Minggu, 01 Juni 2008

Gairah Akan Tuhan

ZEAL TO THE LORD

“Love”/Cinta itu selalu menimbulkan gairah (“passion”). Tuhan Yesus berkata “CintaKu akan RumahMu menghanguskan Aku”, karena cintanya Tuhan Yesus kepada BapaNya, Dia mau memberikan nyawaNya menjadi tebusan bagi manusia. Gambaran yang paling baik untuk melukiskan “zeal” adalah “love”. Disini kita akan melihat bagaimana cinta (“zeal”) dapat mengeluarkan kita dari krisis.

Mzm 63:1-6
“Mazmur Daud, ketika ia ada di padang gurun Yehuda. Ya Allah, Engkaulah Allahku, aku mencari Engkau, jiwaku haus kepada-Mu, tubuhku rindu kepada-Mu, seperti tanah yang kering dan tandus, tiada berair. Demikianlah aku memandang kepada-Mu di tempat kudus, sambil melihat (‘to see’) kekuatan-Mu dan kemuliaan-Mu. Sebab kasih setia-Mu lebih baik dari pada hidup; bibirku akan memegahkan Engkau. Demikianlah aku mau memuji Engkau seumur hidupku dan menaikkan tanganku demi nama-Mu. Seperti dengan lemak dan sumsum jiwaku dikenyangkan, dan dengan bibir yang bersorak-sorai mulutku memuji-muji”.

Padang gurun adalah gambaran tempat yang tidak ada apa-apanya/kering dan tidak ada orang yang bermimpi untuk berbulan madu di padang gurun. Padang gurun selaluberbicara mengenai kesukaran, pergumulan ataupun krisis. Tetapi Firman Tuhan berkata sewaktu Daud berada di padang gurun, dia malah mengucapkan Mazmur (pujian) kepada Tuhan. Karakter/kekristenan kita yang sesungguhnya tidak akan kelihatan pada waktu kita ada di tempat yang nyaman tetapi apabila kita masuk dalam tekanan maka disitulah akan ketahuan bagaimana karakter kita sesungguhnya. Raja Daud adalah contoh seorang yang mempunyai “zeal” (roh yang menyala-nyala) kepada Tuhan.

Daud keluar dari kota raja karena Absalom memburu dia, itulah yang melatar-belakangi Daud berada di padang gurun Yehuda. Kalau kita dikhianati oleh seseorang mungkin kita masih bisa memakluminya tetapi kalau yang mengkhianati itu adalah orang yang dekat, hal itu sangatlah menyakitkan. Tetapi di dalam Mazmur ini juga dikatakan bagaimana Daud malah memuji-muji Tuhan di tengah padang gurun. Daud ini mengenal siapa Tuhannya sehingga dia dapat berseru kepada Tuhannya dengan mantap. Tekanan tidak membuat Daud kecewa kepada Tuhan, sebaliknya dia makin mendekat kepada Tuhan.

Padang gurun menunjukkan “zeal” (gairah) Daud akan Tuhan:
1. Daud memanggil nama Tuhan. “Ya Allah, Engkaulah Allahku …”

Daud mempunyai pasukan khusus yaitu triwira. Salah satu Perwira dari Daud dapat membunuh 300 orang hanya dengan satu pedang ditangan, sedangkan kedua perwira lain juga tidak kalah dahsyatnya dengan perwira pertama. Meskipun begitu, Daud tidak memanggil salah satu dari mereka tetapi dia memanggil nama Tuhan karena dia kenal dengan Tuhannya. Saat-saat ini adalah saat yang paling tepat untuk lebih mengenal dia karena keadaan masa-masa ini tidak akan bertambah baik tetapi penuh tantangan-tantangan yang berat.

2. Daud mencari Tuhan (“early will I seek you”) “aku mencari Engkau, …”
Dikatakan mulai dari pagi hari (“early”) sebelum dia memulai segala kegiatan pada hari itu, Daud mulai mencari wajah Tuhan. Itu bukti bahwa Tuhan adalah prioritas nomor satu dalam kehidupan Daud. Waktu kita menjadikan Tuhan sebagai prioritas nomor satu maka kehidupan kita akan berbeda.
Daud pernah melakukan kesalahan yang menyebabkan Uza mati yaitu ketika dia membawa tabut Allah dari Yerusalem ke kota raja. Daud mulai mencari bagaimana sebenarnya yang Tuhan mau untuk membawa tabut Allah itu dan ketika dia mengetahuinya dia mulai melakukannya. Daud membawa tabut itu dengan pujian dan persembahan. Cara Daud membawa tabut ini menunjukkan bagaimana kegairahan (“zeal”) Daud kepada Tuhan dan bagaimana Tuhan merupakan prioritas dalam hidupnya.

3. Hidup ketergantungan dengan Tuhan. “jiwaku haus kepada-Mu, tubuhku rindu kepada-Mu, seperti tanah yang kering dan tandus, tiada berair”
Daud hidup bergantung kepada Tuhan dan itulah yang menjadi kunci setiap kemenangannya. Setiap kali menghadapi peperangan, Daud selalu bertanya kepada Tuhan.

4. Hidup intim dengan Tuhan. “Demikianlah aku memandang kepada-Mu di tempat kudus, sambil melihat (‘to see’) kekuatan-Mu dan kemuliaan-Mu”
Daud bergaul intim dengan Tuhan. Dia mencari Tuhan di tempat kudusNya. Karena itu di dalam kitab Ibrani 10:25 dikatakan “Janganlah kita menjauhkan diri dari pertemuan-pertemuan ibadah kita …” Kita tidak akan bisa bertumbuh tanpa komunitas.

5. Daud memberkati Tuhan. “Sebab kasih setia-Mu lebih baik dari pada hidup; bibirku akan memegahkan Engkau. Demikianlah aku mau memuji Engkau seumur hidupku dan menaikkan tanganku demi nama-Mu. Seperti dengan lemak dan sumsum jiwaku dikenyangkan, dan dengan bibir yang bersorak-sorai mulutku memuji-muji”.
Setiap kita dapat memberkati Tuhan dengan pujian dan penyembahan lewat kita memuji dan menyembah juga akan ada dampak yang luar biasa yang akan terjadi. Pujian itu dalam membangkitkan semangat kita. Waktu Paulus dan Silas di sesah dan dimasukkan ke dalam penjara, saat tengah malam mereka menaikkan pujian dengan suara yang keras sampai seluruh penjara mendengarnya dan terjadi sesuatu yang dahsyat. Pujilah Tuhan senantiasa meskipun keadaannya tidak baik sekalipun.

1 komentar:

RENTAL MOBIL MONICA mengatakan...

Termakasih buat firmannya, www.monicarental.com di berkati