Kamis, 01 Mei 2008

Dampak Urapan

Kisah 1:1-11 Tuhan Yesus berkata bahwa Bapa akan memberikan apa Dia janjikan atau seringkali disebut dengan “the Father’s blessing” yaitu Roh Kudus. Ketika Tuhan Yesus berkata kepada murid-muridNya bahwa Dia akan naik ke Surga maka murid-murid melarang Tuhan Yesus untuk pergi. Itu semua disebabkan mereka melihat bagaimana Yesus di masa hidupnya melakukan mujizat serta perbuatan-perbuatan yang besar dan para murid ingin selalu bersama-sama Dia. Tetapi Yesus menolak karena akan lebih baik kalau Dia kembali kepada Bapa sehingga tubuhNya yaitu gerejaNya bisa bergerak bersama-sama bahkan Tuhan juga berkata bahwa kita akan melakukan pekerjaan-pekerjaan yang Yesus lakukan bahkan lebih besar. Kita sebagai putra-putri Kerajaan tidak boleh ada yang menganggur karena ada banyak pekerjaan Tuhan yang masih harus dikerjakan.

Gereja Tuhan secara nyata dilahirkan saat pencurahan Roh Kudus yaitu Pentakosta. Pentakosta ini juga berbicara mengenai Shavuot yaitu perayaan pada waktu Musa menerima 10 perintah Allah. 10 perintah Allah ini mewakili Firman Tuhan. Jadi Pentakosta ini bukan hanya merayakan turunnya Roh Kudus tetapi juga merayakan turunnya Firman Tuhan. Firman Tuhan dan Roh Kudus itu berjalan bersama-sama. Untuk kehidupan yang berhasil kita memerlukan Firman Tuhan. Kalau kita hidup sesuai dengan Firman Tuhan dan dipenuhi dengan Roh Kudus (diurapi) maka kehidupan kita bukan menjadi kehidupan yang biasa-biasa saja tetapi menjadi kehidupan yang luar biasa.

Mzm 92:11-16 Tetapi Kautinggikan tandukku seperti tanduk banteng, aku dituangi dengan minyak baru; mataku memandangi seteruku, telingaku mendengar perihal orang-orang jahat yang bangkit melawan aku. Orang benar akan bertunas seperti pohon korma, akan tumbuh subur seperti pohon aras di Libanon; mereka yang ditanam di bait TUHAN akan bertunas di pelataran Allah kita. Pada masa tua pun mereka masih berbuah, menjadi gemuk dan segar, untuk memberitakan, bahwa TUHAN itu benar, bahwa Ia gunung batuku dan tidak ada kecurangan pada-Nya. Ada perbedaan antara pengurapan di perjanjian lama dan di perjanjian baru yaitu
• Perjanjian Lama : hanya untuk orang-orang tertentu saja yaitu imam, nabi, raja. Mereka ini diurapi untuk dapat menjalankan fungsi yang dipercayakan kepada mereka. Jadi tidak semua orang diurapi di dalam konteks Perjanjian Lama.
• Perjanjian Baru : setiap kita yang percaya, yang mengharapkan, yang minta akan dibaptis dan dipenuhi dengan Roh Kudus. Karena Tuhan tidak ingin hanya satu kelompok saja yang diurapi tetapi Dia ingin setiap dari kita menerima pengurapan Roh Kudus. Dia ingin setiap kita untuk melayani Dia karena Tuhan sedang mempersiapkan pekerjaNya untuk tuaian akhir zaman.

Yang akan terjadi pada waktu kita diurapi:
1. Mzm 92:12
mataku memandangi seteruku, telingaku mendengar perihal orang-orang jahat yang bangkit melawan aku.
Tuhan akan memberi kemenangan kepada kita. Kita menjadi hebat karena kita diurapi tetapi kalau urapan itu diambil kembali maka kita tidak menjadi apa-apa. Karena itu kita jangan bermain-main dengan urapan. Samson adalah salah satu orang yang bermain-main dengan urapan. Dia tahu dan sadar kalau dia diurapi dan bahkan boleh dikatakan “sakti” tetapi dia main-main dengan hal itu. Pada waktu urapan itu diambil daripada dia, dia tidak bisa apa-apa. Yesus berkata “Di luar Aku, kamu tidak dapat berbuat apa-apa”. Saat-saat ini kita sedang menghadapi 3 musuh besar yaitu dosa, kedagingan, dan Iblis tapi Tuhan berjanji waktu urapan itu datang Dia akan memberikan kemenangan kepada kita.

2. Mzm 92:13 Orang benar akan bertunas seperti pohon korma, akan tumbuh subur seperti pohon aras di Libanon; mereka yang ditanam di bait TUHAN akan bertunas di pelataran Allah kita
Dikatakan bahwa orang benar akan bertunas, akan bertumbuh. Pengurapan itu akan memampukan kita untuk bertumbuh (“progress”) di dalam Tuhan. Tuhan mengharapkan untuk setiap kita itu maju karena pengurapan itu menunjukkan kemajuan. Dalam Kisah 1:8 dikatakan “…kamu akan menjadi saksiKu di Jerusalem, Yudea, Samaria dan sampai ke ujung bumi”. Tuhan mengilustrasikan seperti pohon korma itu ada alasannya. Pohan korma adalah tanaman yang unik karena untuk menanamnya kita harus menanam bibit itu dikedalaman 1 meter lalu ditindih dengan batu seberat kira-kira 25 kg lalu ditutup. Kalau kita merasa hidup kita sepertinya ada beban, kita bisa melihat cara Tuhan “menanam kita” adalah seperti pohon korma tadi. Bibit korma tadi akan mengeluarkan akar kemudian akarnya akan menembusi bumi sampai menemukan kantong-kantong air dan setelah itu mulai tumbuh keatas dan menembus batu yang menindih dia. Oleh karena itu pertumbuhan kekristenan itu bukan dari luar ke dalam tetapi dari dalam ke luar.

3. Mzm 92:14-15 mereka yang ditanam di bait TUHAN akan bertunas di pelataran Allah kita. Pada masa tua pun mereka masih berbuah, menjadi gemuk dan segar
Mereka ditanam dengan satu tujuan. Kalau kita tidak ditanam maka tidak mungkin kita bisa bertumbuh dan kalau tidak bertumbuh mana mungkin bisa berkembang sebab itu kita harus mempunyai mentalitas yang seperti ini. Tuhan mau kita betul-betul tertanam dalam Firman Tuhan dan persekutuan dengan dirinya dan orang-orang percaya (Komsel). Pada ayat ke 15 dikatakan bahwa pada masa tua pun, mereka terus mengalami perkembangan, dan mengalami pertambahan. Semuanya ini dimulai dari hal-hal yang rohani.

3. Mzm 92:16, untuk memberitakan, bahwa TUHAN itu benar, bahwa Ia gunung batuku dan tidak ada kecurangan pada-Nya. Orang yang diurapi adalah orang yang bisa mengerti. Dia bukan hanya memuliakan Tuhan tetapi dia kenal siapa Tuhannya, dia tahu siapa Tuhannya, dan bahkan dia punya pengalaman dengan Tuhan. Saya berpesan supaya kita bukan hanya kenal Tuhan karena diluar sana banyak orang yang cuma kenal Tuhan, tetapi kita harus mempunyai pengalaman dengan Tuhan. Salah satu sarana untuk kita bisa punya pengalaman dengan Tuhan yaitu dengan masalah. Bapak Gembala kita mengajarkan kepada kita untuk memberi nama atas setiap masalah yang kita hadapi, contoh: sekolah ketaatan, sekolah bayar harga dll. Allah memberi nama kegelapan (“darkness”) itu dengan malam (“night”). Perbedaannya yaitu kegelapan itu kekal sedangkan malam itu hanya 12 jam.

Hidup dalam urapanNya membawa dampak yang luar biasa dalam hidup kita. Satu lagi yang terpenting adalah mengerti bahwa hidup dalam urapan berarti kita menaruh diri kita di bawah arahan dan pimpinan Roh Kudus sendiri. Saat kita berjalan bersama Roh Sang Raja maka manifestasi kuasaNya jadi nyata. Tuhan memberkati.

Tidak ada komentar: