Sabtu, 01 Juli 2006

Brave Heart

Hidup dikeadaan seperti hari-hari ini sangat dibutuhkan sikap hati yang kuat, berani dan pantang menyerah. Judul yang kita pakai ini pernah dipakai juga sebagai judul film yang sangat terkenal. Ceritanya dibangun dari sejarah kerajaan Scotland (Skotlandia) yang dijajah dan diperbudak oleh kerajaan England (Inggris). Dilukiskan bagaimana rakyat Skotlan kehilangan apa yang sebenarnya merupakan hak mereka. Mereka kehilangan banyak hal, mulai dari harga diri – kebebasan – penghidupan yang layak – kebanggaan – dan sebagainya. Mereka tidak berdaya dan tidak tahu harus berbuat apa-apa. Hal ini lebih diperparah oleh sikap raja mereka yang tidak mau tahu kepentingan rakyatnya dan hanya mementingkan dirinya sendiri. Keadaan ini membuat rakyat Skotlandia benar-benar terpuruk dan seperti tidak punya masa depan sama sekali.

Sampai satu hari seorang pemuda Skotlandia yang bernama William Wallis kembali ke daerahnya. William adalah putra seorang pejuang Skotlan yang kembali ke daerahnya setelah di didik baik secara intelektual maupun ilmu perang oleh pamannya. Melihat keadaan bangsanya yang terpuruk dan diperlakukan dengan tidak pantas oleh musuh-musuh mereka, dia bangkit dan bertindak. Tentu saja awalnya apa yang dilakukan William tidak terlalu mendapatkan dukungan. Tetapi karena dia memiliki “mental baja” (brave heart), pada akhirnya itu menulari rekan-rekan sebangsanya dan mereka mencatat sejarah yang luar biasa. William pada akhirnya memang harus mati (karena dikhianati rajanya sendiri) tetapi dia tetap tidak mau menyerah. Akibatnya sampai hari ini apa dilakukannya menjadi inspirasi bagi banyak orang untuk tidak gampang menyerah dalam perjuangan.

Saya tidak tahu bagaimana keadaan saudara hari ini, tapi kalau anda sedang menghadapi pergumulan – jangan gampang menyerah. Kita bahkan punya sumber inspirasi yang jauh lebih dasyat dari William Wallis yaitu Tuhan Yesus. Dia yang mengerjakan misi BapaNya, membawa Kerajaan Allah ada di bumi ini seperti di sorga. Dia yang tidak pernah kompromi sekalipun harus mati di atas kayu salib. Tetapi Dia yang juga bangkit mengalahkan kematian, yang berarti pengharapan yang tidak ada habis-habisnya bagi mereka yang percaya kepada Dia. Filipi 2: 5-8 berkata: “Hendaklah kamu dalam hidupmu bersama, menaruh pikiran dan perasaan yang terdapat juga dalam Kristus Yesus, yang walaupun dalam rupa Allah, tidak menganggap kesataraan dengan Allah sebagai milik yang harus dipertahankan, melainkan telah mengosongkan diriNya sendiri dan mengambil rupa seorang hamba dan menjadi sama dengan manusia. Dan dalam keadaan sebagai manusia, Ia telah merendahkan diriNya dan taat sampai mati, bahkan sampai mati di kayu salib.”
Apa yang sudah Yesus lakukan menjadi dasar bagi kita untuk menjalani kehidupan ini dengan keberanian. Intinya adalah mentalitas, sewaktu kita punya mental yang benar (Mentalitas Kerajaan Sorga), kita akan melihat situasi dan kondisi kita akan mengalami perubahan kearah yang labih baik. Kita bukan hanya sanggup mengubah keadaan kita tetapi juga akan menginspirasi orang lain untuk keadaan mereka juga diubahkan. Jangan takut terhadap goncangan, karena segala sesuatu memang harus digoncangkan supaya tinggal tetap apa yang tidak tergoncangkan. Dan berita baiknya kita berada di dalam kerajaan yang tidak tergoncangkan itu yaitu Kerajaan Allah sendiri. Karena itu minggu yang baru ini saya mau katakan: “be brave, be strong” sebab Tuhan Allahmu menyertai engkau senantiasa.

Tidak ada komentar: