Minggu, 01 April 2007

12 Cara Merendahkan Hati

12 ways to humble yourself

Yakobus 4:7
Karena itu tunduklah kepada Allah, dan lawanlah Iblis, maka ia akan lari dari padamu!

Dalam Yakobus 4:7, ada 2 perintah yang diberikan Allah supaya kita hidup berkemenangan. Yang pertama yaitu kita harus tunduk kepada Allah dan berikutnya yaitu melawan iblis. Untuk dapat menundukkan diri pada Tuhan diperlukan kerendahan hati karena Tuhan mengajarkan jalanNya hanya kepada orang-orang yang rendah hati (Maz 25:9). Bagaimana caranya supaya kita memiliki kerendahan hati?

Ada 12 cara untuk kita dapat belajar merendahkan hati, yaitu:
1. Mengakui dosa secara berkala
Lukas 18:9-14 merupakan contoh seorang pemungut cukai yang merendahkan dirinya dengan mengakui dosanya di hadapan Allah. Hasilnya, Tuhan membenarkan dan meninggikannya. Sebaliknya orang Farisi yang meninggikan dirinya, justru direndahkan. Kita dapat belajar kerendahan hati dengan menyadari bahwa kita bukanlah manusia sempurna dan hanya Tuhan yang sempurna. Karena itu secara sadar atau tidak sadar, kita masih melakukan dosa. Marilah kita belajar mengaku dosa di hadapan Allah secara berkala dan meminta pengampunanNya.

2. Meminta pengampunan dari mereka yang Anda sakiti
Yakobus 3:2 menulis bahwa pada dasarnya kita telah bersalah dalam banyak hal. Oleh karena itu, kita dapat dengan mudah menyakiti orang lain secara sengaja / tidak sengaja melalui sikap dan perbuatan kita. Dengan belajar rendah hati, kita juga mulai belajar untuk berani minta maaf, meskipun tidak diminta, kepada orang-orang yang telah kita sakiti. Ini adalah kunci untuk membuka segala penghalang doa-doa kita kepada Tuhan (Yak 5:16).

3. Terimalah kekurangan dan kesalahan orang lain dengan sabar
Kita belajar rendah hati dengan menerima kekurangan dan kesalahan orang lain tanpa harus menghakiminya. Kesabaran dalam menghadapi orang lain mutlak kita praktekkan sebagai salah satu perwujudan buah roh. Tuhan tidak akan memberikan perintah yang kita tidak bisa lakukan. Ketika kita belajar sabar menerima kekurangan dan kesalahan orang lain, dengan iman kita percaya bahwa Tuhan juga menganugerahkan kekuatan yang memampukan kita untuk melakukan semua itu.

4. Milikilah penundukan diri terhadap otoritas, baik maupun buruk
Kita belajar kerendahan hati melalui penundukan diri terhadap otoritas, baik maupun buruk. Dalam I Pet 2:18, ditulis bahwa kita harus tunduk terhadap otoritas (tuan), tidak hanya terhadap yang baik dan peramah, tetapi juga kepada yang bengis. Ini sepertinya tidak mungkin dan sulit untuk kita lakukan. Tetapi ada janji Tuhan disini, yaitu kasih karunia (ayat 19-20) yang Tuhan berikan apabila kita mau taat terhadap perintahNya.

5. Terimalah koreksi dan masukan dari orang lain dengan penuh ucapan syukur
Bagaimana sikap kita ketika menerima koreksi/masukan dari orang lain? Marah-marah atau justru berterima kasih dan menerimanya? Dalam Amsal 10:17 dikatakan bahwa orang yang mengabaikan teguran akan tersesat. Memiliki kerendahan hati berarti kita tidak menganggap bahwa diri kita benar sepenuhnya. Namun, kita bersedia dididik oleh teguran dan nasehat dari orang lain. Karena itu, senantiasalah mengucap syukur terhadap masukan dari orang lain karena itu yang akan membawa kita pada jalan kehidupan (Amsal 10:17).

6. Terimalah posisi yang terendah
Belajar rendah hati berarti kita belajar untuk menerima posisi terendah dalam lingkungan apapun juga, baik itu dalam pekerjaan, organisasi, pertemuan, dll. Amsal 25:6-7 mengajarkan kita untuk tidak meninggikan diri karena yang meninggikan diri akan direndahkan. Termasuk dalam lingkungan gereja, gereja bukanlah tempat untuk mencari posisi karena fungsi lebih penting daripada posisi.

7. Bergabunglah bersama mereka yang statusnya lebih rendah
Selama Yesus di bumi, Ia selalu bergabung dan berkumpul di tengah-tengah orang yang dianggap berstatus rendah dan diabaikan oleh masyarakat saat itu. Yesus selalu berada di tengah-tengah para pemungut cukai, pelacur, orang miskin, orang sakit, dll. Luk 7:36-39 adalah salah satu contoh Yesus menyambut perempuan berdosa dan mengampuni dosanya. Kerendahan hati juga merupakan sikap menganggap bahwa diri kita tidak lebih baik dari orang lain (termasuk orang yang statusnya rendah sekalipun). Karena itu, kita tidak akan merasa malu untuk bergabung dengan orang-orang yang statusnya lebih rendah.

8. Layanilah orang lain
Kita belajar kerendahan hati dengan memiliki hati sebagai hamba dan mau melayani orang lain. Sebagaimana Yesus datang untuk melayani orang lain, kita juga wajib untuk melayani orang lain (Mat 23:11) dan mempersembahkan segala kemuliaan untuk Tuhan (bukan untuk diri sendiri).

9. Mudah mengampuni
Kerendahan hati berarti kita taat sepenuhnya pada perintah Tuhan. Salah satu misi Yesus yaitu memberikan pengampunan bagi umat manusia. Sebab itu, kita juga harus mudah mengampuni orang lain karena Tuhan telah terlebih dahulu mengampuni kita. Matius 18:21-35 adalah perumpamaan tentang pengampunan. Orang yang telah diampuni namun tidak mau mengampuni orang lain akan menerima hal yang serupa dari Bapa di sorga.

10. Mengembangkan hati yang selalu mengucap syukur
Kerendahan hati berarti kita menerima segala sesuatu yang terjadi dalam hidup kita, baik atau buruk, dengan ucapan syukur tanpa ada sungut-sungut. Firman Tuhan selalu mengajarkan kita untuk senantiasa mengucap syukur (I Tes 5:18). Seseorang yang tidak rendah hati akan sulit mengucap syukur, sebaliknya ia akan merasa bahwa ia layak mendapat sesuatu yang lebih dari yang sekarang Tuhan berikan. Sikap ini akan membuahkan sungut-sungut / keluhan dan akan semakin menghalangi janji Tuhan terjadi atas hidupnya.

11. Berusahalah untuk selalu berkata-kata yang baik tentang sesamamu
Ada kuasa di balik perkataan, jika kita memperkatakan yang jahat, itulah yang akan terjadi. Sebaliknya jika kita memperkatakan segala sesuatu yang baik dan firman Tuhan, janji Tuhan akan terjadi dalam hidup kita. Seseorang yang rendah hati akan selalu memperkatakan kata-kata yang baik untuk membangun orang lain. Sebaliknya orang yang tinggi hati akan menganggap dirinya selalu lebih dari orang lain dan menjelek-jelekkan orang lain. Marilah kita belajar untuk tidak mengucapkan kata-kata yang jahat dan merusak.

12. Pikullah salib ketika keangkuhan mulai ada dalam diri kita
Keangkuhan dapat datang salah satunya lewat pujian dari orang lain. Pujian lebih sulit dihadapi daripada penghinaan. Orang yang tidak memiliki kerendahan hati akan sangat mudah jatuh dibuai pujian orang lain. Itu karena adanya roh keangkuhan yang membutakan manusia. Sebaliknya, jika seseorang rendah hati, ketika roh keangkuhan mulai datang, ia akan segera meletakkannya di atas salib karena di salib tidak ada keangkuhan (Luk 9:23). Segala kemuliaan hanya bagi Tuhan Yesus Kristus yang telah taat kepada sang Bapa dan merendahkan diriNya sampai mati di kayu salib.
Kerendahan hati adalah jalan untuk kita mengerti rencana Tuhan atas hidup kita dan mengalami hidup yang berkemenangan. Yesus adalah pribadi sempurna yang telah memberikan teladan kerendahan hati yang tidak menganggap kesetaraanNya dengan Tuhan sebagai milik untuk dipertahankan, namun tunduk sepenuhnya pada kehendak Bapa sampai mati di kayu salib dan akhirnya dipermuliakan. Amin.

2 komentar:

TAMPAN FAMILY mengatakan...

O:)♥ •Ã♍ïêň• ♥O:)...

Unknown mengatakan...

Amin..