Senin, 01 Mei 2006

Dedikasi

Siapa saja yang menginginkan sesuatu yang besar dan berarti terjadi dalam hidupnya sangat membutuhkan dedikasi. Dedikasi membuat kita berkomitmen di dalam melakukan sesuatu, bahkan melakukannya dengan kesungguhan hati. Yesus datang ke dunia karena dedikasi kepada misi BapaNya yang di sorga. Dia tahu bahwa harga yang harus dibayar adalah dengan diriNya dan nyawaNya sendiri. Tetapi Dia tetap turun ke dunia, mati buat mereka, mengorbankan hidupNya dan menyerahkan segalanya buat apa yang Bapa mau.

Fil 2:5-8 mengatakan: “Hendaklah kamu dalam hidupmu bersama, menaruh pikiran dan perasaan yang terdapat juga dalam Kristus Yesus, yang walaupun dalam rupa Allah, tidak menganggap kesetaraan dengan Allah itu sebagai milik yang harus dipertahankan, melainkan telah mengosongkan diriNya sendiri dan mengambil rupa seorang hamba, dan menjadi sama dengan manusia. Dan dalam keadaan sebagai manusia, Ia telah mengosongkan diriNya dan taat sampai mati, bahkan sampai mati di kayu salib.

Ayat-ayat di atas menunjukkan dedikasi yang Yesus nyatakan dalam hidupNya. Hal yang sama juga - saya percaya – Dia mau ada dalam kehidupan kita. Kita patut merenung dan bertanya sampai dimana dedikasi kita terhadap Tuhan pertama-tama. Apakah kita sungguh-sungguh memberikan hidup secara total kepada Dia. Dalam setiap aspek hidup kita, apakah kita menjadikan Tuhan sebagai prioritas utama? Hampir semua pahlawan iman baik yang tertulis dalam Alkitab maupun tidak memiliki karakteristik ini.

Ibrani 11:4-32 memuat daftar dedikasi mereka terhadap apa yang Tuhan mau mereka kerjakan. Perhatikan apa yang dicatat dalam ayat-ayat berikutnya sebagai hasil dedikasi mereka. Ayat 33,34 mengatakan: “yang karena iman telah menaklukkan kerajaan-kerajaan, mengamalkan kebenaran, memperoleh apa yang dijanjikan, menutup mulut singa-singa, memadamkan api yang dasyat. Mereka telah luput dari mata pedang, telah beroleh kekuatan dalam kelemahan, telah menjadi kuat dalam peperangan dan telah memukul mundur pasukan-pasukan tentara asing.”

Dedikasi kepada Tuhan, akan sangat berdampak terhadap aspek-aspek kehidupan kita yang lain. Dedikasi terhadap keluarga misalnya, hal ini akan membawa kita hidup dalam kasih yang sejati terhadap istri, suami dan anak-anak. Mencegah dan menjauhkan kita dari perselingkuhan maupun kebodohan-kebodohan lain yang mungkin saja kita lakukan dalam hidup kita. Dedikasi terhadap pekerjaan akan menghasilkan peningkatan baik terhadap posisi maupun prestasi. Tentu saja pada akhirnya akan menghasilkan promosi bagi yang bersangkutan. Dedikasi dalam pelayanan akan membawa kita punya pengalaman lebih dan yang lebih dasyat adalah adanya kepercayaan yang lebih dari Tuhan sendiri.

Minggu ini mari kita renungkan kembali dedikasi kita terhadap Tuhan (yang paling utama). Demikian pula dedikasi kita terhadap keluarga, pekerjaan, dan juga pelayanan yang semuanya itu ditaruh Tuhan dalam hidup kita. Saya berdoa kita hidup dengan kebenaran ini, dan saya percaya pengenalan, peningkatan, promosi yang dari Tuhan sendiri sungguh-sungguh terjadi dalam hidup kita.

Tidak ada komentar: