Senin, 01 Mei 2006

Kamu Akan Menerima Kuasa

Kis 1:9 mengatakan: “Sesudah Ia mengatkan demikian, terangkatlah Ia disaksikan oleh mereka, dan awan menutupNya dari pandangan mereka.” Yesus sudah menyelesaikan misi yang dipercayakan Bapa kepadaNya dengan sempurna. Selama kurang lebih 33 tahun, Dia ada bersama-sama dengan murid-muridNya. Mereka menyaksikan Dia melakukan perbuatan-perbuatan yang dasyat. Bukan hanya itu merekapun ikut “merasakan” apa yang Dia nyatakan dan impartasikan kepada mereka. Mereka menyaksikan juga bagaimana Dia ditangkap seperti domba yang kelu lidahnya dibawa kepembantaian dan menyerahkan nyawaNya. Tiga hari setelah itu, mereka juga menyaksikan kebangkitanNya. Haleluya maut dikalahkan, dan 40 hari setelah kebangkitanNya Dia masih berulangkali menunjukkan diri dan menegaskan alasan mengapa Dia datang (Kis 1:3).

Selesai mengerjakan semua yang di atas, tibalah waktuNya Dia kembali kepada BapaNya. Bagaimana perasaan murid-muridNya? Apa reaksi mereka terhadap “kepergianNya”? Apa yang kemudian mereka lakukan? Semuanya itu jadi pertanyaan yang sangat penting, karena atas dasar itulah sejarah Gereja dibangun. Saya yakin bahwa murid-muridNya mengalami “shock” (kuuuaget) atas kejadian tersebut. Alkitab berkata malaikat “menegur” mereka yang “bengong” melihat ke awan-awan saat Yesus menghilang dari pandangan mereka. Jujur saja memang agak sulit menjelaskan bagaimana perasaan mereka saat. Campuran antara kagum, bangga, bingung, tidak tahu harus berbuat apa-apa, dan sebagainya. Mungkin itu yang mereka rasakan.

Beberapa murid bereaksi terhadap kepergianNya dengan mengajukan pertanyaan-pertanyaan yang tidak seharusnya ditanyakan (Kis 1:6,7). Mereka bahkan meragukan Yesus, Mat 28:16,17 berkata: “Dan kesebelas murid itu berangkat ke Galilea, ke bukit yang telah ditunjukkan Yesus kepada mereka. Ketika melihat Dia mereka menyembahNya, tetapi beberapa orang ragu-ragu.” Rasanya tidak terbayangkan setelah mereka melihat dengan mata kepala sendiri perbuatan-perbuatan dasyat Tuhan Yesus mereka meragukan Dia. Tetapi sejujurnya itulah yang terjadi bahkan sampai saat ini pada beberapa orang kristen. Apa jawaban dan respon Tuhan Yesus kepada mereka?

Luk 24:49 mengatakan: “Dan Aku akan mengirim kepadamu apa yang dijanjikan BapaKu. Tetapi kamu harus tinggal di dalam kota ini sampai kamu diperlengkapi dengan kekuasaan dari tempat tinggi.” Dengan jawaban yang sederhana ini Yesus berkata: “lakukan saja perintah ini, setelah itu kamu akan mengerti.” Jadi mereka menurut (puji Tuhan), pada apa yang Yesus suruh mereka lakukan. Kis 1:13,14 berkata mereka pergi ke loteng Yerusalem dan menunggu apa yang ditulis dalam ayat 8, “Kamu akan menerima kuasa kalau Roh Kudus turun ke atas kamu dan kamu akan menjadi saksiKu di Yerusalem, Yudea, Samaria dan sampai ke ujung bumi.”

Menunggu, adalah pekerjaan yang paling…….? Ditambah dengan orang-orang dari latar belakang yang bermacam-macam, dengan isi pikiran dan niat yang juga bermacam-macam. Hal ini potensial untuk menimbulkan masalah, tapi “Klub 120” ini Alkitab berkata mereka bertekun sehati dan berdoa bersama-sama. Sikap ini perlu kita miliki, dan minggu “Pentakosta” ini kita harus belajar seperti 120 murid. Sederhana sekali: tekun, sehati dan berdoa; setelah itu Roh Kudus turun dan kita tahu apa yang terjadi sampai dengan hari ini. Doa saya kita semua mengalami pribadi Roh Kudus secara nyata dalam hidup kita. Yesus berkata: “Aku pergi supaya Dia datang kepadamu,” sekarang Dia sudah tinggal di dalam kita. Minggu yang baru alami sungguh-sungguh dan lebih lagi karya Roh Kudus didalam kita.

Tidak ada komentar: