada jaminan bahwa kita akan dikasihi kembali oleh orang yang kita beri kasih. Seperti saat Yesus mengasihi kita, apakah ada jaminan kita akan mengasihi dia? Tidak ada jaminan tersebut, dan saat Yesus mengorbankan dirinya, apakah ada jaminan bahwa dunia akan menerima Dia? Tidak ada juga jaminan tersebut. Tetapi, Dia tetap mengasihi kita meski tanpa mendapat jaminan jaminan tersebut. Karena Tuhan itulah kasih yang sebenarnya. Kasih hanya bisa diekspresikan kepada orang lain atau hanya kalau ada pribadi yang lain. Dengan kata lain anda membutuhkan orang lain untuk hidup dalam kasih tersebut.

2. 2 Korintus 1:12 (Ketulusan/sincerity)
Ketulusan adalah merupakan salah satu kunci dalam relationship. Contoh yang sederhana tokoh alkitab yang mempunyai ketulusan adalah Raja Daud, Daud begitu manusiawi, mempunyai kelemahan, bahkan sempat jatuh ke dalam dosa, dan sebagainya tetapi Tuhan tetap mencintai dia dan berkenan kepadaNya. Daud memiliki ketulusan yang murni, dan orang yang tulus seringkali dianggap sebagai orang bodoh oleh dunia, tetapi Tuhan merubah semuanya menjadi kebaikan, Yusuf berkata: “ engkau merancangkan kejahatan, Tuhan merubahnya menjadi kebaikan “

3. I Petrus 5:5-6 (Humility/kerendahan hati)
Kerendahan hati banyak memulihkan hubungan. Kenapa kita sulit untuk meminta maaf? Karena kita merasa mempunyai hak dan tidak mau menyerahkan hak kita. Kita lupa bahwa kita juga bisa bersalah dan Bapa tetap mengampuni kita. Pengampunan seperti kasih adalah sebuah keputusan, abaikan perasaan anda dan ambil keputusan. Mengampuni adalah kualitas kerendahan hati, orang yang tidak bisa mengampuni adalah orang yang terpenjara oleh kebencian dalam dirinya sendiri. Terkadang kesombongan pribadi menjadikan orang orang kristen bahkan tidak bisa menangkap inti sebuah kotbah untuk diri nya sendiri, tetapi justru cenderung mencari cari kesalahan orang lain. Jika kita tidak pernah mendoakan orang orang lain, jangan pernah menggosipkan orang orang tersebut.

4. “Study People” (Pelajari Orang Lain)
Yesus adalah Tuhan yang tahu dan mengenal orang. Dengan mempelajari orang lain, kita dapat mengetahui lebih dalam keadaan seseorang dan tidak terjadi kesalah pahaman dalam sebuah relationship. Ketika kita mempelajari orang, hidup kita menjadi berkat bagi orang lain. Dengan kepekaan tersebut kita bisa mengerti, memahami, sehingga kita bisa menjadi berkat bagi orang lain.

Sabtu, 02 Agustus 2008

Minggu, 01 Juni 2008

Gairah/Semangat Dalam Kerajaan

ZEALl IN THE KINGDOM

Roma 12:11 “Janganlah hendaknya kerajinanmu kendor, biarlah rohmu menyala-nyala dan layanilah Tuhan” (“Never lack in zeal and in earnest endeavor; be aglow and burning with the Spirit, serving the Lord”). Di dalam terjemahan King James kata menyala-nyala/semangat dipakai kata “Fervent” / “Zeal” (terj.Amplified). Zeal dalam bahasa Grika “zeo” adalah memasak dengan api yang menyala-nyala. Saya berharap kalau kita mendengar kotbah maka Firman itu tidak hanya menjadi logos (Firman yang tertulis) saja tetapi dari “good idea” (ide yang baik) menjadi God’s idea (ide yang dari Tuhan) karena setiap orang yang dijamah Tuhan maka dia tidak akan sama lagi seperti sebelumnya. Dia menjadi manusia yang berbeda karena ketika jamahan Tuhan ada di dalam kehidupan kita maka kehidupan kita akan menggairahkan. Orang yang menyala-nyala buat Tuhan akan kelihatan dari gairahnya.

Roma 12:12 “Bersukacitalah dalam pengharapan, sabarlah dalam kesesakan, dan bertekunlah dalam doa!” Firman Tuhan ini adalah jalan keluar bagi setiap pergumulan kita. Kalau kita tetap bersemangat, tetap bergairah, tetap berapi-api maka pergumulan apa pun yang kita hadapi pada saat ini, saya percaya kita pasti akan keluar sebagai pemenang. Masalah dalam keuangan/ekonomi kita atau dalam kehidupan keluarga kita tidak boleh memadamkan semangat kita di dalam Tuhan. Yesus adalah pribadi yang penuh dengan “zeal” (semangat menyala) sehingga Dia berkata “CintaKu akan rumahMu menghanguskan Aku”.

Ada sebuah kisah seorang penginjil di China namanya Yun. Diceritakan setelah Yun bertemu dengan Tuhan Yesus, dia ingin untuk dapat melihat Alkitab. Lalu dia mendengar bahwa ada seorang penginjil yang mempunyai Alkitab tetapi penginjil tersebut tinggal di tempat yang sangat jauh. Yun tidak putus asa demi melihat Alkitab, dia berjalan berhari-hari menuju ke rumah penginjil tersebut. Setelah tiba di depan rumah penginjil tersebut ternyata apa yang diimpikan tidak menjadi kenyataan karena penginjil itu tidak berani menunjukkan Alkitabnya kepada Yun karena pada jaman itu kalau ketahuan seseorang mempunyai Alkitab maka dia akan dihukum. Penginjil itu hanya mengatakan agar dia berdoa supaya Tuhan memberikan Alkitab kepada dia. Akhirnya Yun pulang dengan tangan hampa. Sesampainya di rumah, Yun berdoa meminta Alkitab kepada Tuhan. Malam harinya, Yun bermimpi dia berjalan di sebuah bukit dan ketika dia sedang kelelahan, dia bertemu dengan seorang tua dengan 2 orang yang lain yang membawa segerobak roti hangat dan menyuruh dia untuk makan. Dia makan roti yang masih hangat itu sampai puas lalu dia terbangun. Lalu dia mendengar ada ketukan di pintu rumahnya, ketika dia membuka pintu dilihatnya ada 2 orang yang dia lihat di mimpinya datang membawakan sebuah bungkusan untuk dia. 2 orang tersebut berkata bahwa mereka diutus oleh seorang penginjil untuk memberikan Alkitab itu kepada dia. Penginjil ini yang disuruh Tuhan untuk memberikan Alkitabnya kepada dia. Dan penginjil itu adalah orangtua yang menyuruh dia untuk makan roti.

Memang mujizat itu adalah sebuah misteri. Sering kita melihat orang yang disembuhkan Tuhan tetapi ada juga orang yang sudah berdoa tetapi penyakitnya tidak sembuh-sembuh juga. Salah satu kunci untuk mengalami mujizat Tuhan adalah “zeal”nya kita.

Orang-orang yang mempunyai “zeal” di dalam Tuhan:
• “Zeal” dalam Pujian Penyembahan.
II Sam 6:12-16 contoh orang yang punya “zeal” khususnya dalam hal pujian dan penyembahan. Disini kita lihat bagaimana orang yang mempunyai “zeal” kepada Tuhan, dikatakan dia menari-nari dan melompat-lompat tetapi dalam terjemahan lain dikatakan dia melompat-lompat dan berputar-putar. Daud tidak lagi menjaga penampilan (jaim=jaga image) tetapi dia begitu bersemangat menari dihadapan Tuhan sampai-sampai orang yang melihat mengira dia gila.

• “Zeal” dalam Doa. Daniel 6:7-13 Daniel tanpa peduli dengan larangan raja tetap melakukan ibadah kepada Tuhannya. Dia tidak malu/takut dalam mengekspresikan Tuhannya dalam kehidupannya meskipun pada saat itu ada ancaman yang dapat membuat dia dihukum mati bahkan sampai masuk ke dalam gua singa. Daniel mempunyai “zeal” di dalam doanya.

• “Zeal” dalam Firman. Ezra 7:10 “Sebab Ezra telah bertekad untuk meneliti Taurat TUHAN dan melakukannya serta mengajar ketetapan dan peraturan di antara orang Israel”. Kalau kita rindu untuk hidup di dalam iman, kuncinya adalah “sebab iman timbul dari pendengaran, pendengaran akan Firman Tuhan”. Ezra bertekad untuk membaca dan merenungkan serta melakukan Firman Tuhan, kunci yang lain mengatakan “Berbahagialah orang yang tidak berjalan menurut nasihat orang fasik, yang tidak berdiri di jalan orang berdosa, dan yang tidak duduk dalam kumpulan pencemooh, tetapi yang kesukaannya ialah Taurat TUHAN, dan yang merenungkan Taurat itu siang dan malam. Ia seperti pohon, yang ditanam di tepi aliran air, yang menghasilkan buahnya pada musimnya, dan yang tidak layu daunnya; apa saja yang diperbuatnya berhasil” (Mzm 1:1-3).

• “Zeal” dalam Melayani. Mrk 14:3-9 Surga dan bumi mengingat apa yang dilakukan oleh perempuan ini kepada Tuhan Yesus. Perempuan ini tidak hitung-hitungan dengan Tuhan, dia mencurahkan semua tenaga dan uang untuk melayani Tuhan.

“Zeal” dalam Pertobatan. Luk 19:8; Yoh 4:39 menceritakan gairah dari wanita Samaria yang bertobat dan dengan kegairahnya dia memberi kesaksian dan banyak orang yang diselamatkan.

• “Zeal” dalam Bekerja. II Tes 3:7-10 “Sebab kamu sendiri tahu, bagaimana kamu harus mengikuti teladan kami, karena kami tidak lalai bekerja di antara kamu, dan tidak makan roti orang dengan percuma, tetapi kami berusaha dan berjerih payah siang malam, supaya jangan menjadi beban bagi siapa pun di antara kamu. Bukan karena kami tidak berhak untuk itu, melainkan karena kami mau menjadikan diri kami teladan bagi kamu, supaya kamu ikuti. Sebab, juga waktu kami berada di antara kamu, kami memberi peringatan ini kepada kamu: jika seorang tidak mau bekerja, janganlah ia makan”.

Gairah Akan Tuhan

ZEAL TO THE LORD

“Love”/Cinta itu selalu menimbulkan gairah (“passion”). Tuhan Yesus berkata “CintaKu akan RumahMu menghanguskan Aku”, karena cintanya Tuhan Yesus kepada BapaNya, Dia mau memberikan nyawaNya menjadi tebusan bagi manusia. Gambaran yang paling baik untuk melukiskan “zeal” adalah “love”. Disini kita akan melihat bagaimana cinta (“zeal”) dapat mengeluarkan kita dari krisis.

Mzm 63:1-6
“Mazmur Daud, ketika ia ada di padang gurun Yehuda. Ya Allah, Engkaulah Allahku, aku mencari Engkau, jiwaku haus kepada-Mu, tubuhku rindu kepada-Mu, seperti tanah yang kering dan tandus, tiada berair. Demikianlah aku memandang kepada-Mu di tempat kudus, sambil melihat (‘to see’) kekuatan-Mu dan kemuliaan-Mu. Sebab kasih setia-Mu lebih baik dari pada hidup; bibirku akan memegahkan Engkau. Demikianlah aku mau memuji Engkau seumur hidupku dan menaikkan tanganku demi nama-Mu. Seperti dengan lemak dan sumsum jiwaku dikenyangkan, dan dengan bibir yang bersorak-sorai mulutku memuji-muji”.

Padang gurun adalah gambaran tempat yang tidak ada apa-apanya/kering dan tidak ada orang yang bermimpi untuk berbulan madu di padang gurun. Padang gurun selaluberbicara mengenai kesukaran, pergumulan ataupun krisis. Tetapi Firman Tuhan berkata sewaktu Daud berada di padang gurun, dia malah mengucapkan Mazmur (pujian) kepada Tuhan. Karakter/kekristenan kita yang sesungguhnya tidak akan kelihatan pada waktu kita ada di tempat yang nyaman tetapi apabila kita masuk dalam tekanan maka disitulah akan ketahuan bagaimana karakter kita sesungguhnya. Raja Daud adalah contoh seorang yang mempunyai “zeal” (roh yang menyala-nyala) kepada Tuhan.

Daud keluar dari kota raja karena Absalom memburu dia, itulah yang melatar-belakangi Daud berada di padang gurun Yehuda. Kalau kita dikhianati oleh seseorang mungkin kita masih bisa memakluminya tetapi kalau yang mengkhianati itu adalah orang yang dekat, hal itu sangatlah menyakitkan. Tetapi di dalam Mazmur ini juga dikatakan bagaimana Daud malah memuji-muji Tuhan di tengah padang gurun. Daud ini mengenal siapa Tuhannya sehingga dia dapat berseru kepada Tuhannya dengan mantap. Tekanan tidak membuat Daud kecewa kepada Tuhan, sebaliknya dia makin mendekat kepada Tuhan.

Padang gurun menunjukkan “zeal” (gairah) Daud akan Tuhan:
1. Daud memanggil nama Tuhan. “Ya Allah, Engkaulah Allahku …”

Daud mempunyai pasukan khusus yaitu triwira. Salah satu Perwira dari Daud dapat membunuh 300 orang hanya dengan satu pedang ditangan, sedangkan kedua perwira lain juga tidak kalah dahsyatnya dengan perwira pertama. Meskipun begitu, Daud tidak memanggil salah satu dari mereka tetapi dia memanggil nama Tuhan karena dia kenal dengan Tuhannya. Saat-saat ini adalah saat yang paling tepat untuk lebih mengenal dia karena keadaan masa-masa ini tidak akan bertambah baik tetapi penuh tantangan-tantangan yang berat.

2. Daud mencari Tuhan (“early will I seek you”) “aku mencari Engkau, …”
Dikatakan mulai dari pagi hari (“early”) sebelum dia memulai segala kegiatan pada hari itu, Daud mulai mencari wajah Tuhan. Itu bukti bahwa Tuhan adalah prioritas nomor satu dalam kehidupan Daud. Waktu kita menjadikan Tuhan sebagai prioritas nomor satu maka kehidupan kita akan berbeda.
Daud pernah melakukan kesalahan yang menyebabkan Uza mati yaitu ketika dia membawa tabut Allah dari Yerusalem ke kota raja. Daud mulai mencari bagaimana sebenarnya yang Tuhan mau untuk membawa tabut Allah itu dan ketika dia mengetahuinya dia mulai melakukannya. Daud membawa tabut itu dengan pujian dan persembahan. Cara Daud membawa tabut ini menunjukkan bagaimana kegairahan (“zeal”) Daud kepada Tuhan dan bagaimana Tuhan merupakan prioritas dalam hidupnya.

3. Hidup ketergantungan dengan Tuhan. “jiwaku haus kepada-Mu, tubuhku rindu kepada-Mu, seperti tanah yang kering dan tandus, tiada berair”
Daud hidup bergantung kepada Tuhan dan itulah yang menjadi kunci setiap kemenangannya. Setiap kali menghadapi peperangan, Daud selalu bertanya kepada Tuhan.

4. Hidup intim dengan Tuhan. “Demikianlah aku memandang kepada-Mu di tempat kudus, sambil melihat (‘to see’) kekuatan-Mu dan kemuliaan-Mu”
Daud bergaul intim dengan Tuhan. Dia mencari Tuhan di tempat kudusNya. Karena itu di dalam kitab Ibrani 10:25 dikatakan “Janganlah kita menjauhkan diri dari pertemuan-pertemuan ibadah kita …” Kita tidak akan bisa bertumbuh tanpa komunitas.

5. Daud memberkati Tuhan. “Sebab kasih setia-Mu lebih baik dari pada hidup; bibirku akan memegahkan Engkau. Demikianlah aku mau memuji Engkau seumur hidupku dan menaikkan tanganku demi nama-Mu. Seperti dengan lemak dan sumsum jiwaku dikenyangkan, dan dengan bibir yang bersorak-sorai mulutku memuji-muji”.
Setiap kita dapat memberkati Tuhan dengan pujian dan penyembahan lewat kita memuji dan menyembah juga akan ada dampak yang luar biasa yang akan terjadi. Pujian itu dalam membangkitkan semangat kita. Waktu Paulus dan Silas di sesah dan dimasukkan ke dalam penjara, saat tengah malam mereka menaikkan pujian dengan suara yang keras sampai seluruh penjara mendengarnya dan terjadi sesuatu yang dahsyat. Pujilah Tuhan senantiasa meskipun keadaannya tidak baik sekalipun.

Kamis, 01 Mei 2008

Dampak Urapan

Kisah 1:1-11 Tuhan Yesus berkata bahwa Bapa akan memberikan apa Dia janjikan atau seringkali disebut dengan “the Father’s blessing” yaitu Roh Kudus. Ketika Tuhan Yesus berkata kepada murid-muridNya bahwa Dia akan naik ke Surga maka murid-murid melarang Tuhan Yesus untuk pergi. Itu semua disebabkan mereka melihat bagaimana Yesus di masa hidupnya melakukan mujizat serta perbuatan-perbuatan yang besar dan para murid ingin selalu bersama-sama Dia. Tetapi Yesus menolak karena akan lebih baik kalau Dia kembali kepada Bapa sehingga tubuhNya yaitu gerejaNya bisa bergerak bersama-sama bahkan Tuhan juga berkata bahwa kita akan melakukan pekerjaan-pekerjaan yang Yesus lakukan bahkan lebih besar. Kita sebagai putra-putri Kerajaan tidak boleh ada yang menganggur karena ada banyak pekerjaan Tuhan yang masih harus dikerjakan.

Gereja Tuhan secara nyata dilahirkan saat pencurahan Roh Kudus yaitu Pentakosta. Pentakosta ini juga berbicara mengenai Shavuot yaitu perayaan pada waktu Musa menerima 10 perintah Allah. 10 perintah Allah ini mewakili Firman Tuhan. Jadi Pentakosta ini bukan hanya merayakan turunnya Roh Kudus tetapi juga merayakan turunnya Firman Tuhan. Firman Tuhan dan Roh Kudus itu berjalan bersama-sama. Untuk kehidupan yang berhasil kita memerlukan Firman Tuhan. Kalau kita hidup sesuai dengan Firman Tuhan dan dipenuhi dengan Roh Kudus (diurapi) maka kehidupan kita bukan menjadi kehidupan yang biasa-biasa saja tetapi menjadi kehidupan yang luar biasa.

Mzm 92:11-16 Tetapi Kautinggikan tandukku seperti tanduk banteng, aku dituangi dengan minyak baru; mataku memandangi seteruku, telingaku mendengar perihal orang-orang jahat yang bangkit melawan aku. Orang benar akan bertunas seperti pohon korma, akan tumbuh subur seperti pohon aras di Libanon; mereka yang ditanam di bait TUHAN akan bertunas di pelataran Allah kita. Pada masa tua pun mereka masih berbuah, menjadi gemuk dan segar, untuk memberitakan, bahwa TUHAN itu benar, bahwa Ia gunung batuku dan tidak ada kecurangan pada-Nya. Ada perbedaan antara pengurapan di perjanjian lama dan di perjanjian baru yaitu
• Perjanjian Lama : hanya untuk orang-orang tertentu saja yaitu imam, nabi, raja. Mereka ini diurapi untuk dapat menjalankan fungsi yang dipercayakan kepada mereka. Jadi tidak semua orang diurapi di dalam konteks Perjanjian Lama.
• Perjanjian Baru : setiap kita yang percaya, yang mengharapkan, yang minta akan dibaptis dan dipenuhi dengan Roh Kudus. Karena Tuhan tidak ingin hanya satu kelompok saja yang diurapi tetapi Dia ingin setiap dari kita menerima pengurapan Roh Kudus. Dia ingin setiap kita untuk melayani Dia karena Tuhan sedang mempersiapkan pekerjaNya untuk tuaian akhir zaman.

Yang akan terjadi pada waktu kita diurapi:
1. Mzm 92:12
mataku memandangi seteruku, telingaku mendengar perihal orang-orang jahat yang bangkit melawan aku.
Tuhan akan memberi kemenangan kepada kita. Kita menjadi hebat karena kita diurapi tetapi kalau urapan itu diambil kembali maka kita tidak menjadi apa-apa. Karena itu kita jangan bermain-main dengan urapan. Samson adalah salah satu orang yang bermain-main dengan urapan. Dia tahu dan sadar kalau dia diurapi dan bahkan boleh dikatakan “sakti” tetapi dia main-main dengan hal itu. Pada waktu urapan itu diambil daripada dia, dia tidak bisa apa-apa. Yesus berkata “Di luar Aku, kamu tidak dapat berbuat apa-apa”. Saat-saat ini kita sedang menghadapi 3 musuh besar yaitu dosa, kedagingan, dan Iblis tapi Tuhan berjanji waktu urapan itu datang Dia akan memberikan kemenangan kepada kita.

2. Mzm 92:13 Orang benar akan bertunas seperti pohon korma, akan tumbuh subur seperti pohon aras di Libanon; mereka yang ditanam di bait TUHAN akan bertunas di pelataran Allah kita
Dikatakan bahwa orang benar akan bertunas, akan bertumbuh. Pengurapan itu akan memampukan kita untuk bertumbuh (“progress”) di dalam Tuhan. Tuhan mengharapkan untuk setiap kita itu maju karena pengurapan itu menunjukkan kemajuan. Dalam Kisah 1:8 dikatakan “…kamu akan menjadi saksiKu di Jerusalem, Yudea, Samaria dan sampai ke ujung bumi”. Tuhan mengilustrasikan seperti pohon korma itu ada alasannya. Pohan korma adalah tanaman yang unik karena untuk menanamnya kita harus menanam bibit itu dikedalaman 1 meter lalu ditindih dengan batu seberat kira-kira 25 kg lalu ditutup. Kalau kita merasa hidup kita sepertinya ada beban, kita bisa melihat cara Tuhan “menanam kita” adalah seperti pohon korma tadi. Bibit korma tadi akan mengeluarkan akar kemudian akarnya akan menembusi bumi sampai menemukan kantong-kantong air dan setelah itu mulai tumbuh keatas dan menembus batu yang menindih dia. Oleh karena itu pertumbuhan kekristenan itu bukan dari luar ke dalam tetapi dari dalam ke luar.

3. Mzm 92:14-15 mereka yang ditanam di bait TUHAN akan bertunas di pelataran Allah kita. Pada masa tua pun mereka masih berbuah, menjadi gemuk dan segar
Mereka ditanam dengan satu tujuan. Kalau kita tidak ditanam maka tidak mungkin kita bisa bertumbuh dan kalau tidak bertumbuh mana mungkin bisa berkembang sebab itu kita harus mempunyai mentalitas yang seperti ini. Tuhan mau kita betul-betul tertanam dalam Firman Tuhan dan persekutuan dengan dirinya dan orang-orang percaya (Komsel). Pada ayat ke 15 dikatakan bahwa pada masa tua pun, mereka terus mengalami perkembangan, dan mengalami pertambahan. Semuanya ini dimulai dari hal-hal yang rohani.

3. Mzm 92:16, untuk memberitakan, bahwa TUHAN itu benar, bahwa Ia gunung batuku dan tidak ada kecurangan pada-Nya. Orang yang diurapi adalah orang yang bisa mengerti. Dia bukan hanya memuliakan Tuhan tetapi dia kenal siapa Tuhannya, dia tahu siapa Tuhannya, dan bahkan dia punya pengalaman dengan Tuhan. Saya berpesan supaya kita bukan hanya kenal Tuhan karena diluar sana banyak orang yang cuma kenal Tuhan, tetapi kita harus mempunyai pengalaman dengan Tuhan. Salah satu sarana untuk kita bisa punya pengalaman dengan Tuhan yaitu dengan masalah. Bapak Gembala kita mengajarkan kepada kita untuk memberi nama atas setiap masalah yang kita hadapi, contoh: sekolah ketaatan, sekolah bayar harga dll. Allah memberi nama kegelapan (“darkness”) itu dengan malam (“night”). Perbedaannya yaitu kegelapan itu kekal sedangkan malam itu hanya 12 jam.

Hidup dalam urapanNya membawa dampak yang luar biasa dalam hidup kita. Satu lagi yang terpenting adalah mengerti bahwa hidup dalam urapan berarti kita menaruh diri kita di bawah arahan dan pimpinan Roh Kudus sendiri. Saat kita berjalan bersama Roh Sang Raja maka manifestasi kuasaNya jadi nyata. Tuhan memberkati.

Selasa, 01 April 2008

Yesus Mengubahkan Hidupku

“PIMP MY RIDE” JESUS CHANGE MY LIFE

II Korintus 5:17
“Pimp my ride” adalah salah satu acara di MTV. Acara ini tentang bagaimana seseorang menyerahkan mobilnya yang sudah sangat jelek ke tim dari “pimp my ride” untuk dibuat bagus kembali. Setelah tim ini menyelesaikan mobil tersebut biasanya pemilik mobil tadi menjadi terkagum-kagum. Bulan ini kita memasuki bulan “new creature” (ciptaan yang baru). Tetapi apa yang dilakukan oleh Tuhan lebih dahsyat daripada apa yang dilakukan oleh “pimp my ride”. Tuhan menjadikan setiap kita menjadi ciptaan yang baru, dan bahkan apa yang dilakukan oleh Tuhan tidak dapat kita bayangkan.

Kalau seorang suami ingin memberikan hadiah kepada istrinya maka dia akan memberikan sesuai dengan kemampuannya tetapi kalau seorang konglomerat ingin memberikan hadiah kepada seseorang maka dia akan memberikan sesuai dengan kemampuan yang ebih hebat dan sesuai dengan seleranya. Tuhan kita adalah Tuhan yang melebihi ribuan konglomerat sehingga kalau Dia memberikan kepada kita sesuatu, Dia akan memberikan sesuai dengan standarNya.

Dalam II Kor 5:17 dikatakan yang lama sudah berlalu, yang baru sudah datang. Mungkin kemarin kita merasa dikhianati atau mengalami kegagalan tetapi kita saat ini tidak hidup dimasa yang lalu karena yang baru sudah datang. Kita minta Yesus untuk mengubahkan hidup kita, maka jangan lagi kita hidup dibawah pengaruh masa lalu yang telah lewat. Wah 21:5 Tuhan berkata Ia yang duduk di atas takhta itu berkata: "Lihatlah, Aku menjadikan segala sesuatu baru!" Dan firman-Nya: "Tuliskanlah, karena segala perkataan ini adalah tepat dan benar."


Agar mobilnya bisa diubahkan, peserta “pimp my ride” harus melakukan:
1. Harus meminta/memohon
Roma 10:13 Sebab, barangsiapa yang berseru kepada nama Tuhan, akan diselamatkan. Seseorang yang ingin mobilnya diperbaiki harus memohon dengan mengisi suatu formulir dan juga memenuhi persyaratan-persyaratannya. Mungkin orang mengatakan kita ini orang Kristen tapi koq kehidupan kita seperti mobil lama yang jelek. Hal itu tidak jadi masalah kalau Tuhan berkenan maka Ia akan mengubahkan kita menjadi sesuatu yang baru. Kalau mungkin kru dari pimp my ride hanya dapat memperbaiki satu mobil dalam satu waktu sehingga tidak semua aplikasi akan diterima tetapi Tuhan kita adalah Tuhan yang tidak terbatas, Dia sanggup mengubahkan setiap kita yang meminta kepadaNya tanpa ada batasnya.

2. Mereka harus menyerahkan kendali.
Roma 8:8-9
Ketika pemilik mobil yang meminta untuk mobilnya diperbaiki, maka ia akan menyerahkan kunci mobil sepenuhnya kepada kru dari “pimp my ride”. Setelah itu dia tidak mempunyai hak apa-apa untuk ikut mengatur. Begitu pula kalau kita telah menyerahkan hidup kita kepada Tuhan, maka Tuhan mempunyai hak 100% untuk mengubahkan dan mempunyai kendali atas kita sesuai dengan kehendakNya.

3. Perubahan yang terjadi bukan seperti yang kita inginkan.
Matius 26:39
Perubahan yang dilakukan bukan sesuai dengan kehendak pemilik mobil tetapi sesuai dengan kehendak dari mekanik mobil karena dia sudah menyerahkan seutuhnya. Demikian juga dengan kita perubahan yang akan terjadi bukan sesuai dengan kehendak kita tetapi sesuai dengan kehendak Tuhan. Seringkali kita datang pada Tuhan dan meminta untuk dirubah seperti A atau seperti B dan bukan seperti kehendak Tuhan. Contoh di dalam Alkitab yang dapat kita lihat yaitu pada Kejadian 1 ketika Tuhan menciptakan Hawa, yang dilakukan oleh Adam adalah tidur (dibuat tidur). Ini semua karena Tuhan tidak mau Adam ikut campur dalam penciptaan Hawa.

4. Tetapi hasilnya akan selalu lebih baik dari yang kita inginkan.
I Kor 2:9
Maksud dari ayat tersebut diatas yaitu kalau kita menyerahkan semuanya kepada Tuhan, hasilnya akan lebih bagus daripada kalau kita ikut dalam mengatur Tuhan karena apa yang dirancangkan Tuhan jauh daripada pemikiran kita. Kalau “pimp my ride” merenovasi mobil lama menjadi mobil baru, tetapi Tuhan Yesus membuat manusia lama menjadi benar-benar manusia baru dan ini dampaknya lebih dahsyat. Karena itu dalam Roma 12:2 kata yang dipakai untuk perubahan itu adalah “metamorphosa”. “Metamorphosa” adalah perubahan bentuk dari ulat menjadi kepompong dan kemudian menjadi kupu-kupu. Orang Kristen seringkali berpikir bahwa dia sudah berubah tetapi sebenarnya perubahan itu dari ulat kecil menjadi ulat besar. Meta itu artinya tidak kelihatan. Untuk menjadi kupu-kupu, kita harus masuk dalam fase kepompong yaitu dimana kita tidak kelihatan karena berada didalam kepompong dan ketika tiba waktunya dia akan keluar dan menjadi kupu-kupu yang cantik. Inilah yang Tuhan ingin kerjakan dalam setiap kehidupan kita.

5. Ucapan syukur.
Roma 7:24-25
Sebenarnya dalam ayat-ayat sebelumnya Paulus menceritakan bagaimana dia hidup dibawah hukum dan ketika dia mengenal Kristus, dia sungguh mengucap syukur karena dia tidak perlu lagi hidup dibawah hukum. Dulu sebelum kita mengenal Tuhan, hidup kita juga berada dibawah hukum tetapi setelah kita mengenal Tuhan hidup kita berada di bawah anugerah.

Apa beda hidup dibawah hukum dan dibawah anugerah?
Hidup dibawah hukum itu perubahan berasal dari luar yaitu dengan mentaati hukum-hukum yang sudah ditetapkan dan harus ditaati. Tetapi kalau hidup dibawah anugerah itu perubahan berasal dari dalam yaitu kita mengasihi Tuhan karena Tuhan lebih dahulu mengasihi kita.

6. Tetapi masih butuh perawatan.
I Kor 9:27
Meskipun mobil yang jelek tadi sudah dirubah menjadi bagus tetapi tetap saja mobil tersebut memerlukan perawatan. Masalahnya seringkali orang Kristen mengalami “eforia” (jamahan Tuhan) sesaat. Kita tidak pernah merawat hidup kita didalam Tuhan. Paulus mengatakan “aku melatih/mendisiplin tubuhku”. Disiplin rohani sangat diperlukan misalnya dengan saat teduh, renungkan Firman Tuhan, berdoa.


Efesus 5:15-17
Karena itu, perhatikanlah dengan saksama, bagaimana kamu hidup, janganlah seperti orang bebal, tetapi seperti orang arif, dan pergunakanlah waktu yang ada, karena hari-hari ini adalah jahat. Sebab itu janganlah kamu bodoh, tetapi usahakanlah supaya kamu mengerti kehendak Tuhan.

Manusia Baru

NEW CREATURE

Pada minggu yang lalu, kita sudah membahas tentang bagaimana menjadi manusia baru (sebagai ciptaan baru). Kekristenan kita harus menjadi kekristenan yang otentik jadi bukan hanya sekedar label kristen saja. Biarlah setiap orang disekeliling kita dapat merasakan dampak dari kekristenan kita. Untuk dapat berdampak, kita harus rela untuk mengalami perubahan dalam kehidupan kita. Kita harus tahu bahwa segala bentuk talenta yang sudah Tuhan taruh didalam kehidupan kita, itu adalah salah satu bentuk investasi Tuhan atas kita. Kita harus upayakan pengembangannya sehingga mendapatkan suatu hasil yang nyata khususnya untuk memberkati orang lain. Saya percaya bahwa Tuhan memberikan talenta kepada setiap orang dimana nanti pada saatnya, Dia akan meminta pertanggungjawaban atas talenta yang sudah Dia berikan kepada kita. Demi agar talenta itu dapat berkembang, kita harus merelakan diri kita untuk masuk dalam perubahan demi perubahan. Kita sering mendengar satu-satunya di dalam dunia ini yang tidak berubah adalah perubahan itu sendiri. Kalau kita tidak mau berubah maka kita akan ketinggalan dan juga akan sendirian.

Ketika Tuhan Yesus berada di kolam Bethesda (Yoh 5), Dia bertemu dengan seorang lumpuh yang 38 tahun duduk disitu untuk mendapat mujizat. Yesus mengetahui akan hal tersebut tetapi Dia malah bertanya “Maukah engkau sembuh?” Pertanyaan ini sebenarnya ganjil karena orang tersebut sedang menunggu ada mujizat yang datang kepadanya. Tetapi kalau kita melihat jawaban yang diberikan oleh pengemis tersebut, sebenarnya bukanlah jawaban tetapi malah pengemis itu mengutarakan keluhan-keluhannya. Dia sama sekali tidak menjawab pertanyaan yang diberikan Tuhan kepadanya. Sebenarnya Tuhan mempunyai alasan kuat mengapa Dia bertanya seperti itu, yaitu kalau kita lihat latar belakangnya. Pada jaman itu seseorang pengemis harus mempunyai jubah pengemis (seperti surat ijin untuk mengemis) dan dia sudah bertahun-tahun memakai jubah seperti itu sehingga mungkin itu malah menjadi “zona nyaman” buat dia. Karena itu Yesus tidak mendoakan atau tumpang tangan atas orang tersebut tetapi Dia menyuruh orang tersebut untuk berdiri dan mengangkat tilamnya. Kalau orang itu tidak mau meninggalkan zona nyamannya maka dia tidak akan mendapatkan kesembuhan yang dia inginkan. Kalau kita betul-betul mau berubah maka kita harus merubah semua kebiasaan kita, gaya hidup dan juga yang paling sulit yaitu paradigma kita. Yang paling nyata bagaimana keadaan kita sebelum bertemu dengan Tuhan dan setelah pertemuan tersebut, seharusnya ada perbedaan yang kelihatan. Tetapi ternyata perubahan itu tidak cukup hanya pada saat itu saja karena perubahan itu juga berlangsung dari waktu ke waktu.

Kolose 3:5-11, judul perikop dari ayat ini adalah manusia baru. Surat ini ditulis oleh Paulus dan ditujukan kepada orang Kristen yaitu jemaat di Kolose. jadi ayat-ayat tersebut ini ditulis bukan untuk orang kafir tetapi untuk kita, jemaat Tuhan. Ada 3 perubahan yang harus terjadi dalam diri kita:

1. Perubahan Arah Kehidupan
Ay 5-7 Karena itu matikanlah dalam dirimu segala sesuatu yang duniawi, yaitu percabulan, kenajisan, hawa nafsu, nafsu jahat dan juga keserakahan, yang sama dengan penyembahan berhala, semuanya itu mendatangkan murka Allah [atas orang-orang durhaka]. Dahulu kamu juga melakukan hal-hal itu ketika kamu hidup di dalamnya. Kalau kita lihat akar dari semua perbuatan duniawi itu adalah keserakahan. Orang serakah itu adalah orang yang tidak pernah merasa cukup. Seringkali kita tidak sadar kita mengejar sesuatu untuk naik dan pada waktu kita masuk ke dalam gelanggang pertandingan yang lebih tinggi maka kita juga masuk dalam persyaratan yang juga lebih tinggi. yang berikutnya adalah penyembahan berhala. Kita tidak perlu meletakkan patung untuk memiliki berhala, gaya hidup juga bisa menjadi berhala yang tidak kelihatan. Kalau kita mau menjadi manusia baru, Alkitab mengatakan bahwa Arah kehidupan kita harus dirubah dari duniawi menjadi surgawi.

2. Perubahan Sikap.
Ay 8 Tetapi sekarang, buanglah semuanya ini, yaitu marah, geram, kejahatan, fitnah dan kata-kata kotor yang keluar dari mulutmu. Kelakuan yang sudah kita lakukan selama ini harus dibuang/ditanggalkan. Seringkali orang Kristen mengatakan bahwa saya sudah berubah tapi sebenarnya bukan berubah tetapi hanya suatu renovasi karena perubahannya hanya ada pada kulitnya saja dan tidak secara menyeluruh. Kalau dikatakan menjadi baru maka itu dibangun mulai dari awal yaitu dari pondasinya sampai kepada seluruh bagian yang lain. Dan bukan bangunan/tampilan atasnya saja.

3. Perubahan Tujuan/Goal.
Ay 9-10 Jangan lagi kamu saling mendustai, karena kamu telah menanggalkan manusia lama serta kelakuannya, dan telah mengenakan manusia baru yang terus-menerus diperbaharui untuk memperoleh pengetahuan yang benar menurut gambar Khaliknya. Tujuan hidup orang Kristen hanya satu yaitu menjadi serupa dengan Kristus. Pertanyaannya bagaimana keadaan kita hari ini? bagaimana karakter dan gaya hidup kita? Apakah terdapat keserupaan dengan Kristus?


Hari ke sehari kita HARUS makin serupa dengan Dia. Itu sebabnya ini adalah merupakan proses seumur hidup, poses yang terus menerus di kerjakan Tuhan dalam hidup kita. Saat kita membuka diri dan merelakan Tuhan membentuk kita lewat berbagai hal, hidup kita pasti mengalami perubahan yang radikal.

Sabtu, 01 Maret 2008

Terbuka

“ O P E N ”

Saat ini kita merayakan kebangkitan Tuhan Yesus. Kalau pintu kubur saja tidak bisa menahan Tuhan Yesus untuk keluar dari kubur, saya percaya itu adalah langkah awal dimana pintu-pintu lain yang tertutup akan terbuka di dalam nama Tuhan Yesus.

Yohanes 20:19 “Ketika hari sudah malam pada hari pertama minggu itu berkumpullah murid-murid Yesus di suatu tempat dengan pintu-pintu yang terkunci karena mereka takut kepada orang-orang Yahudi. Pada waktu itu datanglah Yesus dan berdiri di tengah-tengah mereka dan berkata: "Damai sejahtera bagi kamu!"
Kata terkunci (“closed”) adalah suatu kata yang membuat kita tidak nyaman karena segala sesuatu yang “closed” itu biasanya mengecewakan. Contoh: bisnis yang tertutup, keuangan yang tertutup atau demikian jugakalau kita sudah merencanakan bersama keluarga untuk berlibur ke suatu tempat tetapi ternyata pada waktu tersebut tempat itu tertulis “closed”. Murid-murid Yesus disini mengunci diri mereka di belakang pintu, karena mereka takut. Tetapi ada kabar baik bagi setiap kita bahwa pada waktu itu Yesus datang di tengah-tengah mereka dan berkata “Shalom”. Kata ini bukan cuma sekedar basa-basi saja tetapi dengan mengucapkan kata ini kita sebenarnya mengimpartasikan damai sejahtera dari Tuhan, dan impartasi tersebut mendatangkan kuasa yang menghancurkan segala ketakutan.
I Korintus 15:20-28 Kalau Yesus dikatakan sebagai Putra Sulung maka kita ini adalah saudara-saudaraNya sekandung yang mempunyai “DNA’ yang sama. Artinya kita mempunyai “potensi” yag sama lewat kebangkitan pintu kubur terbuka (OPEN), kata “OPEN” berbicara tentang pemerintahNya dalam hidup kita:

4 kebenaran tentang pemerintahannya:
• “The Opening of the Reign of the Christ” (pembukaan tentang pemerintahanNya)
Kebangkitan Kristus adalah suatu pembukaan tentang pemerintahannya, itu bukan berarti dulunya Dia bukan Raja. Dia adalah Raja yang kekal. Yohanes 1:1 dikatakan bahwa Firman itu turun ke dunia dan menjadi daging namanya Yesus Kristus. Ada perbedaan antara sebelum dan sesudah kebangkitanNya. sesudah kebangkitan Yesus menjadi:
o God-man
Alkitab berkata bahwa Dia bukan saja “Son of God” tetapi Dia juga “Son of Man”, maksudnya bahwa Dia adalah Allah yang benar-benar mengerti kita. Ketika Saulus menganiaya gerejaNya, Dia bertanya “Saulus, Saulus mengapa engkau menganiaya Aku?” Padahal saat itu Yesus sebenarnya Yesus sudah berada di Surga, disini bukti bahwa Yesus adalah “God-man” bahkan dikatakan di Alkitab kalau kita membenci saudara kita, itu berarti kita membenci Yesus. Dia adalah Allah yang mengerti kita.
o Mesias
Mesias itu artinya Juru Selamat, karena Dia telah jadi korban dan Dia menyelesaikannya. Dulu sebelum Dia menjadi korban, Dia adalah Raja yang berkuasa atas segalanya. Ketika Sadrakh, Mesakh, Abednego dimasukkan di dalam api dikatakan ada orang ke empat yang rupanya seperti dewa yang melindungi mereka sehingga mereka tidak hangus terbakar. Saat ini setelah Dia menjadi korban dan bangkit, Dia adalah Mesias, Immanuel, Tuhan beserta kita.
o PemerintahNya sekarang berdasarkan dari pekerjaan penebusanNya
Kalau kita lihat peraturan-peraturan yang ada di Perjanjian Lama, kita bisa menemukan begitu banyak peraturan yang harus dilakukan. Tetapi di dalam Perjanjian Baru dikatakan semuanya itu digenapi di dalam Kristus. Karena itu kita tidak lagi hidup di bawah penghukuman tetapi hidup di bawah anugerah.

• “The Presence of the Reign of the Christ” (kehadiran pemerintahanNya)
Ada sebagian orang yang berpikir bahwa Kerajaan Allah baru ada nanti pada jaman 1000 tahun, padahal saat ini Kerajaan itu sudah dinyatakan. Di dalam I Korintus 15:24 ayat tersebut mengatakan bahwa Dia sudah memerintah sekarang dan Dia memerintah untuk menang. Kolose 2:11-15 dalam ayat 15 dikatakan Dia menaklukkan para penguasa. Kehadiran pemerintahannya nyata bagi kita saat ini.

• “The Extent of the Reign of the Christ” (perluasan pemerintahanNya)
PemerintahanNya harus dinyatakan di bumi ini. Salah satu misi ROCK adalah “Exending the Kingdom” (memperluas Kerajaan Allah). Kita tidak lagi di masa dimana jemaat datang ke gereja hanya untuk minta sesuatu dari Tuhan. Kita sekarang hidup di jaman Kerajaan, jadi kita datang ke gereja untuk dilatih, untuk diperlengkapi, dan mengaktivasi roh kita untuk kemudian masuk ke “market place” dan mengaplikasikan KerajaanNya disitu. I Korintus 15:25 dikatakan Yesus ada di Surga sampai waktu pemulihan segala sesuatu. PekerjaanNya sudah selesai 2000 tahun yang lalu, sekarang ini yang harus bekerja adalah kita (gerejaNya) untuk meneruskan dan menyelesaikannya.

• “The Necessity of the Reign of the Christ” (desakan/perlunya pemerintahanNya)
Matius 4:1-10 Yesus dibawa oleh Roh Kudus ke padang gurun dan diuji oleh Iblis. Ada 3 ujian Kerajaan yang harus dihadapi Yesus dan Dia menang:
o mengubah batu menjadi roti – ini berbicara mengenai Kingdom of Economy (Kerajaan Ekonomi/Keuangan) yaitu untuk kebutuhan tubuh
o menjatuhkan diri dari bubungan bait Allah – ini berbicara mengenai Kingdom of Religion (Kerajan Agama/Bait Allah) yaitu untuk kebutuhan jiwa (rasa aman/ penghargaan/penerimaan/rasa kasih)
o Iblis menunjukkan seluruh dunia – ini berbicara mengenai Kingdom of Government/Politics (Kerajaan Pemerintahan/Politik)

Loren Cunningham menulis tentang 7 jalur utama dimana Gereja harus memanifestasikan KerajaanNya:
1. Family (keluarga)
2. Religion (kepercayaan)
3. Education (pendidikan)
4. Celebration (perayaan) – Art (seni) dan entertainment (dunia hiburan)
5. Public Communication/media (komunikasi umum/media)
6. Economy, business, science, technology (ekonomi, bisnis, ilmu pengetahuan & teknologi)
7. Government (pemerintahan)

Ada jutaan potensi yang Tuhan sudah berikan kepada setiap dari kita, yang mungkin kita sendiri tidak menyadari akan hal itu dan potensi tersebut harus kita pergunakan untuk memanifestasikan kerajaanNya. Amin

Hidup Yang Penuh Arti

Significant life

Sebab Kerajaan Allah bukanlah soal makanan dan minuman, tetapi soal kebenaran, damai sejahtera dan sukacita oleh Roh Kudus. Karena barangsiapa melayani Kristus dengan cara ini, ia berkenan pada Allah dan dihormati manusia. Sebab itu marilah kita mengejar apa yang mendatangkan damai sejahtera dan yang berguna untuk saling membangun. Roma 14:17-19

Roma 14:17-19 menyatakan bahwa Kerajaan Allah bukan merupakan hal-hal jasmani (makan dan minum). Ada 3 aspek yang harus kita alami dalam kehidupan kita untuk dapat mengerti dan memahami akan Kerajaan Allah:

1. Kebenaran  Firman Tuhan adalah Ya dan Amin. Firman Tuhan adalah kebenaran yang mutlak. Tidak ada kebenaran lain selain kebenaran Firman yang berasal dari Tuhan.

2. Damai Sejahtera  Pemberian dari Tuhan yang tidak dapat dibeli oleh apapun. Dengan adanya kebenaran dalam hati dan kehidupan kita, maka damai sejahtera akan memenuhi hati kita.

3. Sukacita  Dalam segala bersukacitalah. Sukacita adalah pertahanan yang ampuh dalam menghadapi serangan musuh. Dengan percaya akan firman Tuhan kita memiliki damai sejahtera dan oleh karena kedamaian kita memiliki sukacita. Seseorang yang memiliki sukacita sejati di dalam hatinya tidak mudah untuk dikalahkan. Oleh sebab itu musuh selalu berusaha untuk mencuri sukacita kita.

Ketika ketiga aspek ini diaplikasikan dalam kehidupan kita, maka dampaknya bagi kehidupan kita adalah:
Ay. 18  kita memiliki kehidupan yang berarti yaitu kehidupan yang melayani.
a) Berkenan pada Allah  berkenan kepada Allah berbicara tentang favor, kuasa, berkat, kemuliaan dan lain-lain.
b) Dihormati manusia  menjadi orang layak untuk dihormati, bukan karena harta atau kedudukan, akan tetapi karena benar dia layak untuk dihormati.

Himbauan:
Marilah kita dalam minggu yang baru ini mengejar apa yang mendatangkan damai sejahtera dan juga sesuatu yang berguna untuk saling membangun. Tuhan Yesus memberkati.

Jumat, 01 Februari 2008

Menghancurkan "Tikus-Tikus" Dalam Kehidupan

I Samuel 6: 4-5 Sesudah itu bertanyalah mereka: "Apakah tebusan salah yang harus kami bayar kepada-Nya?" Jawab mereka: "Menurut jumlah raja-raja kota orang Filistin, lima borok emas dan lima tikus emas, sebab tulah yang sama menimpa kamu sekalian dan raja-raja kotamu.
Jadi buatlah gambar borok-borokmu dan gambar tikus yang merusak tanahmu, dan sampaikanlah hormatmu kepada Allah Israel. Mungkin Ia akan mengangkat dari padamu, dari pada allahmu dan dari pada tanahmu tangan-Nya yang menekan dengan berat. Borok berbicara tentang penyakit, tikus itu berbicara tentang hama, tikus itu menghancurkan tanah, mencuri, dan memakan sedikit demi sedikit sampai habis. Tikus ternyata sangat berbahaya sekali tetapi Firman memberikan hikmat apa yang harus kita lakukan untuk menghancurkannya :

1. Mengawasi kehidupan kita - Mengamati (Watch)
I Timotius 4:16 Awasilah dirimu sendiri dan awasilah ajaranmu. Bertekunlah dalam semuanya itu, karena dengan berbuat demikian engkau akan menyelamatkan dirimu dan semua orang yang mendengar engkau. Tikus itu berkembang biak di tempat kotor, tempat-tempat dimana banyak sampah berserakan, mereka tumbuh dan tinggal di situ. Secara rohani, tikus berbicara tentang roh jahat. Roh jahat ini tinggal di tempat yang “kotor” itu sebabnya kita harus menjaga kehidupan kita. Firman Tuhan dalam I Timotius berkata tidak hanya mengenai kepemimpinan tetapi juga berbicara secara pribadi untuk kehidupan kita. Di dalam posisi kepemimpinan diterangkan bagaimana kita harus mengawasi semua ajaran yang kita berikan kepada jemaat, tetapi untuk setiap kita bicara tentang “pesan” apa yang kita sampaikan lewat hidup kita. Contoh: bagaimana dan cara kita tersenyum itu dapat memberkati orang tetapi dapat juga membuat orang tersinggung. Kita harus mengawasi kehidupan kita supaya bersih, bukan hanya lingkungan atau apa yang ada di sekeliling kita saja. Kalau dulu kita pergi ke bengkel, kita akan melihat banyak onderdil yang berserakan dan juga oli yang berserakan tetapi sekarang sudah berbeda semua onderdil tertata rapi, karyawan-karyawannya memakai seragam dan bahkan kalau ada tamu disambut dengan baik dan dipersilahkan duduk di tempat yang baik. Adanya kebersihan dan juga pelayanan yang baik menarik banyak pelanggan. Sebenarnya manusia itu diciptakan untuk hidup di tempat yang bersih dan bukan di tempat yang kotor. Daud meminta Tuhan bahkan untuk menjaga perkataannya.
Mzm 141: 3 Awasilah mulutku, ya TUHAN, berjagalah pada pintu bibirku!

2. Menjaga kehidupan - Memperingatkan (Warn)
I Petrus 5:8-9 Sadarlah dan berjaga-jagalah! Lawanmu, si Iblis, berjalan keliling sama seperti singa yang mengaum-aum dan mencari orang yang dapat ditelannya. Lawanlah dia dengan iman yang teguh, sebab kamu tahu, bahwa semua saudaramu di seluruh dunia menanggung penderitaan yang sama. Matius 26:41 Berjaga-jagalah dan berdoalah, supaya kamu jangan jatuh ke dalam pencobaan: roh memang penurut, tetapi daging lemah. Kita harus menjaga kehidupan kita karena kita tahu bahwa tikus itu pandai, kalau kita lengah sedikit dia bisa masuk dan tikus itu binatang yang berkembang-biaknya sangat cepat sekali. Misalnya kita lengah dalam membaca Alkitab karena terlambat bangun pagi dan kita berpikir “yah nanti siang saja lalu nanti malam saja dan akhirnya 1 hari terlewati”. Kita tidak bisa meminta agar waktu itu diulangi, karena waktu akan pergi begitu saja dan tidak mungkin dapat diulangi. Kalau kita tidak bisa menjaga waktu yang Tuhan berikan kepada kita, maka kita akan menyesal dikemudian hari. Kita harus sadar dan mengingatkan diri kita senantiasa, khususnya dalam doa-doa, Paulus memberi nasehat Kolose 4:2 Bertekunlah dalam doa dan dalam pada itu berjaga-jagalah sambil mengucap syukur.

3. Menghancurkan Iblis - Memerangi (War)
Jangan kompromi dengan dosa. Berhala apapun itu harus dihancurkan, keintiman tidak bisa terjadi kalau ada berhala. Suami istri tidak bisa intim kalau ada apa pun atau siapa pun diantara mereka. Kita dengan Tuhan juga tidak bisa intim kalau ada penghalang-penghalang. Apapun penghalang itu “ketakutan” atau “masalah” dalam hidup kita, tidak boleh menguasai diri kita. Yak 4:6-8 Tetapi kasih karunia, yang dianugerahkan-Nya kepada kita, lebih besar dari pada itu. Karena itu Ia katakan: "Allah menentang orang yang congkak, tetapi mengasihani orang yang rendah hati." Karena itu tunduklah kepada Allah, dan lawanlah Iblis, maka ia akan lari dari padamu! Mendekatlah kepada Allah, dan Ia akan mendekat kepadamu. Tahirkanlah tanganmu, hai kamu orang-orang berdosa! dan sucikanlah hatimu, hai kamu yang mendua hati!
Kita diberi kuasa untuk mengalahkan musuh-musuh kita (Iblis). Ada 3 kunci untuk mendapatkan kuasa tersebut yaitu:
- “humility” (kerendahan hati)
- “intimacy” (keintiman)
- “purity” (tahir/kemurnian)

4. Hidup Dalam Hikmat - Bijaksana (Wisdom)
Tikus ternyata binatang yang tergolong cerdas karena itu seringkali digunakan dalam beberapa penelitian. Tikus yang dimasukkan didalam kotak “maze” (kotak yang berselang-seling) setelah beberapa kali “trial and error” (mencoba-coba), dia akan menemukan jalan keluarnya. Iblis itu ciptaan yang sudah tua dan dia ada lebih dulu dari kita jadi kita perlu hikmat dari Allah untuk mengalahkannya. Masalahnya orang sering berpikir jadi orang pintar saja cukup. Pandai dan bijaksana itu berbeda, orang pandai belum tentu bijak tetapi orang bijak itu pasti pandai.
Kitab Amsal memberikan janji yang luar biasa bagi setiap orang yang hidup dalam hikmat.

Amsal 3:13-16
Berbahagialah orang yang mendapat hikmat, orang yang memperoleh kepandaian, karena keuntungannya melebihi keuntungan perak, dan hasilnya melebihi emas. Ia lebih berharga dari pada permata; apa pun yang kau inginkan, tidak dapat menyamainya. Umur panjang ada di tangan kanannya, di tangan kirinya kekayaan dan kehormatan.

Power of Attitude

Bulan yang pertama adalah bulan hati dan bulan yang kedua ini adalah bulan sikap. Didalam bulan hati, kita banyak berbicara mengenai hati dan Alkitab mengatakan jagalah hatimu karena dari situlah terpancar kehidupan terjemahan lain mengatakan guard your heart with all your dilligent yaitu dengan segala kerajinanmu. Kalau Alkitab mengatakan dengan kerajinan itu berarti hati itu sangat penting sekali dan kalau Firman Tuhan mengatakan tentang hati itu tidak hanya mengatakan tentang perasaan (emosi) tetapi itu sebetulnya berbicara tentang mind heart. Ada kesinambungan yang tidak dapat dipisahkan antara pikiran kita dan hati kita. Semuanya itu berkaitan satu sama lain dalam fungsinya. Dan apa yang dihasilkan dari fungsi itu akan menghasilkan sikap kita (attitude). Karena itu kalau seseorang hatinya diubahkan maka sikapnya juga pasti berubah. Sikap kita memainkan peranan yang sangat penting dalam menentukan keberhasilan ataupun kegagalan kita.

Attitude determine altitude (sikap menentukan ketinggian). Orang disenangi atau orang tidak disenangi itu tergantung dari sikap kita. Sikap itu bisa menghancurkan dan juga bisa membangun diri kita. Orang yang pemikirannya negative sesuai penelitian dikatakan bahwa kesehatannya lebih buruk dibandingkan orang yang positive. Alkitab mengatakan hati yang gembira adalah obat tetapi semangat yang patah mengeringkan tulang.

Hidup itu tidak pernah lepas dari masalah, tetapi banyak orang yang berpikir bahwa dia adalah orang mempunyai masalah yang paling berat padahal ada banyak yang mempunyai masalah lebih berat tetapi dapat mempunyai sikap yang baik.
Attitude bisa menyembuhkan kita tetapi juga bisa menghancurkan kita. 95% sikap kita dihasilkan dari diri kita dan bukan karena lingkungan di sekitar kita. Bulan ini adalah bulan sikap, mari kita ubah sikap kita menjadi baru yang dulunya negative menjadi positive atau lebih tepatnya mengubah sikap yang salah menjadi benar.

Efesus 4:21-24
Didalam dunia ini yang masuk didalam berita selalu hal-hal yang tidak baik sehingga tanpa kita sadari kita masuk dalam hal-hal yang negative. Di dalam suatu Kerajaan pasti ada yang namanya School of Royalty (Sekolah Kebangsawanan) yang mengajarkan bagaimana harus bersikap sebagai pangeran dan putri kerajaan. Wilson Churchill mengangkat topinya kepada seorang wanita yang bukan wanita baik-baik ketika dia ditanya oleh anggota kongres mengapa dia melakukan hal tersebut, dengan mudah Wilson Churchill mengatakan saya melakukan hal tersebut bukan karena siapa dia tetapi karena siapa saya, I’m a genteleman. Orang bisa saja jahat terhadap kita tetapi kita tetap bersikap baik kepada dia. Yesus memberikan rumus yang sangat sederhana yaitu apa yang engkau ingin orang perbuat kepada dirimu, lakukanlah itu kepada mereka. Kesombongan bisa dilawan dengan kerendahan hati.

FAKTA MENGENAI SIKAP
1. Sikap kita itu menyatakan siapa diri kita sebenarnya. Ams 23:7

Karakter inti kita adalah sikap kita. Sebagaimana manusia berpikir didalam hatinya, begitulah ia.
Mat 15:16
Seseorang dapat memanipulasi sikapnya tetapi apabila tekanan dating maka sifat aslinya akan terlihat. Biarlah Roh Kudus mengubahkan sikap kita. Jangan biarkan sikap orang lain mempengaruhi sikap kita. Alasan kita bersikap buruk karena sebenarnya kita sudah bersikap buruk didalam hati kita dan bukan karena apa yang terjadi di sekeliling kita.

2. Sikap kita menentukan keberhasilan atau kegagalan.
Dalam hal ini adalah hubungan kita dengan manusia dan hubungan kita dengan Tuhan.
Kain mempunyai hubungan yang tidak baik dengan saudaranya lalu dengan Tuhan. Kain mempunyai roh pemberontakan. Tuhan bertanya kepada Kain mengapa hatimu panas …. mengapa wajahmu muram …. Satu kekeliruan akan diikuti dengan kekeliruan yang lain. Sikap itu juga menentukan suatu generasi. Generasi dari Kain semuanya menjadi pemberontak sedangkan generasi Set (pengganti dari Habil) dikatakan sebagai Godly generation.

3. Sikap kita adalah pilihan kita.
Kehormatan kita tidak tergantung dengan orang lain atau apa yang ada disekitar kita. Victor Frankle ketika dipermalukan di kamp konsentrasi mengatakan mereka dapat menyobek pakaian saya tetapi tidak dapat menyobek kehormatan saya. Mulut yang terlalu manis yang selalu memuji-muji itu juga tidak bias dipercaya. Kita bias memilih memilih sikap apa yang akan kita ambil dan dari pilihan itu kita akan menjalani hari-hari yang sesuai dengan keputusan kita tadi. Alkitab mengatakan kita tidak berjalan dengan apa yang kita lihat tetapi dengan iman kita. Petrus dan Yudas mendapatkan pengampunan dari Tuhan. Perbedaannya Petrus menerima pengampunan itu sedangkan Yudas tidak menerima pengampunan itu bahkan menghukum dirinya sendiri. Kalaupun kita menghadapi kesukaran dalam hidup kita seberapa besar kesukaran dan tekanan itu kalau kita punya sikap yang baik dan benar, problem itu akan jadi berkat buat kita. Amin.

Selasa, 01 Januari 2008

Jagalah Hatimu

(GUARDING YOUR HEART)

Tahun ini adalah the year of new beginning. Memang angka 7 adalah angka yang sempurna dan angka 8 adalah angka suatu awal yang baru. Saya percaya bahwa ada level yang baru, tingkatan yang baru, dimensi yang baru yang Tuhan mau kerjakan dalam kehidupan kita. Pada tahun yang lalu kita banyak bicara mengenai menakhlukkan, mengenai dominion, mengenai Kingly authority (otoritas Kerajaan). Kita sadar bahwa setiap daripada kita diberi kuasa dan musuh yang paling besar yang hadir kita hadapi adalah diri kita sendiri. Ketika Musa mati dan Yosua menggantikan untuk memasuki tanah yang Tuhan janjikan – tanah Kanaan. Yosua adalah generasi yang baru tetapi masih merasakan akan generasi yang lama sehingga dia adalah orang yang cukup mengerti bagaimana sifat Israel yang akan dibawanya untuk memasuki tanah Kanaan sesuai dengan perintah Tuhan kepadanya. Kata yang dipakai untuk mengambil-alih adalah possess the land. Untuk mencapai tanah itu ada bagian yang juga harus kita kerjakan, dan bagian itu adalah percaya. Untuk menikmati tanah perjanjian, Yosua harus mengalami berbagai-bagai rintangan dan halangan. Dalam Yosua 1, beberapa kali Tuhan mengatakan untuk tidak berkecil hati, jangan takut. Musuh terbesar kita adalah diri kita sendiri karena itu tema bulan ini adalah new heart.

Yeremia 17:9 Betapa liciknya hati lebih licik dari segala sesuatu. Tahun yang lalu kita tutup dengan menyembah Allah yang benar supaya kita tidak hidup dalam penipuan. Hati itu lebih licik dari segala sesuatu, hatinya sudah membatu siapakah yang dapat mengetahuinya, itulah keadaan hati manusia menurut Firman Allah. Seringkali didalam konseling terutama konseling keluarga, si istri bercerita saya kira saya kenal suami saya ternyata saya tidak kenal suami saya, saya tidak menyangka dia melakukan itu. Karena itu hati kita perlu diperbaharui senantiasa, kita perlu memelihara hati kita. Di dalam Firman Tuhan dikatakan bagaimana pentingnya kita untuk memelihara atau memperhatikan hati kita.

Mat 15:19 Karena dari hati timbul segala pikiran jahat, pembunuhan, perzinahan, percabulan, pencurian, sumpah palsu dan hujat. Tuhan itu tidak pernah berubah dan Dia mengubahkan kita dari dalam ke luar (from inside out). Kita tidak akan pernah bisa berubah kalau dari luar ke dalam. Perjanjian Lama itu adalah hukum dan hukum itu berusaha mengubahkan manusia dari luar ke dalam. Peraturan itu baik tapi kalau hati tidak diubahkan maka akan tetap ada yang namanya pelanggaran. Ada seorang istri yang berkata kepada saya, “saya harus menjaga suami saya pak kalau tidak dia bisa hilang, yah mau bagaimana lagi kita kan sudah menikah”. Hal ini bukan sesuatu yang mudah, bahkan Alkitab mengatakan ini adalah usaha menjaring angin, usaha yang sia-sia dan sangat melelahkan. Tetapi begitu suaminya dijamah Tuhan dan hidup dalam pertobatan, semuanya diubahkan.

Saya akan tunjukkan betapa pentingnya memiliki hati yang baru. Kemarin saya diminta oleh ROCK Mojokerto untuk berbicara mengenai Kingdom Paradigm (paradigma kerajaan). Paradigma kerajaan ini sangat berhubungan dengan hati. Paradigma adalah cara pandang kita terhadap segala sesuatu, cara kita memandang rekan kita, cara kita memandang keluarga kita, cara kita memandang suami/istri dan anak-anak kita, cara kita memandang pelayanan yang Tuhan percayakan kepada kita, cara kita memandang relationship/hubungan kita dengan siapa pun, cara kita memandang keuangan/ekonomi kita, cara kita memandang Tuhan dan hubungannya dengan hidup kita, cara kita memandang setiap aspek dalam kehidupan kita, itu akan menentukan apakah kita akan menang atau kalah. Paradigma yang diubahkan dimulai dari perubahan hati, sebab kalau hati kita diubahkan maka seluruh aspek kehidupan kita akan diubahkan. Waktu hati kita diubahkan, maka cara bicara kita menjadi lain.

Lukas 6:45 Orang yang baik mengeluarkan barang yang baik, dari perbendaharaan hatinya yang baik. Orang yang jahat akan mengeluarkan harta yang jahat. Karena yang keluar dari mulutnya keluar dari hatinya. Tuhan hanya membedakan manusia yaitu yang baik dan yang jahat. Perkataan itu penting, perkataan itu punya kuasa untuk mengubah karena itu perhatikan apa yang keluar dari mulutmu.

Amsal mengatakan Jagalah hatimu dengan segala kewaspadaan (Guard your heart). Kita harus selalu memperhatikan keadaan hati kita oleh karena apa yang ditulis dalam Yeremia tadi. Amsal mengatakan kita harus menjaga dengan segala kewaspadaan terutama pada setiap ucapan, bahasa, kalimat yang kita keluarkan. Orang yang sedang marah tidak bisa berbicara lemah lembut tetapi orang yang bisa menguasai diri, dia masih bisa menjaga hatinya dan menahan perkataannya. Jaga hati itu tidak mudah terutama bagi yang temperamental. Karena sebagaimana hati kita seperti itu juga hidup kita, dunia medis sudah membuktikan bahwa hati yang gembira adalah obat.

Hati yang baru itu adalah karya Tuhan karena Dia yang menciptakannya.

Amsal 15:13 Hati yang gembira membuat muka yang berseri-seri. ‘Muka’ disini maksudnya adalah warna wajah dan warna wajah itu yang menunjukkan bagaimana hati kita.

Menyembah Allah Yang Benar

Salah satu tantangan yang akan kita hadapi pada akhir zaman ini adalah penyesatan. Dalam Matius 24 Tuhan Yesus menceritakan kepada murid-muridNya peristiwa-peristiwa yang akan terjadi menjelang kedatanganNya yang kedua kali. Ada hamba Tuhan yang mengatakan bahwa kita bukan berada di akhir zaman tetapi ada di penghujung dari akhir zaman, jadi kedatanganNya sudah sangat dekat.

Mengapa harus ada penyesatan? Yaitu untuk membedakan antara yang asli dan yang palsu. Penyesatan itu adalah sepertinya asli tapi palsu dan manusia itu pada dasarnya tidak suka yang aspal. Contohnya kalau kita disodorkan untuk memilih antara berlian yang asli dengan berlian sirkon maka kita akan memilih berlian yang asli walaupun untuk sehari-hari mungkin ibu-ibu lebih banyak memilih berlian sirkon untuk segi keamanan dan juga tidak terlalu kelihatan bedanya kalau dipakai. Kita sebenarnya tidak suka dengan yang palsu baik itu sikap yang palsu, cinta yang palsu, omongan yang palsu atau info yang palsu, tetapi kadang-kadang kita mengijinkan hal itu terjadi

Pada akhir zaman ini mulai banyak pengajaran-pengajaran yang palsu yang mulai disebarkan, untuk itu kita harus hati-hati. Ada sebuah buku berjudul “the Secret”, buku ini kecil tetapi berisikan cara-cara menjadi sukses yang sebenarnya rahasia sukses itu adalah di dalam Firman Tuhan. Buku tersebut menonjolkan “man power” (kekuatan manusia).

Jadi kalau kita mau sukses, mau hidup enak, mau segalanya berhasil, semuanya itu tergantung dari cara berpikir kita “the way of thinking”.

Cara berpikir kita harus positif dan melihat hal-hal yang baik saja, bahkan salah satu penyumbang mengatakan bahwa dia tidak mau melihat berita lagi karena isinya adalah hal-hal yang buruk yang terjadi di dalam dunia. Karena kalau kita melihat hal-hal yang buruk itu maka hal-hal yang buruk itu nantinya dapat terjadi dalam kehidupanmu.

Apakah buku itu benar? TIDAK. Karena buku itu mengajarkan sukses tanpa Tuhan, istilah yang dipakai di situ adalah semesta. Idenya mungkin betul tetapi arahnya salah, karena Yesus berkata “without Me, you can do nothing” (tanpa Aku, engkau tidak dapat melakukan apa-apa) maksudnya tanpa Tuhan apapun yang kita lakukan tidak ada artinya apa-apa dihadapan Tuhan. Asaf didalam Mazmur mengatakan orang-orang yang diluar Tuhan kelihatannya lebih enak lebih makmur sampai dia melihat bahwa Tuhan menempatkan mereka ditempat-tempat yang sliperry (tempat yang licin sehingga orang mudah jatuh) tetapi Tuhan mengatakan bahwa dia akan hilang seperti sekam yang ditiup angin.

Alkitab mengatakan ada 2 macam sukses yaitu sukses yang baik (good success) dan sukses yang jelek (bad success).

Yos 1:8 Janganlah engkau lupa memperkatakan kitab Taurat ini, tetapi renungkanlah itu siang dan malam, supaya engkau bertindak hati-hati sesuai dengan segala yang tertulis di dalamnya, sebab dengan demikian perjalananmu akan berhasil dan engkau akan beruntung (KJV - This book of the law shall not depart out of thy mouth; but thou shalt meditate therein day and night, that thou mayest observe to do according to all that is written therein: for then thou shalt make thy way prosperous, and then thou shalt have good succes).

Bahasa Gerika dari meditasi adalah mengunyah jadi seperti memamahbiak. Misalnya domba yang memakan rumput, dia akan makan lalu ditelan nanti dia akan keluarkan lagi makanan itu dan dia kunyah lagi. Yang diambil yaitu sari-sari makanan tersebut sehingga setelah sari-sari makanan itu habis baru sisa makanan itu dibuang.

Demikian juga kalau kita merenungkan Firman Tuhan, kita tidak sekedar membaca tetapi apa yang sudah kita baca itu kita simpan dalam hati kita lalu pada saat-saat tertentu Firman itu kita kunyah kembali sehingga benar-benar intisari dari Firman itu merasuk dalam kehidupan kita. Tetapi seringkali kita setelah membaca lalu lupa apa yang sudah kita baca.

Belajar untuk merenungkan Firman, menghafalkan dan berdoa itu tidak mudah karena ini adalah membentuk suatu kebiasaan yang baru. Kita harus mengisi pikiran kita dengan Firman Tuhan sehingga kalau ada beban yang menghimpit kehidupan kita, maka yang keluar yaitu Firman dan bukan emosi atau pun hal-hal yang negative. Seperti dikatakan dalam Yosua 1 kalau engkau bertindak hati-hati dan melakukan semua yang dikatakan oleh Firman maka jaminannya adalah engkau akan prosperous/sukses.


Siapakah Tuhan kita?

Yang Kudus dan Yang Benar

Wahyu 6:10 Dan mereka berseru dengan suara nyaring katanya berapa lama lagi ya penguasa yang kudus dan benar (holy and true).
Kekudusan dan kebenaran itu adalah satu. Tidak ada kepalsuan di dalam Dia karena itu Dia mengajarkan ya di atas ya dan tidak di atas tidak. Kebanyakan orang Surabaya sulit melakukan ini karena ada budaya sungkan, sehingga ya itu belum tentu ya dan tidak belum tentu tidak.

Tuhan Yesus ketika bertemu dengan orang-orang Farisi, Dia tidak mengatakan dengan lemah lembut tetapi mengatakan dengan keras dan apa adanya tetapi ketika Dia bertemu dengan orang kusta yang minta kesembuhan, Dia mengatakan dengan lembut Ya Aku mau mentahirkan engkau. Dia sentuh orang kusta itu dan dia menjadi sembuh.

Yang Adil dan Yang Benar
Wahyu 15:3 dan mereka menyanyikan Musa hamba Allah dan nyanyian Anak Domba bunyinya besar dan ajaib segala pekerjaanMu ya Tuhan Allah yang maha kuasa. Adil dan benar segala jalanMu ya Raja segala bangsa.
Nama Tuhan bukan hanya kudus dan benar tetapi juga adil dan benar. Nama itu menunjukkan siapa kita sebenarnya. Kalau kita mengingat-ingat pada waktu masih kecil seringkali kita mempunyai julukan sesuai dengan apa yang kita pernah lakukan atau kondisi dari tubuh kita. Misalnya tiangli (tiang listrik karena anaknya tinggi dan kurus).

I Yohanes 5:20
Akan tetapi kita tahu, bahwa Anak Allah telah datang dan telah mengaruniakan pengertian kepada kita, supaya kita mengenal Yang Benar; dan kita ada di dalam Yang Benar, di dalam Anak-Nya Yesus Kristus. Dia adalah Allah yang benar dan hidup yang kekal.
Tuhan Yesus tidak pernah menyembunyikan identitasnya bahkan Dia mau untuk dilahirkan di Nazareth yang mempunyai cap “tidak ada nabi yang keluar dari Nazaret” Sehingga ketika orang-orang tahu bahwa Yesus yang dari Nazaret itu adalah Mesias, mereka menjadi kecewa karena mereka mengetahui Yesus sebagai tukang kayu. Tetapi Yesus tidak pernah menyembunyikan identitasnya kalau Dia dilahirkan di kota kecil Nazareth di sebuah kandang dan bahkan tempat tidurnya adalah tempat makan binatang yang kotor.

Kita percaya bahwa Alkitab itu mengatakan dengan jujur, karena Dia adalah Yang Benar. Didalam Alkitab, hal-hal yang baik atau hal-hal yang buruk semuanya ditulis dengan apa adanya.
Masa lalu kita tidak menentukan masa depan kita. Tidak jadi masalah bagaimana latar belakang kita tetapi yang penting bagaimana kita saat ini dan yang akan datang.

Terang yang Benar
Yohanes 1:9
Terang yang sesungguhnya, yang menerangi setiap orang, sedang datang ke dalam dunia.
Kenapa terang itu penting? Dan mengapa Dia mengatakan bahwa Dia adalah terang? Karena manusia itu diciptakan untuk tempat yang terang. Kita tidak suka kalau masuk ke tempat yang suram atau ke tempat yang gelap. Sebuah penelitian memasukkan ke kamar gelap maka yang terjadi pada Minggu I, orang tersebut mengalami disorientasi (tulalit) – kehilangan arah. Minggu berikutnya – fungsi-fungsi syarat melemah dan kalau diteruskan dapat menjadi gila.
Di dalam terang kita mempunyai daya pembeda.

Roti yang benar turun dari Surga
Yohanes 6:32 Maka kata Yesus kepada mereka: "Aku berkata kepadamu, sesungguhnya bukan Musa yang memberikan kamu roti dari sorga, melainkan Bapa-Ku yang memberikan kamu roti yang benar dari sorga.

Roti itu perlu untuk mengenyangkan. Didalam dunia ini banyak orang yang lapar bukan saja lapar secara jasmani tetapi secara rohani juga. Ada yang karena lapar penghargaan, lapar cinta kasih, lapar perhatian dan lain sebagainya. Kalau seseorang tidak mendapatkan sesuatu untuk mengenyangkan kelaparannya maka ia akan mencari sampai dia mendapatkan entah bagaimana caranya. Anak-anak yang tidak mendapat perhatian di dalam keluarganya akan mempunyai efek yang sangat besar, tetapi ada satu pribadi yang dapat memuaskan kita, memuaskan orang-orang yang lapar yaitu pribadi dari Tuhan Yesus.