Selasa, 01 April 2008

Manusia Baru

NEW CREATURE

Pada minggu yang lalu, kita sudah membahas tentang bagaimana menjadi manusia baru (sebagai ciptaan baru). Kekristenan kita harus menjadi kekristenan yang otentik jadi bukan hanya sekedar label kristen saja. Biarlah setiap orang disekeliling kita dapat merasakan dampak dari kekristenan kita. Untuk dapat berdampak, kita harus rela untuk mengalami perubahan dalam kehidupan kita. Kita harus tahu bahwa segala bentuk talenta yang sudah Tuhan taruh didalam kehidupan kita, itu adalah salah satu bentuk investasi Tuhan atas kita. Kita harus upayakan pengembangannya sehingga mendapatkan suatu hasil yang nyata khususnya untuk memberkati orang lain. Saya percaya bahwa Tuhan memberikan talenta kepada setiap orang dimana nanti pada saatnya, Dia akan meminta pertanggungjawaban atas talenta yang sudah Dia berikan kepada kita. Demi agar talenta itu dapat berkembang, kita harus merelakan diri kita untuk masuk dalam perubahan demi perubahan. Kita sering mendengar satu-satunya di dalam dunia ini yang tidak berubah adalah perubahan itu sendiri. Kalau kita tidak mau berubah maka kita akan ketinggalan dan juga akan sendirian.

Ketika Tuhan Yesus berada di kolam Bethesda (Yoh 5), Dia bertemu dengan seorang lumpuh yang 38 tahun duduk disitu untuk mendapat mujizat. Yesus mengetahui akan hal tersebut tetapi Dia malah bertanya “Maukah engkau sembuh?” Pertanyaan ini sebenarnya ganjil karena orang tersebut sedang menunggu ada mujizat yang datang kepadanya. Tetapi kalau kita melihat jawaban yang diberikan oleh pengemis tersebut, sebenarnya bukanlah jawaban tetapi malah pengemis itu mengutarakan keluhan-keluhannya. Dia sama sekali tidak menjawab pertanyaan yang diberikan Tuhan kepadanya. Sebenarnya Tuhan mempunyai alasan kuat mengapa Dia bertanya seperti itu, yaitu kalau kita lihat latar belakangnya. Pada jaman itu seseorang pengemis harus mempunyai jubah pengemis (seperti surat ijin untuk mengemis) dan dia sudah bertahun-tahun memakai jubah seperti itu sehingga mungkin itu malah menjadi “zona nyaman” buat dia. Karena itu Yesus tidak mendoakan atau tumpang tangan atas orang tersebut tetapi Dia menyuruh orang tersebut untuk berdiri dan mengangkat tilamnya. Kalau orang itu tidak mau meninggalkan zona nyamannya maka dia tidak akan mendapatkan kesembuhan yang dia inginkan. Kalau kita betul-betul mau berubah maka kita harus merubah semua kebiasaan kita, gaya hidup dan juga yang paling sulit yaitu paradigma kita. Yang paling nyata bagaimana keadaan kita sebelum bertemu dengan Tuhan dan setelah pertemuan tersebut, seharusnya ada perbedaan yang kelihatan. Tetapi ternyata perubahan itu tidak cukup hanya pada saat itu saja karena perubahan itu juga berlangsung dari waktu ke waktu.

Kolose 3:5-11, judul perikop dari ayat ini adalah manusia baru. Surat ini ditulis oleh Paulus dan ditujukan kepada orang Kristen yaitu jemaat di Kolose. jadi ayat-ayat tersebut ini ditulis bukan untuk orang kafir tetapi untuk kita, jemaat Tuhan. Ada 3 perubahan yang harus terjadi dalam diri kita:

1. Perubahan Arah Kehidupan
Ay 5-7 Karena itu matikanlah dalam dirimu segala sesuatu yang duniawi, yaitu percabulan, kenajisan, hawa nafsu, nafsu jahat dan juga keserakahan, yang sama dengan penyembahan berhala, semuanya itu mendatangkan murka Allah [atas orang-orang durhaka]. Dahulu kamu juga melakukan hal-hal itu ketika kamu hidup di dalamnya. Kalau kita lihat akar dari semua perbuatan duniawi itu adalah keserakahan. Orang serakah itu adalah orang yang tidak pernah merasa cukup. Seringkali kita tidak sadar kita mengejar sesuatu untuk naik dan pada waktu kita masuk ke dalam gelanggang pertandingan yang lebih tinggi maka kita juga masuk dalam persyaratan yang juga lebih tinggi. yang berikutnya adalah penyembahan berhala. Kita tidak perlu meletakkan patung untuk memiliki berhala, gaya hidup juga bisa menjadi berhala yang tidak kelihatan. Kalau kita mau menjadi manusia baru, Alkitab mengatakan bahwa Arah kehidupan kita harus dirubah dari duniawi menjadi surgawi.

2. Perubahan Sikap.
Ay 8 Tetapi sekarang, buanglah semuanya ini, yaitu marah, geram, kejahatan, fitnah dan kata-kata kotor yang keluar dari mulutmu. Kelakuan yang sudah kita lakukan selama ini harus dibuang/ditanggalkan. Seringkali orang Kristen mengatakan bahwa saya sudah berubah tapi sebenarnya bukan berubah tetapi hanya suatu renovasi karena perubahannya hanya ada pada kulitnya saja dan tidak secara menyeluruh. Kalau dikatakan menjadi baru maka itu dibangun mulai dari awal yaitu dari pondasinya sampai kepada seluruh bagian yang lain. Dan bukan bangunan/tampilan atasnya saja.

3. Perubahan Tujuan/Goal.
Ay 9-10 Jangan lagi kamu saling mendustai, karena kamu telah menanggalkan manusia lama serta kelakuannya, dan telah mengenakan manusia baru yang terus-menerus diperbaharui untuk memperoleh pengetahuan yang benar menurut gambar Khaliknya. Tujuan hidup orang Kristen hanya satu yaitu menjadi serupa dengan Kristus. Pertanyaannya bagaimana keadaan kita hari ini? bagaimana karakter dan gaya hidup kita? Apakah terdapat keserupaan dengan Kristus?


Hari ke sehari kita HARUS makin serupa dengan Dia. Itu sebabnya ini adalah merupakan proses seumur hidup, poses yang terus menerus di kerjakan Tuhan dalam hidup kita. Saat kita membuka diri dan merelakan Tuhan membentuk kita lewat berbagai hal, hidup kita pasti mengalami perubahan yang radikal.

Tidak ada komentar: