Jumat, 01 Februari 2008

Menghancurkan "Tikus-Tikus" Dalam Kehidupan

I Samuel 6: 4-5 Sesudah itu bertanyalah mereka: "Apakah tebusan salah yang harus kami bayar kepada-Nya?" Jawab mereka: "Menurut jumlah raja-raja kota orang Filistin, lima borok emas dan lima tikus emas, sebab tulah yang sama menimpa kamu sekalian dan raja-raja kotamu.
Jadi buatlah gambar borok-borokmu dan gambar tikus yang merusak tanahmu, dan sampaikanlah hormatmu kepada Allah Israel. Mungkin Ia akan mengangkat dari padamu, dari pada allahmu dan dari pada tanahmu tangan-Nya yang menekan dengan berat. Borok berbicara tentang penyakit, tikus itu berbicara tentang hama, tikus itu menghancurkan tanah, mencuri, dan memakan sedikit demi sedikit sampai habis. Tikus ternyata sangat berbahaya sekali tetapi Firman memberikan hikmat apa yang harus kita lakukan untuk menghancurkannya :

1. Mengawasi kehidupan kita - Mengamati (Watch)
I Timotius 4:16 Awasilah dirimu sendiri dan awasilah ajaranmu. Bertekunlah dalam semuanya itu, karena dengan berbuat demikian engkau akan menyelamatkan dirimu dan semua orang yang mendengar engkau. Tikus itu berkembang biak di tempat kotor, tempat-tempat dimana banyak sampah berserakan, mereka tumbuh dan tinggal di situ. Secara rohani, tikus berbicara tentang roh jahat. Roh jahat ini tinggal di tempat yang “kotor” itu sebabnya kita harus menjaga kehidupan kita. Firman Tuhan dalam I Timotius berkata tidak hanya mengenai kepemimpinan tetapi juga berbicara secara pribadi untuk kehidupan kita. Di dalam posisi kepemimpinan diterangkan bagaimana kita harus mengawasi semua ajaran yang kita berikan kepada jemaat, tetapi untuk setiap kita bicara tentang “pesan” apa yang kita sampaikan lewat hidup kita. Contoh: bagaimana dan cara kita tersenyum itu dapat memberkati orang tetapi dapat juga membuat orang tersinggung. Kita harus mengawasi kehidupan kita supaya bersih, bukan hanya lingkungan atau apa yang ada di sekeliling kita saja. Kalau dulu kita pergi ke bengkel, kita akan melihat banyak onderdil yang berserakan dan juga oli yang berserakan tetapi sekarang sudah berbeda semua onderdil tertata rapi, karyawan-karyawannya memakai seragam dan bahkan kalau ada tamu disambut dengan baik dan dipersilahkan duduk di tempat yang baik. Adanya kebersihan dan juga pelayanan yang baik menarik banyak pelanggan. Sebenarnya manusia itu diciptakan untuk hidup di tempat yang bersih dan bukan di tempat yang kotor. Daud meminta Tuhan bahkan untuk menjaga perkataannya.
Mzm 141: 3 Awasilah mulutku, ya TUHAN, berjagalah pada pintu bibirku!

2. Menjaga kehidupan - Memperingatkan (Warn)
I Petrus 5:8-9 Sadarlah dan berjaga-jagalah! Lawanmu, si Iblis, berjalan keliling sama seperti singa yang mengaum-aum dan mencari orang yang dapat ditelannya. Lawanlah dia dengan iman yang teguh, sebab kamu tahu, bahwa semua saudaramu di seluruh dunia menanggung penderitaan yang sama. Matius 26:41 Berjaga-jagalah dan berdoalah, supaya kamu jangan jatuh ke dalam pencobaan: roh memang penurut, tetapi daging lemah. Kita harus menjaga kehidupan kita karena kita tahu bahwa tikus itu pandai, kalau kita lengah sedikit dia bisa masuk dan tikus itu binatang yang berkembang-biaknya sangat cepat sekali. Misalnya kita lengah dalam membaca Alkitab karena terlambat bangun pagi dan kita berpikir “yah nanti siang saja lalu nanti malam saja dan akhirnya 1 hari terlewati”. Kita tidak bisa meminta agar waktu itu diulangi, karena waktu akan pergi begitu saja dan tidak mungkin dapat diulangi. Kalau kita tidak bisa menjaga waktu yang Tuhan berikan kepada kita, maka kita akan menyesal dikemudian hari. Kita harus sadar dan mengingatkan diri kita senantiasa, khususnya dalam doa-doa, Paulus memberi nasehat Kolose 4:2 Bertekunlah dalam doa dan dalam pada itu berjaga-jagalah sambil mengucap syukur.

3. Menghancurkan Iblis - Memerangi (War)
Jangan kompromi dengan dosa. Berhala apapun itu harus dihancurkan, keintiman tidak bisa terjadi kalau ada berhala. Suami istri tidak bisa intim kalau ada apa pun atau siapa pun diantara mereka. Kita dengan Tuhan juga tidak bisa intim kalau ada penghalang-penghalang. Apapun penghalang itu “ketakutan” atau “masalah” dalam hidup kita, tidak boleh menguasai diri kita. Yak 4:6-8 Tetapi kasih karunia, yang dianugerahkan-Nya kepada kita, lebih besar dari pada itu. Karena itu Ia katakan: "Allah menentang orang yang congkak, tetapi mengasihani orang yang rendah hati." Karena itu tunduklah kepada Allah, dan lawanlah Iblis, maka ia akan lari dari padamu! Mendekatlah kepada Allah, dan Ia akan mendekat kepadamu. Tahirkanlah tanganmu, hai kamu orang-orang berdosa! dan sucikanlah hatimu, hai kamu yang mendua hati!
Kita diberi kuasa untuk mengalahkan musuh-musuh kita (Iblis). Ada 3 kunci untuk mendapatkan kuasa tersebut yaitu:
- “humility” (kerendahan hati)
- “intimacy” (keintiman)
- “purity” (tahir/kemurnian)

4. Hidup Dalam Hikmat - Bijaksana (Wisdom)
Tikus ternyata binatang yang tergolong cerdas karena itu seringkali digunakan dalam beberapa penelitian. Tikus yang dimasukkan didalam kotak “maze” (kotak yang berselang-seling) setelah beberapa kali “trial and error” (mencoba-coba), dia akan menemukan jalan keluarnya. Iblis itu ciptaan yang sudah tua dan dia ada lebih dulu dari kita jadi kita perlu hikmat dari Allah untuk mengalahkannya. Masalahnya orang sering berpikir jadi orang pintar saja cukup. Pandai dan bijaksana itu berbeda, orang pandai belum tentu bijak tetapi orang bijak itu pasti pandai.
Kitab Amsal memberikan janji yang luar biasa bagi setiap orang yang hidup dalam hikmat.

Amsal 3:13-16
Berbahagialah orang yang mendapat hikmat, orang yang memperoleh kepandaian, karena keuntungannya melebihi keuntungan perak, dan hasilnya melebihi emas. Ia lebih berharga dari pada permata; apa pun yang kau inginkan, tidak dapat menyamainya. Umur panjang ada di tangan kanannya, di tangan kirinya kekayaan dan kehormatan.

Tidak ada komentar: