Kamis, 01 Maret 2007

Menyatakan Kuasa Kerajaan

Minggu pagi kita keluar rumah (naik apa aja), tetangga kita nanya: “pak/bu mau kemana pagi-pagi?” Jawabannya udah jelas dan pasti: “mau ke gereja.” Selama berabad-abad banyak orang yang mengaku percaya tidak benar-benar mengerti apakah Gereja itu sesungguhnya? Beberapa orang berpikir gereja adalah gedung ibadah, yang lain menyangka bahwa gereja adalah organisasi, sementara yang lain lagi berpendapat bahwa Gereja adalah suatu komunitas , dan sebagainya.

Tentu saja sangat penting untuk kita mengerti apakah Gereja itu sesungguhnya dan untuk apa Gereja ada? Dari segi bahasa kata gereja diambil dari istilah “Ekklesia.” Beberapa ayat di Alkitab menuliskan tentang istilah ini, salah satunya yang paling jelas adalah pada waktu Yesus sendiri menyebutnya dalam Injil Matius 16:18-19, “Dan Akupun berkata kepadamu: Engkau adalah Petrus dan di atas batu karang ini Aku akan mendirikan jemaat-Ku dan alam maut tidak akan menguasainya. Kepadamu akan Kuberikan kunci Kerajaan Sorga. Apa yang kau ikat di dunia ini akan terikat di sorga dan apa yang kau lepaskan di dunia ini akan terlepas di sorga.”

Kata jemaat di atas diterjemahkan sebagai Ekklesia, secara umum artinya: “Ek (keluar) dan Kaleo (dipanggil)” – yang dipanggil keluar. Pengertian yang lain tentang Ekklesia adalah “Dewan kota” yang terdiri dari orang-orang yang dipilih untuk mewakili kota tersebut di dalam mengambil keputusan-keputusan penting yang berkaitan dengan kota tersebut. Pertama-tama, Gereja adalah sesuatu yang unik (yang dipanggil keluar) – Gereja juga dibangun di atas dasar yang teguh yaitu Tuhan Yesus sendiri. Gereja yang berikutnya, memiliki janji khusus di mana alam maut tidak berkuasa atasnya.

Dan yang lebih penting lagi, kepada Gereja diberikan kunci (dalam terjemahan bhs Inggris: kunci-kunci) Kerajaan Sorga. Gereja memiliki kuasa untuk mengikat dan melepaskan. Tidak heran Gereja sangat berperan untuk menentukan “nasib” suatu kota atau suatu teritori dimana Gereja tersebut berada. Itu berarti Gereja punya akses dan satu-satunya yang mampu untuk menyatakan KerajaanNya di muka bumi ini. Itu sebabnya juga Yesus memulai pelayananNya dengan pernyataan: “bertobatlah sebab Kerajaan Sorga sudah dekat (baca: sudah datang). Ada suatu kaitan erat antara keberadaan Gereja dan Kerajaan Allah.

Saya berdoa supaya hal-hal di atas menjadi milik dan bagian utama dalam kehidupan kita sebagai GerejaNya. Saya berdoa apa yang menjadi doa Yesus terjadi, “datanglah KerajaanMu dan jadilah kehendakMu dibumi seperti disorga.” Masukkan ini ke dalam roh saudara Gereja adalah satu-satunya “alat Tuhan” didunia ini untuk menghadirkan KerajaanNya secara nyata. Dua tahun sudah berlalu, dan saya percaya pada tahun-tahun berikut ROCK sebagai Gereja yang menyatakan KerajaanNya hidup sungguh-sungguh dalam kebenaranNya dan berdampak bagi pribadi-pribadi, keluarga-keluarga, lingkungan, kota, bangsa ini bahkan bangsa-bangsa lain di dunia ini.

“ … Roh Tuhan ada pada-Ku, oleh sebab Ia telah mengurapi Aku, untuk menyampaikan kabar baik kepada orang-orang miskin; dan ia telah mengutus Aku untuk memberitakan pembebasan kepada orang-orang tawanan, dan penglihatan bagi orang-orang buta, untuk membebaskan orang-orang yang tertindas, untuk memberitakan tahun rahmat Tuhan telah datang.
 
Lukas 4:16-19 berbicara mengenai salah satu tujuan utama kedatangan Yesus dimuka bumi, yaitu untuk menyampaikan kabar baik kepada orang miskin, memberitakan pembebasan kepada orang-orang tawanan, penglihatan bagi orang-orang buta, membebaskan orang tertindas dan memberitakan tahun rahmat Tuhan telah datang.

Yesus datang dan melakukan hal-hal di atas untuk menolong dunia yang ‘tidak mampu’ menolong dirinya sendiri akibat dosa. Upah dosa adalah kutuk (Kejadian 3:14-19) dan maut (Roma 6:23). Dosa membuat manusia kehilangan kerajaanNya. Yesus datang untuk memulihkan dan mengembalikan semuanya.

Sebagaimana Yesus mengerjakan pemulihan dan menyatakan KerajaanNya, kita juga harus melakukan yang sama, Lukas 4: 16-19 mengajarkan:

1. Bergantung pada Roh Kudus (Roh Tuhan Allah ada pada-Ku)

2. Menyampaikan kabar baik kepada orang-orang miskin
Hari-hari ini begitu banyak orang yang miskin secara materi dan juga miskin secara rohani. Banyak sekali orang-orang yang kaya secara materi akan tetapi sangat miskin secara rohani. Tugas kita adalah melayani mereka, baik yang miskin jasmani maupun yang miskin rohani, dengan memberitakan kabar baik.

3. Memberitakan pembebasan bagi yang tertawan.
Baik tertawan di dalam penjara maupun tertawan oleh dosa (narkoba, pornografi, uang, dll)

4. Memberitakan penglihatan bagi orang-orang yang buta (rohani)
Ketika manusia jatuh di dalam dosa, maka ada suatu selubung yang menutupi mata mereka, sehingga mereka tidak dapat melihat berkat, pintu-pintu terbuka dan kesempatan-kesempatan yang Tuhan berikan bagi mereka. Kita harus memberitakan penglihatan bagi mereka atau dengan kata lain kita harus memberikan dukungan dan tuntunan kepada mereka untuk dapat melihat sinar kemuliaan Tuhan.

5. Membebaskan orang-orang yang tertindas
Dunia semakin sulit dan semakin kejam, begitu banyak orang yang tertindas dan teraniaya. Kita harus memberikan harapan kepada mereka dan menyatakan KerajaanNya melalui pengorbanan kita untuk membebaskan mereka.

6. Memberitakan tahun Rahmat Tuhan telah datang
Memberikan pengharapan dan kekuatan bagi mereka, bahwa waktu (buat mereka) Tuhan telah tiba. Waktu dimana mereka hiduo tidak dibawah kutuk tetapi di bawah rahmat (favor) yang daripada Tuhan.

Minggu ini mari lebih lagi kita berikan hidup untuk menyatakan “Kuasa Kerajaan-Nya”, sebab seluruh mahluk rindu menantikan saat anak-anak (putra-putra & putri-putri) Allah dinyatakan.

Going Public With Your faith

Menyatakan Iman Percaya Dalam Kehidupan Sehari-Hari

I Tim 4:11-16
Beritakanlah dan ajarkanlah semuanya itu. Jangan seorangpun menganggap engkau rendah karena engkau muda. Jadilah teladan bagi orang-orang percaya, dalam perkataanmu, dalam tingkah lakumu, dalam kasihmu, dalam kesetiaanmu dan dalam kesucianmu. Sementara itu, sampai aku datang bertekunlah dalam membaca Kitab-kitab Suci, dalam membangun dan dalam mengajar. Jangan lalai dalam mempergunakan karunia yang ada padamu, yang telah diberikan kepadamu oleh nubuat dan dengan penumpangan tangan sidang penatua.Perhatikanlah semuanya itu, hiduplah di dalamnya supaya kemajuanmu nyata kepada semua orang. Awasilah dirimu sendiri dan awasilah ajaranmu. Bertekunlah dalam semuanya itu, karena dengan berbuat demikian engkau akan menyelamatkan dirimu dan semua orang yang mendengar engkau.

Kita adalah duta-duta besar kerajaan sorga di bumi dan kita perlu menyatakan ‘’iman percaya’’ sebagai duta besar kerajaan sorga kepada orang lain. Ini dapat terlihat dari sikap hidup kita sehari-hari terhadap orang lain. Sikap seorang duta besar harus sesuai dengan nilai-nilai kerajaan atau negara yang diwalikinya. Begitu pula dengan sikap kita sebagai duta besar kerajaan sorga. Nilai-nilai kerajaan kita dapatkan lewat ayat-ayat firman Tuhan yang ada dalam Alkitab. Salah satunya terdapat dalam I Tim 4:11-16 yang menulis tentang bagaimana seharusnya karakter kerajaan tercermin dalam iman percaya kita sehari-harinya. Mari kita memeriksa sudahkah iman percaya sebagai duta besar kerajaan sorga terlihat dalam hidup kita melalui hal-hal berikut:

1. Teladan Hidup Kita (I Tim 4:11-12)
Apakah hidup kita sudah menjadi teladan dan contoh yang baik bagi orang lain? Bagaimana kebiasaan berbicara kita kepada orang lain? Sudahkan orang lain melihat sikap iman kita ketika menghadapi masalah? Apakah motivasi kita dalam bertindak benar-benar murni? Hidup kita sepenuhnya harus menjadi teladan. Kita harus mengucapkan perkataan yang membangun dan tetap tenang dalam iman ketika menghadapi masalah. Selain itu, dalam bertindak kita harus memiliki motivasi kasih terhadap orang lain, bukan pada keuntungan pribadi.

2. Peta Perjalanan Hidup Kita (I Tim 4:13)
Bagaimana arah hidup kita selama ini? Sudahkah kita memakai firman Tuhan sebagai peta pedoman perjalanan hidup yang kita lalui? Kita harus bertekun membaca firman Tuhan karena itu adalah ‘peta kehidupan’ yang mengarahkan kita pada rencana Tuhan. Dengan bertekun dalam firman dan memperkatakannya ketika menghadapi masalah, firman itu yang akan menjadi ‘senjata ampuh’ untuk mengalahkan permasalahan kita dan membawa kita pada tujuan Allah.

3. Pelayanan Kita (I Tim 4:14)
Sudahkah kita mengaktifkan karunia-karunia rohani yang telah Tuhan percayakan? Karunia rohani adalah anugerah Tuhan setelah kita lahir baru (lahir secara rohani). Bedanya dengan bakat yaitu bakat didapat waktu kita lahir secara jasmani. Ada berbagai bentuk karunia rohani (I Kor 12:4-11) dan sudah saatnya kita melatih dan menggunakannya (1 Kor 14:1-2). Janganlah pernah menyia-nyiakan karunia rohani yang ada dalam kita, akan tetapi kita wajib melatihnya untuk membangun diri kita dan selanjutnya menjadi berkat bagi orang lain.

4. Kemajuan Hidup Kita (I Tim 4:15-16)
Sudahkan kemajuan hidup kita nyata kepada semua orang? Melalui komitmen kita merenungkan firman Tuhan dan penerapannya, maka hidup kita akan berhasil dan beruntung (Yos 1:8). Dalam bahasa Inggrisnya dikatakan ‘prosperous’ dan ‘good success’ (Yos 1:8). Dengan bertekun, kita tidak hanya mengalami kemajuan dalam hidup kita. Kita bahkan menjadi berkat bagi orang lain yang mendengarkan kita (I Tim 4:15-16).

Marilah dalam minggu yang baru ini, dengan rendah hati kita menerima didikan dan pengajaran firman Tuhan dan mau diubahkan untuk serupa dengan karakter seorang duta besar kerajaan sorga melalui kehidupan nyata sehari-hari. Saya percaya pada saat kebenaran ini diaplikasikan / diterapkan secara nyata, maka bukan hanya hidup kita mengalami perubahan, tetapi hidup orang lain juga akan diubahkan. Pada saat yang sama, kita menyatakan “iman percaya”, saat itu juga Anda berfungsi sebagai duta besar kerajaanNya. Tuhan Yesus memberkati.

Doa Bapa Kami

Matius 6 : 9 - 13
Karena itu berdoalah demikian: Bapa kami yang di sorga, Dikuduskanlah nama-Mu, datanglah Kerajaan-Mu, jadilah kehendak-Mu di bumi seperti di Sorga. Berikanlah kami pada hari ini makanan kami yang secukupnya dan ampunilah kami akan kesalahan kami, seperti kami juga mengampuni orang yang bersalah kepada kami; dan janganlah membawa kami ke dalam pencobaan, tetapi lepaskanlah kami dari pada yang jahat. (Karena Engkaulah yang empunya Kerajaan dan kuasa dan kemuliaan sampai selama-lamanya. Amin.)
Tuhan Yesus mengajarkan doa ini kepada murid-muridNya dan juga kepada kita semua. Doa ini merupakan jawaban atas segala macam kebutuhan dalam hidup manusia. Doa Bapa Kami dalam Mat 6:9-13 mengandung 7 hal utama yang mewakili kebutuhan dasar manusia, yaitu:

1. Kebutuhan figur seorang ‘bapak’: “Bapa Kami…” (ayt.9) Yesus datang untuk membawa pemulihan hubungan antara manusia dengan Tuhan yang telah rusak karena dosa. Ia memperbaharui hubungan manusia dengan Tuhan seperti hubungan antara bapak dan anak. Yesus bahkan mengajarkan kita untuk memanggil Tuhan dengan sebutan yang sangat pribadi, intim dan sungguh luar biasa, yaitu “Bapa”.
Sebagaimana seorang anak intim dengan bapaknya, demikian juga hubungan kita dengan Bapa di sorga. Kita memiliki akses untuk berkomunikasi dengan Tuhan secara leluasa dan jaminan akan pemenuhan kebutuhan kita. Namun, iblis tidak suka dengan hal ini. Ia pun berusaha merusak figur bapak bahkan sejak usia dini (anak muda). Tetapi, kita masih memiliki pengharapan dalam Yesus karena Ia sendiri telah datang dan menyatakan diriNya sebagai “Bapa”. Tidak peduli bagaimana pun latar belakang kita, figur bapak di dunia ini memang tidak ada yang sempurna akan tetapi kita punya figur bapak surgawi yang sempurna. Seorang bapak punya kuasa untuk mengimpartasikan DNA dan karakter dalam diri anaknya. Yesus berkata bahwa Allah yang maha kuasa itu adalah “Bapa Kita” artinya kita membawa “DNA” surgawi dalam kehidupan kita. Karena itu kita patut berbangga karena kita adalah putera dan puteri Allah

2. Hadirat Tuhan: “Dikuduskanlah nama-Mu” (ayt.9) Ini adalah suatu ekspresi pujian / penyembahan. Pujian dan penyembahan adalah salah satu akses untuk kita bisa berada dalam hadiratNya. Manusia sebenarnya diciptakan untuk tinggal di dalam hadiratNya (itulah EDEN). Waktu kita tinggal di luar Tuhan, kita mati rohani. Kita tidak akan bertumbuh secara rohani dengan hanya membaca Alkitab, memuji dan menyembah hanya 1 minggu sekali pada waktu ke gereja. Sama halnya jika kita biasanya makan 3 kali sehari, dan sekarang hanya makan sekali dalam seminggu, kita akan kekurangan nutrisi dan mati lemas. Habitat kita adalah hadirat Tuhan dan
firman Tuhan adalah makanan kita. Ketika kita menyembah, hadirat Tuhan datang dan di dalam hadiratNya ada jawaban. Ketika kita tidak dapat menyelesaikan masalah dengan kekuatan kita, di dalam hadiratNYA ada jawaban dan ada jalan keluar, di dalam hadiratNya ada kekuatan, di dalam hadiratNya ada rasa aman, dan di dalam hadiratNya ada mujizat. Pujian adalah firman yang dinyanyikan. Pada saat kita memuji, kita membuat suatu pengakuan. Karena itu kita harus menyanyi dengan pengertian.
Ketika hadiratNya datang, Ia hadir dengan kuasa kerajaan, berkat kerajaan dan mujizat kerajaan di dalam kehidupan kita.

3. Prioritas Tuhan: “datanglah Kerajaan-Mu, jadilah kehendak-Mu…” (ayt.10) Ini berbicara tentang prioritas kerajaan yang seharusnya menjadi prioritas dalam kehidupan kita. Prioritas kita adalah kerajaan Allah dan kebenaranNya (Mat 6: 33). Tragedi terbesar dalam hidup manusia yaitu ketika ia tidak tahu prioritas hidupnya. Tidak heran jika banyak manusia yang sibuk dan stres dalam kesehariannya karena berusaha memenuhi hal-hal yang sebenarnya bukanlah yang utama. Hal ini tentu saja membuat nama Tuhan tidak bisa dimuliakan. Namun, marilah kita memiliki prioritas yang benar untuk mengenal firman Tuhan agar kehendakNya terjadi dalam hidup kita sehingga nama Tuhan dipermuliakan.

4. Penyediaan Tuhan: “Berikanlah kami pada hari ini makanan kami yang secukupnya” (ayt.11) Ayat ini berbicara mengenai penyediaan Tuhan atas segala kebutuhan kita (meyangkut apa yang kita makan, minum, pakai). Kita tidak perlu khawatir karena Allah sendiri telah berjanji memenuhi kebutuhan kita. Asalkan kita memiliki prioritas yang benar, maka segala sesuatu (termasuk kebutuhan di atas) akan Tuhan berikan.

5. Pengampunan Tuhan: “dan ampunilah kami akan kesalahan kami, seperti kami juga mengampuni orang yang bersalah kepada kami” (ayt.12)
Tuhan adalah Allah yang penuh kasih dan pengampunan. Ia sanggup mengampuni dosa-dosa kita asalkan kita mau bertobat dengan mengaku dan minta ampun. Karena itu kita juga harus mengampuni orang lain yang menyakiti hati kita. Kalau kita menyimpan kepahitan terhadap orang lain, kita sendiri yang rugi. Orang lain cuma bisa menyakiti kita satu kali; selanjutnya, kita hanya menyakiti diri kita sendiri dengan berulang-ulang mengingat apa yang orang lain lakukan dalam diri kita.

6. Kuasa atas Setan: “dan janganlah membawa kami ke dalam pencobaan, tetapi lepaskanlah kami dari pada yang jahat” (ayt.13) Ketika kita melepaskan pengampunan, inilah yang terjadi; kita lepas dari yang jahat.
Kita terbebas dari kuasa setan yang membelenggu hidup kita lewat sakit hati dan kepahitan. Tuhan telah memberi kita kuasa untuk mengusir setan (Mark 16:17) termasuk segala pengaruh pemikiran buruk yang iblis tanamkan dalam pikiran dan hati kita. Musuh kita bukanlah teman kita, saudara kita, bukan pula bos kita. Musuh kita adalah roh-roh jahat dan penguasa-penguasa di udara (Ef 6:12). Banyak orang yang menjadi jahat setelah ia diperlakukan dengan jahat oleh orang lain. Secara tidak langsung, dia mengijinkan kejahatan masuk menguasai dan mengendalikan hidup kita. Karena itu, kita harus menang atas kejahatan.

7. Kemitraan dengan Tuhan: “Karena Engkaulah yang empunya Kerajaan dan kuasa dan kemuliaan sampai selama-lamanya. Amin.” (ayt.13) Kita diberi hak istimewa untuk bermitra dengan Tuhan. Kita adalah ‘duta besar kerajaan sorga’. Sebagai duta besar, kita mewakili negara yang mengutus kita. Puji nama Tuhan karena Ia telah berkenan memberikan kerajaan, kuasa dan kemuliaanNya kepada kita (II Tim 4:18; Luk 10:19 ; Yoh 17:22). Marilah kita mengembalikan segala kemuliaan bagi Allah.
Doa ini tidak hanya sekedar doa yang Yesus ajarkan pada murid-muridNya. Ini adalah doa yang penuh kuasa untuk menurunkan kerajaan sorga ke bumi. Ketika kerajaan itu turun, maka ada pengaruh surgawi terhadap kebutuhan material, hubungan dengan sesama dan kemenangan terhadap godaan dan kuasa setan. Inilah yang menjadi jawaban bagi setiap kebutuhan dasar kita sebagai manusia. Sebagai duta besar kerajaanNya, kita punya kuasa untuk menjawab segala kekhawatiran dan ketakutan atas hidup kita. Doa bapa kami ini sekaligus menjadi jaminan kuasa yang Tuhan berikan bagi kita untuk kita hidup dalam kemenangan dan senantiasa mempermuliakan nama Tuhan. Amin.