Selasa, 12 Juli 2005

Becoming A More Loving Person

1 Korintus 13:13 “… dan yang paling besar di antaranya adalah kasih.”
Dengan Iman dan Pengharapan saja kita dapat melakukan perkara-perkara yang besar, tetapi dengan Kasih kita dapat melakukan hal-hal yang terbesar / terpenting.

Yang menjadi masalah adalah Kasih sudah kehilangan arti yang sesungguhnya. Anak-anak muda jaman sekarang menyamakan kasih dengan nafsu berahi, sehingga terjadi banyak seks pranikah.
Ada 2 konsep yang salah mengenai kasih; yang pertama, kebanyakan orang berpikir bahwa kasih adalah perasaan, sehingga manusia mudah dipengaruhi dengan emosi-emosi baik melalui lagu-lagu maupun hal-hal lain yang berhubungan dengan cinta. Yang kedua, manusia merasa bahwa cinta / kasih adalah sesuatu yang tidak dapat dikendalikan. “Saya tidak dapat menahan diri saya, saya benar-benar mencintai nya” , sering terdengar ucapan seperti ini ketika seseorang sedang jatuh cinta.

Yang sebenarnya kasih itu adalah mengenai 2 hal:

1. Kasih adalah Pilihan (Kolose 3:14)
“Dan di atas semuanya itu: kenakanlah kasih, sebagai pengikat yang mempersatukan dan menyempurnakan.” Kata kenakan di sini merupakan suatu pilihan, kita boleh mengenakan dan boleh juga tidak. Kita boleh memilih untuk mengasihi atau tidak mengasihi. Tapi ingatlah ada satu perintah tertinggi dari Allah, yakni “kasihilah musuh-musuhmu …”

2. Kasih adalah Tindakan (1 Yohanes 3:18)
“Anak-anakku, marilah kita mengasihi bukan dengan perkataan atau dengan lidah, tetapi dengan perbuatan dan dalam kebenaran.”

Ada 4 kata dalam bahasa Yunani yang membedakan jenis kasih:

• Storge - Kasih / Afeksi yang natural, biasanya diberikan kepada keluarga (orang tua – anak,- saudara-saudara)

• Philia - Kasih persaudaraan dan persahabatan, biasanya diberikan kepada saudara seiman atau sahabat.


• Eros - Ketertarikan seksual, adanya unsur berahi, khusus bagi pasangan suami-istri.

• Agape - Kasih tanpa syarat, kasih yang berkorban, kasih yang memberi.

Agape adalah bahasa yang dipakai alkitab untuk menjelaskan kasih, dan merupakan jenis kasih yang Tuhan inginkan kita untuk memiliki dan memberikannya kepada Tuhan dan sesama. Agape adalah kasih yang punya komitmen. Tuhan tidak pernah meminta kita untuk memberikan afeksi yang hangat kepada siapa saja, tapi Tuhan meminta kita untuk mengasihi sesama kita. Memang tidak gampang untuk mengasihi sesama dengan kasih agape yang berkorban, memberi dan tanpa syarat.

Ada 5 langkah untuk dapat hidup dalam kasih agape:

1. Sebelum kita mengasihi sesama, kita harus merasakan, mengenal dan mengerti seberapa dalam Allah mengasihi kita (Efesus 3:17-19).

“sehingga oleh imanmu Kristus diam di dalam hatimu dan kamu berakar serta berdasar di dalam kasih. Aku berdoa, supaya kamu bersama-sama dengan segala orang kudus dapat memahami, betapa lebarnya dan panjangnya dan tingginya dan dalamnya kasih Kristus, dan dapat mengenal kasih itu, sekalipun ia melampaui seluruh kepenuhan Allah.”

Tuhan ingin kita merasakan Kasih Nya (1 Yohanes 4:19) “Orang yang tidak merasa dicintai adalah orang yang tidak bisa mencintai”. Tidak mungkin kita bisa mengasihi orang lain jika kita tidak mengerti bahwa kita telah di kasih oleh Allah.

Ini adalah Perintah dari Allah - Yohanes 15:12

2. Mengampuni mereka yang telah menyakiti kita (Kolose 3:13).

“Sabarlah kamu seorang terhadap yang lain, dan ampunilah seorang akan yang lain, apabila yang seorang menaruh dendam terhadap yang lain, sama seperti Tuhan telah mengampuni kamu, kamu perbuatlah jugalah demikian.”

Seringkali sulit bagi kita untuk mengampuni orang yang bersalah kepada kita, karena kita merasa bahwa kita adalah korban. Hal ini terjadi karena kita tidak mengerti bahwa kita telah diampuni dan telah menerima kasih Allah.

Kenyataannya adalah orang lain menyakiti kita hanya sekali, tetapi kitalah yang menyakiti diri kita sendiri dengan memikirkan / mengingat secara berulang - ulang perbuatan orang lain terhadap kita.

Orang yang menyakiti orang lain adalah orang yang juga terluka. Oleh karena itu kasihilah dan ampunilah mereka, karena mreka adalah orang yang terluka.


3. Memikirkan pikiran tentang Kasih (Filipi 2:4,5)
“.. dan janganlah tiap-tiap orang hanya memperhatikan kepentingannya sendiri, tetapi kepentingna orang lain juga.”

Belajarlah untuk fokus bukan hanya pada diri sendiri tetapi juga akan kebutuhan orang lain (masalah, kesulitan, keinginan dan tujuan orang lain).

Pikiran menentukan emosi, oleh karena itu jagalah pikiran mu dengan memikirkan hal-hal yang baik dan positif.
Ketika kita merubah pikiran atau penilaina kita mengenai seseorang maka perlahan-lahan kita perasaan kita terhadap oragn tersebut berubah.

4. Act in a loving way (Lukas 6:27,28)
“Tetapi kepadamu, yang mendengarkan Aku, Aku berkata: Kasihilah musuhmu, berbuatlah baik kepada orang yang membenci kamu; mintalah berkat bagi orang yang mengutuk kamu; berdoalah bagi orang yang mencaci kamu.”

5 hal yang diajarkan Yesus dalam Lukas:

1. Kasihilah musuhmu (Efesus 4:2)
2. Berbuatlah baik.
3. Berkatilah orang yang mengutuk engkau.
4. Berdoalah bagi mereka yang mencaci dan berbuat yang tidak sepantasnya terhadapmu.

Kasih adalah tindakan (1 korintus 13:4-8 - semua mengenai tindakan)

5. Harapkan yang terbaik bagi mereka (1 Korintus 13:7)
“Ia menutupi segala sesuatu, percaya segala sesuatu, mengharapkan segala sesuatu, sabar menanggung sagala sesuatu.”

Apa yang anda inginkan orang lain lakukan kepadamu, lakukan juga kepada mereka. Anda ingin diberkati, berkatilah orang lain, anda ingin di kasihi, kasihilah orang lain, anda ingin di ampuni, ampunilah orang lain.

Ini adalah cara terbaik untuk merubah orang lain , karena tidak ada orang yang tidak dapat berubah.

Anda dapat memberi tanpa mengasihi; tapi anda tidak dapat mengasihi tanpa memberi”