Minggu, 01 Oktober 2006

Sukkot

Saat ini kita berada di tengah-tengah masa perayaan Sukkot (hari raya pondok daun), minggu-minggu sebelumnya kita sama-sama merayakan Rosh Hashanah (hari raya penipuan sangkakala) dan Yom Kippur (hari raya pendamaian). Ketiga perayaan ini punya hubungan yang sangat erat dan saling berhubungan dalam kalender nubuatan Allah. Rosh Hashanah berbicara tentang kedatangan mempelai pria Yesus untuk menjemput mempelai wanita yaitu gerejaNya. Yom Kippur adalah kedatangan Yesus di bukit zaitun di mana Dia akan menghancurkan semua yang mengepung dan mencoba membinasakan Yerusalem saat itu. Sukkot berbicara tentang millennial kingdom, yaitu kerajaan 1000 tahun menggenapi nubuat: “segala bangsa akan bertelut dan mengaku bahwa Yesus adalah Tuhan.”

Saya percaya bahwa hari-hari ini kita sedang menuju kearah penggenapan semuanya itu. Masalahnya ada banyak orang percaya yang punya mentalitas melarikan diri (escaping mentality), karena menyerah terhadap pergumulan yang diijinkan Tuhan terjadi dalam hidupnya. Kita harus melihat semuanya itu justru sebagai sumber pengharapan dalam kehidupan kita. Sukkot dirayakan sebenarnya untuk mengingat bagaimana Tuhan memelihara orang Israel selama mereka berada di padang gurun 40 tahun lamanya (Imamat 23:43). Mereka mengingat bagaimana tiang awan dan tiang api (Bilangan 14:14) menuntun mereka dalam perjalanan mereka di sana. Mereka juga mengingat bagaimana Tuhan menyediakan air yang keluar dari batu karang (gambaran Tuhan Yesus) di Meriba (Keluaran 17:1-7).

Peringatan ini setiap tahun dilaksanakan setiap bulan Tishri (bulan ke 7), mulai dari hari ke 15 sampai dengan hari ke 21/22. Dirayakan dengan sangat meriah dan setiap harinya sangkakala ditiup dengan sukacita. Sekali lagi semuanya ini mengingatkan kita bagaimana pemeliharaan Tuhan yang dasyat dan tidak berkesudahan dalam kehidupan kita. Lewat pengampunan oleh anugerahNya hidup kita diubahkan. Bukan hanya itu Roh Kudus juga diberikan untuk ada dalam hidup kita sehingga bukan hanya kita yang diubahkan tetapi setiap orang yang kita jumpai juga akan diubahkan. Yesus sendiri menubuatkan akan hal ini pada puncak perayaan Sukkot.
Dalam Yoh 7:37-39 Alkitab berkata: “Dan pada hari terakhir, yaitu pada puncak perayaan itu, Yesus berdiri dan berseru: “Barangsiapa haus, baiklah ia datang kepada-Ku dan minum! Barangsiapa percaya kepada-Ku, seperti yang dikatakan oleh Kitab Suci: Dari dalam hatinya akan mengalir aliran-aliran air hidup.” Yang dimaksudkan-Nya ialah Roh yang akan diterima oleh mereka yang percaya kepada-Nya; sebab Roh itu belum datang, karena Yesus belum dimuliakan.”

Sekarang kita mengalami semuanya itu, sesuatu yang hanya diimpikan oleh mereka yang hidup dalam era perjanjian lama. Sesuatu yang hanya sebagian orang tertentu yang terpilih yang dapat memilikinya. Tidak heran Petrus mengatakan bahwa kita adalah “generasi yang terpilih” (I Petrus 2:9). Hari ini mari kita melihat diri kita dari sudut pandang yang berbeda sembari mengingat apa yang Tuhan lakukan lewat perayaan pondok daun ini. Bayangkan Roh Raja di atas segala raja itu ada di dalam kita, rasa-rasanya tidak berlebihan kalau dikatakan bahwa DNA rohani kita secara total berubah dan…itu juga akan mengubah DNA ‘jiwani dan jasmani’ kita. ”Yang lama sudah berlalu, sesungguhnya yang baru sudah datang.”